"axel papa mau bicara" kata papa yuki.
Axel yang baru bangun rasanya sangat takut sekali mendengar ajakan papa yuki, ia menggenggam tangan yuki erat banget smbil menundukan kepalanya.
"sana, dipanggil papa" kata yuki.
Axel menghampiri ayahnya yuki dengan menarik yuki agar ikut di pembicaraannya.
"aku mau bantuin mama" kata yuki. Tapi, axel menggeleng keras dan menarik yuki agar duduk di sampingnya.
Yuki menghela nafas.
"kamu beneran selingkuh di belakang yuki?" tanya papa yuki sambil menatap intens menantunya yang kini sudah menundukan kepalanya semakin dalam dengan air mata yang mengalir.
"tatap mata papa" kata papa yuki "kamu kan laki laki" lanjut papa yuki dengan tegas.
Axel memberanikan diri menatap mata papa yuki walaupun tangannya makin meremas kuat tangan yuki.
"kamu beneran selingkuh?" tanya papa yuki sekali lagi.
"enggak pa tapi----
Buagh
Papa nya yuki meninju rahang axel dengan keras.
"berani beraninya ya kamu mainin anak saya" kata papa yuki dengan geram.
Axel menahan tangisnya meskipun mukanya memerah.
"emangnya anak saya salah apa sama kamu? Sampe kamu kayak gitu?" tanya papa yuki bertubi tubi.
Axel hanya menggeleng.
"jawab kalo saya tanya tuh" saat ingin meninju axel untuk yang kedua kalinya tangan papa yuki di tahan oleh tangan abangnya yuki yang baru saja dateng.
Buagh buagh buagh
Abangnya yuki menarik axel dan meninju axel tanpa ada ampun.
Kali ini axel melepaskan tangannya dari yuki karena dia udah ga sanggup lagi.
"stop udah" kata mama nya yuki.
"aku ga mau kalo ada yang mati di rumah ini" lanjutnya.
"yuki, bawa axel ke kamar dan obati dia" kata mama yuki "abis itu, balik lagi ke sini ceritain ke kita sedetail detailnya"lanjut mama yuki.
Yuki hanya mengangguk karena masih shock.
Axel yang yang jalannya tertatih tatih pun dipapah oleh yuki menuju ke kamar.
Saat sampai di kamar axel langsung tiduran di kasur dan menutupi dirinya dengan selimut.
Yuki langsung mencari kotak p3k.
Setelah ketemu, yuki menarik selimut yang menutupi axel.
"sini aku obatin dulu, bangun dulu kamu nya" kata yuki sambil menarik axel untuk bangun.
Yuki yang melihat wajah axel sudah biru dimana mana rada sedikit kaget tapi dia sembunyiin.
Perlahan yuki membersihkan darah yang keluar dari hidung axel.
Axel hanya bisa meringis.
"Besok gini lagi aja ya mas" kata yuki pelan.
"hmmmm.. Gamau... sshhh" rengek axel sambil meringis.
"Udah selse nih, mau tidur apa makan malem dulu?" tanya yuki.
"Pen tidur dulu bentar, aku gakuat ke bawah masih pusing banget" kata axel sambil merebahkan tubuhnya.
"Yaudah aku tinggal dulu ya" kata yuki.
"Temenin aku tidur dulu.." lirih axel sambil memegang tangan yuki.
Yuki hanya pasrah dan rebahan disamping axel sambil memeluk nya dan mengelus punggung axel agar cepet tidur.
Sebenernya axel tanpa digituin juga cepet tidur kalo udah kecapean gini.
Gak berapa lama axel tidur dan yuki pun perlahan melepaskan pelukan axel.
Saat hendak dilepaskan pelukannya, telpon yuki yg diatas nakas berbunyi dan axel bergerak risih.
yuki segera menenangkan axel dengan mengelus punggungnya. axel pun mengeratkan pelukannya ke yuki.
Yuki segera mengangkat panggilan telpon itu.
"Iya kaa san ada apa?"
"Kaa san denger axel nyakitin kamu ya?" tanya kaa san dengan khawatir.
"Hmmm kaa san tau darimana?" tanya yuki.
"Ibu mu cerita ke kaa san semuanya"
Kaa san disebrang sana hanya menghela nafas sebentar.
"Maafin axel ya yuk, nanti abis dari rumah mama ke rumah kaa san ya"
"iya kaa san"
"Sekarang axel dimana?" tanya kaa san.
"Ada kok lagi tidur ini"
"Yaudah kamu juga ya sayang, see you tomorow"
"Iya kaa san"
Panggilan telpon pun terputus. Setelah itu, yuki perlahan melepaskan pelukan axel agar ia langsung ke ruang tamu.
Saat yuki ke ruang tamu, yuki masih melihat muka kesal ayah dan abangnya.
"gimana? Udah tidur bocahnya?" tanya abang nya yuki.
Yuki hanya mengangguk menjawab abangnya.
"Sini nak, ceritain aja semuanya ke kita supaya kita ga salah paham terhadap suami mu itu" ajak ibunya yuki.
Yuki pun menghampiri keluarganya dan menceritakan semuanya sedetail detailnya.
"Tapi kenapa jadi cowok lemah banget sih" kata abang yuki.
"Masih mending si-----" perkataan abangnya yuki terpotong oleh tatapan tajam adiknya.
"Walaupun gitu, jangan bandingin dia sama laki laki lain, dia udah jadi suami ku bang" kata yuki.
"Masiiiihhh aja ngebelain suaminya padahal udah disakitin" kata abangnya yuki sambil memeluk adiknya itu dengan sayang.
"Oh iya, kayaknya besok mau ke rumah orang tuanya axel" jelas yuki.
"Mereka juga udah tau kasus ini?" tanya ayahnya yuki.
"Iya udah tau, barusan yuki di telpon" jawab yuki.
"Yaudah sekarang kamu ambil makan dulu sana berdua sama axel, kasian tadi mau makan malam malah dihajar sama papamu" kata dia bunya yuki sambil terkekeh.
Bersambuuung~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Husband
Teen FictionYuki dengan keribetannya mengurus sang suami yang tak terkira manjanya padahal mereka sudah dikaruniai anak namun sikap itu tidak berubah. Selain itu, ada juga konflik yang diakibatkan oleh kepolosan si suami apakah itu? Mari simak di cerita ku, cek...