Kehamilan ku kini sudah menginjak 37 minggu dan tinggal nunggu hari saja untuk aku melahirkan. Kata dokter sih, minggu depan aku lahiran.
Saat aku sedang bersantai dengan axel yang menindihku di ruang tv aku merasakan nyeri yang tidak biasa ku rasakan.
"mas, bentar mas misi dulu" kata ku sambil berusaha melepas kan diri dari axel.
Axel hanya menggeleng.
"mas, aku beneran sakit perutnya" kata ku sambil berusaha agar axel melepaskan pelukannya.
"yang, ini basah kenapa?" tanya axel yang dengan polosnya menunjuk bajunya. Sedangkan aku, sudah tidak kuasa lagi.
"yaaanggg, mukamu kenapa pucet gituuuuu" rengek axel.
"mas telpon dokter sekarang, aku gak kuat" kata ku lemas dan dengan sigapnya axel langsung menelpon dokter kandungan ku.
Aku tidak sanggup lagi, jadi aku pun tidak sadar kan diri, yg terakhir ku dengar adalah jerit tangis axel yang memanggil namaku.
Yuki PoV end
Author PoV
Axel sangat panik melihat istrinya yang sudah terkapar tak berdaya. Tapi, dengan segala pikirannya yang berkecamuk axel langsung menggendong istrinya secara bridal ke dalam mobil.
"yaaanggg...hikss... Jangan tinggalin akuuuuu" kata axel sambil menggenggam dan menciumi tangan istrinya.
Saat ini mobil kedua pasangan itu sedang berjalan ke rumah sakit.
Dalam keadaan yuki yang dibasahi peluh dan baju nya dibasahi oleh ketuban bayi nya.
Setelah sampai di rumah sakit, yuki langsung ditangani oleh suster yang berjaga disitu dan langsung dibawa masuk ke ruang pasien untuk di cek segala macamnya.
Setelah di cek, ternyata yuki sudah pembukaan 4. Jadi, yuki harus menunggu 6 pembukaan lagi untuk melahirkan.
Keadaan axel saat ini, hanya diam dengan mata sembab nya menatap yuki dan mengenggam tangan yuki sambil di ciumi.
Beberapa saat kemudian.
Yuki PoV
Aku pun terbangun dengan kondisi, sudah memakai pakaian rumah sakit dan tangan ku diciumi oleh axel.
Saat axel sadar aku sudah siuman, axel pun spontan langsung memelukku erat.
(Anggap di ruangan atau bangkar rumah sakit)
"yang, jangan gini yaampun, kamu gak ngeliat ini aku lagi ngapain hmm?" kata ku sambil melepaskan pelukannya.
"hmmmmm" rengek axel.
"yang, beneran ini aku lagi sakit banget pinggangnya kalo kamu gini makin sakit yang" kata ku.
Dia pun akhirnya melepaskan pelukannya.
Aku melihat wajahnya dan matanya yang sembab hanya bisa menghapus air matanya dengan sebelah tangan.
"udah jangan nangis lagi, nanti bantu aku ya, pas aku ngelihirin" kata ku sambil terus mengusap pipinya.
"pengen peluuukkkk" kata nya sambil nangis lagi.
"gak bisa sekarang mas... Awwww..." teriak ku karena aku merasakan kontraksi kembali.
"mas panggilin susternya..." rintih ku.
Dengan kesigapannya axel langsung memencet tombol untuk memangil suster.
Tangannya asxel setia memegangi tangan ku dengan erat, aku hanya bisa mengelus tangan axel sambil mengatur nafasku.
Beberapa saat kemudian suster nya pun masuk dan mengecek keadaan bawah ku.
"udah saat nya, ibu siap siap ya" kata suster nya sambil berlari memanggil dokter kandungan ku.
Tidak berapa lama kemudian dokter pun masuk dan aku langsung disuruh mengejan untuk mengeluarkan bayi ku.
Setelah proses yang panjang dengan bercucuran air mata dan keringat axel junior pun hadir menjadi anggota keluarga baru di keluarga kecilku ini.
Setelah dibersihkan segala macem axel junior ditidurkan di ruang bayi oleh ayah nya. Tapi, aku harus dijait. Sakit sih rasanya tapi aku selalu membayangkan wajah axel dan bayi ku sehingga bisa kulewati.
Bersambuuungg~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Husband
Teen FictionYuki dengan keribetannya mengurus sang suami yang tak terkira manjanya padahal mereka sudah dikaruniai anak namun sikap itu tidak berubah. Selain itu, ada juga konflik yang diakibatkan oleh kepolosan si suami apakah itu? Mari simak di cerita ku, cek...