Jacket

292 21 0
                                    

[Hesikiri Hasebe]
.
.
.
.
.

Udara malam di Citadel cukup membuat seluruh penghuni untuk memilih untuk berdiam di kamar masing-masing dan mencari kehangatan, meski baru saja matahari turun dan digantikan sang rembulan tapi udaranya sudah menusuk kulit.

Termasuk seorang gadis bergelarkan Saniwa, yang tengah diam di ruang kerja sekaligus tersambung dengan kamarnya. Tangannya sibuk berkutat di atas keyboard dan tatapannya terkunci pada layar komputer di depannya.

"Aruji-sama, saya bawakan anda teh."

"ah Arigatou Hasebe-kun."

Heshikiri Hasebe, Uchigatana milik Nobunaga oda itu meletakan segelas teh Ocha panas di atas meja.

"Aruji-sama, anda sudah terlalu lama menatap layar.... Etto, komputer itu. Sebaiknya anda istirahat."

"sebentar lagi Hasebe-kun, sebentar lagi selesai..."

Hasebe menghela nafas pelan, tuannya ini memang keras kepala jika di suruh istirahat. Makan pun selalu terlambat dengan alasan laporan dari pemerintah belum selesai.

Ia bisa memaklumi sikap tuannya itu, tapi ia tetap khawatir dengan kesehatann tuannya tersebut.

"ah Hasebe-kun bisa tolong tutup jendelanya, aku kedinginan."

"ha'ai Aruji-sama."

Hasebe berjalan kearah jendela dan menutupnya, udara malam hari kali ini sangat dingin meski sang mentari belum lama turun.

"souka, aku baru ingat! Hasebe-kun bisa tolong ambilkan jurnal insiden Ikehazama di perpustakaan bawah tanah?"

"ha'ai Aruji-sama."

Hasebe membungkuk singkat, meninggalkan ruangan tersebut. Gadis bergelarkan Saniwa itu menghela nafas pelan dan kembali fokus ke tugasnya membuat laporan.

"uuukh... Dingin." gumamnya

Matanya menelusuri ke segala arah, mencari jubah Haori nya yang biasa ia pakai.

"ah, jubahku kan sedang di cuci..." gumamnya lagi

Gadis itu menghela nafas, matanya melirik jaket berwarna ungu-putih yang sering Hasebe pakai. Gadis itu bangkit dari kursinya, melangkah mendekati jaket yang diletakan menutupi tumpukan kertas.

Tangannya terulur mengambil jaket tersebut, menoleh kearah pintu ruangan nya yang tertutup rapat. Senyum tipis berpatri sesaat di wajahnya, gadis bergelar kan Saniwa itu memakai jaket tersebut dan kembali ke kursinya.

"kalo begini kan gk dingin." gumamnya terkekeh pelan.

Pintu shoji di geser, Hasebe masuk dengan beberapa buku di tangannya.

"Aruji-sama ini—...."

"Sudah menemukannya? Bisa tolong bacakan singkat— Hasebe-kun kau baik-baik saja?"

Wajah Hasebe terlihat memerah, Gadis bergelarkan Saniwa itu memiringkan kepalanya bingung.

"Hasebe-kun? Ka-kau baik-baik saja? Wa-wajahmu! Wajahmu me merah! Se-sebaiknya kau istirahat saja!"

Hasebe menggeleng pelan.

"ti-tidak perlu Aruji-sama. Sa-saya akan bacakan."

Hasebe membuka salah satu buku, berdehem sebentar dan mulai membacakan jejak sejarah pertempuran Ikehazama meski terlihat gugup dan tak fokus.

Watashi no Aruji || Touken ranbu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang