Beberapa bulan setelahnya...
Aku hari ini bete banget sama axel, ngeliat mukanya juga udah pengen ngebanting vas aja ke mukanya. Tapi, kalo dia ke rumah sakit yg jaga ichiro siapa :"
Aku lagi ga enak badan juga jadi ga bisa ngejaga ichiro sepenuhnya kayak biasa.
"yaanggg, susu ASI stoknya ichiro udah abis kamu mau ngasih ASI ichiro di kamar atau disini?" teriak axel.
"bisa gausah teriak teriak ga sih?" kata ku jengkel "aku ga budek tauuuuuu" bales ku pake teriak juga.
"ya tapi kamu kan sebel ngeliat muka ku" katanya tetap teriak.
"ya bisa kan bisa ga teriak ih" kata ku jengkel.
Axel langsung membuka pintu kamar dan memberikan ichiro yg sudah menangis.
Setelah ichiro tenang, axel pun membuka suara.
"kamu kenapa sih jadi gini ke aku?" tanya nya sambil menatapku.
"gatau" kata ku singkat.
Belakangan ini aku lagi gamau manjain axel samaaaaa sekkali entah kenapa pokoknya aku ga muud banget sama axel.
"yaaanggggg" rengeknya, setelah sekian lama aku ga denger rengekannya.
"apa?" tanya ku.
" jangan giniiiiiiii" rengeknya sambil tiduran di sampingku, aambil menenggelamkan kepalanya di pinggangku.
"aku gamau nangis lagi, abis aku janji ke kamu" isaknya sambil memeluk pinggangku "tapi kamunya gini, aku jadi gatahan" lanjutnya sambil makin menenggelamkan kepalanya ke pinggangku.
Biasanya aku mau menenangkan dia dan menganggap axel begini tuh lucu dan imut, tapi untuk kali ini nggak.
"mas, jangan gini ah, males banget aku tuh" kata ku sambil melepaskann diri darinya.
Bukannya dilepaskan axel malah lebih mengeratkan pelukannya lagi.
Yaudah lah ya aku biarin aja dulu.
Skippeeuuu...
Aku ga sadar aku ketiduran sambil nungguin axel selese nangis.
Aku melihat axel masih memelukku dengan erat dan ichiro yang masih aku beri ASI.
Aku melepaskan pelukan axel perlahan dan menggantinya dengan guling, supaya axel tidurnya nyaman.
Setelah itu aku pergi ke box ichiro untuk menidurkannya kembali.
Lalu, aku pun langsung pergi ke kamar mandi untuk muntah, bikaus i am so enegh sekali.
Mungkin karena aku terlalu berisik, axel langsung memijat belakang leher ku, karena ku rasakan tangannya yang memijat belakang leher ku untuk mengeluarkan semua cairanku.
"udah mas udah" aku labgsung melepaskan tangannya dan mencuci muka ku.
"mau periksa ke dokter aja ga yang?" katanya sambil memperhatikan ku yang mencuci muka.
"gatau, aku ga sanggup buat jalan, cape banget rasanya" kata ku langsung pergi ke kasur lagi dan menyelimuti diriku sebatas dada.
"yaudah, aku hubungin temenku aja yang kesini ya?" tawarnya lagi sambil mendekat kepadaku dan memelukku sambil mengelus perlahan rambut bagian belakang ku.
"sini aja dulu kamunya" dan entah kenapa hari ini tuh aku berasa baru kali ini dimanjain sama laki laki lagi, bikaus terakhir kali aku dimanjain sama laki laki ya sama abangku doang.Axel tumben tumbennya mau manjain biasanya manja ke aku.
Karena aku lagi dimanjain ya aku peluk aja dia erat, memanfaatkan kondisi yang ada hahahaha.
Author PoV
Axel yang memerhatikan perilaku yuki yang berbeda, dia memiliki firasat kalo anak yang dia rencanakan akan hadir di kandungan yuki.
Jadi, setelah yuki tidur, axel pun melepaskan pelukannya perlahan dan mengambil ponselnya.
"halo, kak bisa kesini kan?" kata axel ke orang yang dihubungi nya itu.
"bisa, tapi siapa yg hamil?"
"udah kak, kesini aja"
Saat selesai telponan, yuki bangun.
"yang, abis nelpon siapa?" tanya yuki.
"abis nelpon dokter, nanti dia yg kesini" kata axel.
"oh oke, mau minum yang" kata yuki.
"iya ku ambilin" kata axel sambil ke dapur untuk mengambil minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Husband
Teen FictionYuki dengan keribetannya mengurus sang suami yang tak terkira manjanya padahal mereka sudah dikaruniai anak namun sikap itu tidak berubah. Selain itu, ada juga konflik yang diakibatkan oleh kepolosan si suami apakah itu? Mari simak di cerita ku, cek...