BAB 3

10.8K 117 2
                                    

Pagi itu seorang wanita separuh baya berlari-lari menaiki tangga untuk mencapai lantai kedua dirumah tersebut, setelah mencapai lantai 2 dan menemukan sebuah ruangan berpintu dua, wanita itu kemudian mengetuk pintu tersebut sambil terus membangunkan majikannya yang masih tertidur pulas

"Non, Non Jesslyn, bangun Non, sudah pagi, Non Jesslyn hari ini sekolah kan Non ?" Panggil wanita itu

Tapi rupa-rupanya, majikannya tetap tidak bangun dan membuat pembantunya itu cemas, karna tidak biasa-biasanya majikannya itu jam segini belum bangun, bahkan setelah dipanggil pun tidak bangun, kemudian pembantu separuh baya itu turun kelantai 1 dan menuju meja makan untuk menghadap majikannya yang tidak lain Liliana Tan, ibu dari Geszchella Jesslynka Tan

"Kenapa mbok, kok lari-lari begitu ?" Tanya wanita itu kepada pembantunya yang tergopoh-gopoh menghadapnya

"Itu Nyonya, Non Jesslyn belum bangun" jawab pembantu itu

"Ya sudah sana dibangunkan aja mbok" Jawab Liliana sekenanya

"Sudah Nyonya, sudah saya panggil-panggil dan saya gedor-gedor pintu kamarnya, tapi Non Jesslyn tidak mau bangun Nyonya, bahkan menyahut saja tidak"

Seketika itu juga mama Jesslyn langsung menaiki tangga menuju ke kamar anak perempuannya itu

"Dek, dek, bangun sayang, kamu ngga sekolah ?" Tanya mamanya kepada anaknya tersebut, mendengar tidak ada jawaban, mamanya langsung masuk kedalam kamar dan mendapati anaknya masih tertidur pulas

"Dek, Jesslyn sayang, bangun yuk udah pagi lho ini" kata mamanya sambil mengelus kening Jesslyn, dan menyingkirkan rambut yang menutupi wajah anaknya tersebut, dan ketika disentuh ia mendapati kening anaknya yang terasa sangat panas

"Astaga, sayang, kamu sakit nak ?"

Karena goncangan pelan mamahnya, Jesslyn bangun dan mencoba menetralkan matanya, dan kemudian dia mengaduh karena kepalanya yang teramat berat

"Duh mah, kepala Jesslyn berat mah, pusing"

"Iya sayang, kamu panas, jangan berangkat sekolah dulu ya dek, nanti biar mama yang telepon ke sekolah, ngasih tau kalo kamu sakit"

"Tapi mah, nanti paling ini sembuh kok, Jesslyn berangkat aja deh"

"Engga sayang, kamu panas banget lho ini, udah sekarang kamu tidur lagi aja ya" paksa mamanya

"Yaudah, iya" Jawab Jesslyn dibarengi dengan ciuman mamanya di keningnya

Setelah itu mamanya keluar meninggalkan kamar anak perempuannya itu dan turun menuju meja makan, disana sudah terlihat suaminya, Thomas Tan pengusaha yang amat sukses dan anak laki-lakinya, Alfelix Jensen Tan, kakak laki-laki dan satu-satunya yang Jesslyn miliki, sedang mengoleskan selai di roti yang mereka pegang

"Jesslyn mana mah, belum bangun ?" Sapa Jensen

"Jesslyn panas Ko, ga mama bolehin berangkat dulu, Koko selama mama papa ke Jepang ga ngurusin adeknya ya, sampai demam gitu" marah mamahnya kepada anak laki-lakinya tersebut

"Enggak, orang diurusin kok, dianya aja tuh yang bawel mah, kok mama nyalahin Koko" seru Jensen

"Ko Jensen" panggil papanya yang memperingatinya agar tidak membentak mamanya

"Iya pah, maaf" jawab Jensen

"Yaudah mama mau telepon sekolahannya Jesslyn dulu"

***

Pukul 09.00, Jesslyn terbangun dari tidurnya dan mengambil smartphonenya yang diletakan diatas bantalnya, tidak lama kemudian di mencari nama Alfranda Wijaya di kontak BBMnya

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang