"oeeekkk oeekk oeekkk" tangisan ichiro terdengar hingga ke dapur.
"maaasssss jangan ngegangguin adeeekkk" kata ku sambil teriak.
Bukannya berhenti tangisan ichiro malah semakin keras.
Aku pun dengan segera mematikan kompornya dan berlari ke kamar.
"kamu apain?" kata ku sambil menggendong ichiro dan memberikannya ASI.
"ga ku apa apain" katanya sambil mencubit cubit pipinya ichiro.
"maasss jangan gitu yaampun" kataku sambil menepis tangan axel.
"hnmmmmmm, aku mau main sama anak ku aja ga boleh" kata nya sambil menghindar dari ku dan kembali tidur di kasur sambil memunggungi aku.
"maaasss..." panggilku sambil mengelus bahunya yang bergetar hebat.
"maasss hey, madep sini" kata ku sambil berusaha membalikkan badannya yang tentunya lebih besar dari aku, tapi tetep aja ga bisa, ya begitulah axel dikit dikit ngambek dikit dikit ngambek.
"yowes, aku tinggal sek yo" kata ku beranjak ke dapur dan meninggalkannya sambil menggendong ichiro.
Saat masakan sudah jadi, aku labgsung ke kamar, dan melihat posisi axel yang malah ketiduran di kasur dengan memunggungi aku.
"mas ayo bangun yuk" ajak ku sambil menariknya.
"ehmmmmm" rengeknya sambil membuka matanya perlahan.
Dia mencium ichiro terlebih dahulu, baru bangun menuju ke ruang makan.
Aku pun duduk di sampingnya , melihat axel dengan pandangan heran.
"yaangggg" rengeknya.
Aku hanya meliriknya, aku sudah tahu dia pasti akan meminta suapin, tapi ya gimana yaaa.
"suapiiinnnnnn yaanggg" rengeknya sambil hampir menangis lagi.
Dalem hati aku bertanya tanya. Ini bocah ngapa dah? Tadi kek orang dewasa bener, pas udah mau makan malah gini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Husband
Teen FictionYuki dengan keribetannya mengurus sang suami yang tak terkira manjanya padahal mereka sudah dikaruniai anak namun sikap itu tidak berubah. Selain itu, ada juga konflik yang diakibatkan oleh kepolosan si suami apakah itu? Mari simak di cerita ku, cek...