8

977 186 12
                                    

“Halo, Chanhee?”

“Iya Kak? Ada apa ya?” Juyeon sedikit kaku, benar. Ia sudah gila. Hanya mendengar suara manis milik junior itu saja, jantungnya sudah memaksa untuk keluar dari tulang rusuknya.

“G-ga. Hmm..”

Kesunyian terdengar, Chanhee menunggu Juyeon menjelaskan alasan mengapa ia menelponnya tiba-tiba. Juyeon begitu kaku, pipinya sedikit merona, ia membenarkan rambut acak-acakannya.

Weekend ini sibuk?”

“Engga Kak”

“O-oh” Chanhee begitu cepat membalas pertanyaannya. Ia jadi semakin gugup.

“Sangyeon ga ngajak lu jalan-jalan?”

“Hmm, enggak Kak. Kak Sangyeon katanya lagi sibuk ngurusin Padus, lagi pula tadi udah ketemu, kan aku satu eskul sama Kak Sangyeon!” Jelas Chanhee dengan penuh semangat, sedikit menimbulkan rasa nyeri di hatinya. Namun, ia masih memiliki kesempatan.

“Mau nonton ga? Gua ada film keren nih”

“Ih!! Mauuu dongg!!! Film apa tuh? Jangan yang horror ya! Aku takut!”

Juyeon tertawa pelan, suara Chanhee sangat menggemaskan, sudah lama ia tidak merasakan ini, setelah Yujin jarang memberi kabar padanya.

“Ga, tenang aja. Toh gua juga takut HAHAHAHA”

“A-ASTAGA! KAK! KETAWANYA JANGAN GITU! AKU BUDEEGGG!!!”  Teriak Chanhee, membuat Juyeon sedikit menjauhkan hpnya dari telinganya, kemudian ia terkekeh pelan.

“Lucu banget dah, iya iya maaf. Gua tunggu ya, nanti gua send film-nya, lu baca sinopsisnya dulu, dijamin lu pasti suka dah”

“Sip Kak! Yaudah, aku matiin ya? Aku mau mandi”

“Ikut dong”

“A-a... APAAN SIH! MESUM! GA JELAS!!!”

Juyeon kembali tertawa, ternyata juniornya ini tidak terlalu buruk, pantas saja Sangyeon betah. Juyeon kembali berpikir, sepertinya ia harus bersaing dengan sohibnya. Lawan yang cukup susah.

“Canda kok canda, yaudah mandi, gila asem banget sampe sini, bye cerewet”

“H-HAH?? MAK-” Juyeon segera mematikan panggilannya, ia tertawa puas. Pasti Chanhee sedang misuh misuh.

Ingin saja rasanya ia memainkan pipi empuk itu, kemudian mengacak gemas rambut halus milik Chanhee. Dan mungkin membungkam mulut manis Chanhee jika ia terlalu cerewet dengan sebuah ci-.

“H-hah..”

“Anjir.. Rusak otak lo, Juyeon”

◎◎◎

Si Cerewet. 👹

p
18.02

p
18.02

p
18.02

oh, lagi mandi ya?
18.03

nih, gua kirim filmnya
18.03

[ send a photo ]
18.07

[ send a link ]
18.07

diliat ya, kalau gasuka
bilang. nanti gua cari film lagi
18.08

oke?
18.08

◎◎◎

Juyeon sedang merapikan rambutnya, hari ini ia harus terlihat sangat tampan. Tak lupa, Juyeon menyemprotkan sedikit parfum ke jaket denimnya. Juyeon melirik jam tangannya, masih satu jam sebelum jam pertemuan mereka.

“Sip”

Juyeon segera mengambil kunci motornya, memakai helmnya, dan segera bersiap-siap untuk berangkat.

Di satu sisi, Chanhee tengah sibuk mengacak-acak rambutnya. Hanya sedikit lagi, tapi rambut ini sungguh mengacaukan penampilannya. Chanhee merasa tidak pede.

“A-aduh.. Kok ga cocok terus sihhh, mana bentar lagi mau ketemuan sama Kak Juyeon....” Manyun Chanhee.

Chanhee menghela pelan nafasnya, ia kembali merapikan rambutnya, kemudian memantapkan diri akan penampilannya.

“Dah! Kamu kece kokk! Yuk jangan sampai bikin Kak Juyeon nunggu!!”

◎◎◎

“Chanhee dah dateng belum sih?” Gumam Juyeon. Juyeon tengah menunggu di depan bioskop. Kemudian, dari arah jam tiga, terlihat Chanhee dengan hoodie pastelnya, berlari kecil sambil sibuk melirik kesana kemari, seperti anjing hilang.

Penampilan Chanhee sungguh menggemaskan di mata Juyeon. Ditambah dirinya sibuk mencarinya. Jantung Juyeon kembali berdebar.

“Ah sial, gabisa tenang dikit apa lo?” Juyeon mengusap dadanya, kemudian menutup wajahnya dengan tangan besarnya itu.

“Bersikap biasa aja, nanti ketauan bodoh”

“Kak!”

Juyeon menatap sumber suara yang familiar baginya, terlihat Chanhee sedikit ngos-ngosan, lalu tersenyum cerah.

“Hai Kak! M-maaf ya nunggu lama”

Sudah dipastikan, wajah Juyeon seperti kepiting rebus, bersamaan dengan jantungnya yang sibuk berdisko.

◎◎◎

Nametag [ JuNew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang