Tell Me You're Girl, Right?

2K 178 78
                                    

Sorry for typo
.
.

Choi Soobin

Nama itu pasti sangat familiar di telinga Yeonjun. Yang dia ingat Soobin itu punya rambut hitam lurus yang lebat, tinggi, montok, dan cantik. Yeonjun sering mendengar desas desus kalau Soobin itu sebenarnya seorang lelaki. Tapi Yeonjun tidak percaya begitu saja, dia ingin membuktikan kalau persepsinya pada Soobin itu benar. Ia berpikir kalau Soobin itu sebenarnya seorang perempuan yang sedang menyamar menjadi lelaki di sekolahnya.

Yeonjun sampai dikatai gila oleh felix-teman sebangkunya- karena pendapatnya tadi. Felix sempat berkata kalau di akta kelahiran Soobin itu tercantum gender "laki-laki" dengan tinta berwarna biru yang paling mencolok. Tapi Yeonjun malah tertawa. Dia sangat kukuh dalam pendiriannya kalau Soobin itu perempuan.

Saat ini, Yeonjun baru saja masuk kedalam kelasnya dan mendapati Soobin menyapanya sembari tersenyum kecil. Sejenak ia terpaku, lalu membalasnya dengan senyuman. Ia berlari ke bangkunya yang sudah berpenghuni. Sang penghuni bangku hanya menatap maklum atas kehadiran Yeonjun yang tiba-tiba.

"Soobin tersenyum padaku" ujarnya.

"lalu?"

"senyumannya seperti perempuan"

Felix memutar bola matanya malas, "dia itu laki-laki Choi! Buang opini gila mu itu dan percaya saja kalau dia itu laki-laki"

Yeonjun malah menggeleng, "aku takkan percaya jika aku belum membuktikannya"

"terserah" felix kembali memfokuskan dirinya pada pemandangan di luar jendela, yang mana itu adalah kekasih Black Panter nya yang sedang menendang bola di pagi buta. Sesekali tersenyum manis ketika kekasihnya itu melempar pandangan dan juga senyuman padanya.

"meh, kau tahu lix, Soobin itu punya dimple yg manis seperti kebanyakan wanita. Rambutnya halus dan indah. Kurasa mana ada lelaki yang punya hal semacam itu. Wajahnya juga kelewat cantik melebihi Tzuyu noona. Kulitnya putih dan halus. Kakinya indah melebihi para model diluar sana dan jangan lupakan bokong bulat itu, dan aku yakin kalau dia itu salah pakai seragam! Dia seharusnya memakai rok di atas lutut bukan celana hitam panjang seperti kita" celoteh Yeonjun sembari memandang aneh pada Soobin yang kini tengah mencatat sesuatu di buku hariannya.

"kau tak ingat dengan Jihoon sunbae dari kelas duabelas C? dia juga cantik dan punya rambut yang hitam lembut dan indah. Dia itu sebelas duabelas dengan Soobin. Dan jungkook sunbae juga punya kaki dan bokong yang indah. Dan perlu kau ingat, kalau mereka berdua itu LAKI-LAKI" felix memberi penekanan pada kalimat terakhirnya. Yeonjun menatapnya tak suka.

"tetap saja, Soobin itu beda! Dia punya aura seorang perempuan di dalam dirinya"

"Hey Choi, kau kan ketua kelas, coba sesekali ambil daftar nama siswa di kelas ini lalu cari nama Choi Soobin dan juga gendernya. Sudah pasti di sana tercantum gender LAKI –LAKI" lagi-lagi felix memberi penekanan pada kata laki-laki yang ia ucapkan.

"sudahlah, aku tak ingin berdebat denganmu" Yeonjun menidurkan kepalanya di atas meja. Felix mengkerutkan keningnya aneh.

"bukannya kau yang memulai perdebatan ini? Dasar"
.
.
.

"lalu aku harus bagaimana?"

Kini, Yeonjun sedang berada di kursi keramat milik temannya. Yeonjun sering menyebutnya Psikiater Dadakan yang menjadi wadah dari setiap curahan hatinya tentang sosok Choi Soobin. Namanya Huang Renjun.

Remjun memijat pelipisnya, "kenapa tidak tanya saja langsung agar kau bisa percaya? Itu lebih mudah dari pada kau harus menjadi detektif dan menelusuri seluk beluk kehidupan Soobin"

"nah itu masalahnya" Yeonjun menunduk,

"apa?"

"aku tak tahu harus memulainya dari mana"

Yeonbin StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang