Scary night

344 24 0
                                    

Don't scare me!
[Nikkari x Saniwa]
.
.
.
.

"Nikkari-san kau belum tidur?"

Wakizashi tempaan Aoe itu menoleh, ternyata tuannya yang tengah berpatroli malam seperti biasanya —meyakinkan para Touken danshi nya sudah tidur.

"Aruji ka..."

"belum tidur? Ini sudah larut malam."

Nikkari tersenyum dan menoleh ke langit, menatap rembulan malam.

"Bulan nya indah 'kan Aruji."

"kau ini... Jangan mengalihkan pembicaraan!"

"ah hahaha... Bagaimana kalau Aruji menemani ku?"

".... Tapi sudah ini tidur ya."

"ha'ai-ha'ai..."

Aruji duduk di sisi Nikkari, menatap rembulan malam ditengah kesunyian. Nikkari melirik kearah tuannya yang bersender ke pillar sembari memegang lentera yang menyala, menatap rembulan malam yang terpantulkan ke kolam ikan.

"Naa... Aruji."

"hmm?"

"Tahu tidak, kemarin malam Awataguchi menemukan hantu."

"Hantu? Nikkari-san... Jangan berbicara ngawur."

Nikkari tersenyum.

"tentu saja tidak. Kemarin malam Akita bertemu hantu dan memintaku mencari hantu tersebut. tapi... Sampai sekarang, aku belum menemukan hantu itu."

Aruji menoleh patah-patah.

"Ni-nikkari-san... Serius, gk lucu!"

"hee... Tapi saya tak berbohong aruji."

Ctlang!

"Kyaa! Nikkari-san!"

Aruji langsung memeluk Nikkari saat mendengar suara jatuh dari arah lorong.

"fufufu... Tuh kan, hantunya—"

"Nikkari-san lanjutin lagi Aruji jadiin kamu lelehan besi!"

Nikkari tertawa pelan, ia tahu Aruji nya ini tak akan bisa melelehankannya. Ia hanya bercanda karna ketakutan, ia tahu itu.

"Aruji..."

"hiks... Tau ah, ini salah Nikkari pokoknya!"

"... Ha'ai-ha'ai. Kalau begitu, akan ku antar aruji ke kamar ya."

Aruji menggeleng.

"e-enggak mau! Gk mau tidur sendiri!"

"hm?"

".... Hiks."

Nikkari tersenyum, mendekatkan bibirnya pada kuping Aruji dan berbisik.

"Bagaimana kalau... Aruji tidur di kamar saya saja? Futon saya cukup besar untuk dua orang."

Aruji berhenti menangis, cukup lama sampai akhirnya Aruji menegakan kepalanya dengan wajah me merah. Nikkari terkekeh, segera Aruji melepaskan pelukannya dan berlari.

"Tidak terima kasih! Oyasumi!" teriak Aruji

"ah haha... Kawaii ne."

Watashi no Aruji || Touken ranbu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang