O7-Monokrom

140 26 1
                                    

"Gue gentar bukan berarti gue lemah"
-A. P.

⌇┢┅┄ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘✦▭✧◦👑◦✧▭ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘┄┅┧⌇

"Kringggg." Arsen membuka matanya, menggeram lalu memukul alarmnya sekeras mungkin, berharap suara itu terhenti seketika.

"Kringg."

"ARRGGHHH." Terlanjur sebal, akhirnya alarm itu ia lempar sembarang ke lantai. Lalu kembali menutupi telinganya dengan bantal dan selimut.

Ini adalah hari pertama Semenjak Varen memusuhinya, sedari malam ia berharap bahwa 'besoknya' ia akan mendapatkan sakit atau sebagainya. Namun itu tidak terjadi, justru ia merasa badannya semakin terguncang ingin segera bangun lantas pergi ke sekolah.

"ARSEN PATRALOKA! BANGUN DAN KELUAR KAMAR ATAU GUE LEMPAR LO KE RAWA-RAWA?" Teriakan Arga membuat wajah Arsen seketika memerah. Kakaknya itu terus saja mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dengan tergesa-gesa. Karena jam sudah menunjukkan jarum pendek ke arah angka 7.

"IYA ABANGKU, KAKAKKU, CINTAKU, SAYANGKU, HAHAHA," tawa Arsen seketika meledak, merasa geli dengan apa yang barusan ia ucapkan. Yang diajak bicara, kakaknya, bahkan ikutan geli sendiri. Lantas meninggalkan Arsen yang masih mengantuk di kamarnya.

"Yaudah gue berangkat duluan, bye Sen," ucap kakaknya lantas turun ke bawah, menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan kediaman mereka. Menyisakan satu sepeda ontel di garasi.

"Ck, kurang ajar punya kakak," maki Arsen dari lantai atas. Meneriaki kakaknya yang hendak melewati gerbang rumah, lantas mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi. Alamat nasib Arsen jika terlambat, nama baik keluarganya akan sedikit disinggung para guru dan karyawan.

'Masa anak pemilik tambang naik sepeda ontel ke sekolah? Terlambat pula?'

Setidaknya Arsen bisa menghapus kata 'terlambat pula' dari otaknya tentang percakapan para guru apabila ia benaran terlambat ke sekolah.

⌇┢┅┄ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘✦▭✧◦👑◦✧▭ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘┄┅┧⌇

Arsen tinggal hanya bersama kakaknya 5 tahun akhir ini, dikarenakan kedua orang tua dan adiknya yang tinggal di Washington DC atas urusan pekerjaan.

Bahkan mereka rela meninggalkan dua anaknya tinggal mandiri di Jakarta tanpa keluarga dan asisten rumah tangga.

Selepas kepergian adiknya ke Washington DC, ia dan kakaknya memutuskan untuk berhenti saling bertengkar, berselisih, dan sebagainya. Hanya ada tawa dan canda yang menyelimuti rumah mereka sekarang.

Argalaxy Nevandi adalah nama kakaknya, putra sulung dari seorang miliarder sekaligus pemilik tambang. Bukan main, ketampanannya tidak diragukan sama sekali. Tatapannya yang tajam dan rahangnya yang kokoh, mampu membuat wanita manapun seketika jatuh hati, terperosot di jurang ketampanan seorang Arga. Kini kakaknya kuliah di salah satu Universitas ternama di Bandung, cukup dekat dengan tempat Arsen bersekolah.

Pada awalnya ia sangat membenci Arsen, banyak alasan mengapa Arga membencinya. Yang pasti adalah alasan itu selalu tidak masuk akal. Sampai orang tuanya kesal dan menjadikan sifat Arga sebagai salah satu alasan ditinggalkannya mereka di Rumah mewah kota Bandung.

Rumah itu berlantai tiga, didominasi warna monokrom yang menambah kesan mencekamnya. Di ruang depan ditambahkan ornamen klasik seperti lukisan seharga 50 juta dan guci-guci dengan ukiran sempurna berjejer didepannya. Di ruang tengah terdapat ruang keluarga yang santai pula kekinian, instagram-able pokoknya.

Dan yang paling unik adalah di kamar Arsen, warna hitam benar-benar mendominasi kamarnya. Kalian akan merasa seperti masuk ke gua apabila tidak menyalakan lampunya, walaupun itu adalah di siang hari yang menyengat dan Menerang-benderangkan.

Ornamennya sedikit, hanya ada beberapa foto masa kecil ia dengan adik kesayangannya, Vira. Sisanya ia gantungi gitar dan cermin yang kontras dengan warna dindingnya, Hitam pekat dengan percikkan putih-abu.

Kalau kalian sangka Arsen adalah anak brokenhome karena suasana kamarnya, kalian salah besar. Karena walaupun ia tidak tinggal bersama orang tuanya, ia selalu saja mendapatkan uang bulanan yang jumlahnya tidak sedikit, mampu untuk menyenangkan hati Arsen walau mendorongnya ke hal-hal yang negatif. Menggila di bar ataupun kelab papan atas tentunya.

⌇┢┅┄ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘✦▭✧◦👑◦✧▭ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘┄┅┧⌇

"Brrrr," gumam Arsen saat keluar dari kamar mandi, bibirnya ungu menunjukkan bahwa ia sedang kedinginan. Hawa Bandung di pagi hari memang selalu bisa bikin badan geter-geter saking dinginnya.

Ia lantas segera memakai baju seragamnya, menyiapkan buku pelajaran lalu turun ke lantai bawah meneguk satu atau dua gelas air putih. Sambil berlari, ia dengan cekatan mengeluarkan sepeda ontelnya dari garasi. Lalu mengendarainya layaknya pembalap nomor satu di dunia. Sangat cepat.

"Ckiittt." Sepeda Arsen hampir menghantam trotoar, ia baru saja membelokkan sepedanya melewati gerbang sekolah. Seketika siswa-siswi yang berkerumun di dekat gerbang menoleh padanya, lantas beberapa siswi merapihkan bajunya dan tersenyum malu ke arah Arsen.

"Hai kak Ar—"

"Brakk." Sepeda Arsen seketika jatuh ketika Varen mendaratkan kakinya ke arah sepedanya, lantas menendangnya dengan satu kali percobaan. Bahkan ucapan adik kelas centilnya saja seketika terpotong saat sepeda Arsen terjatuh.

"Punya nyali juga ya lo dateng ke sekolah?" hina Varen sambil menunjukkan smirk andalannya, lantas mengarahkan kepalannya ke Pipi Arsen.

"Buaakkk." Arsen terdiam di posisinya, enggan membalas pula enggan menunjukkan rasa sakitnya.

"Buaakkk." Lagi-lagi Varen menonjoknya dengan kekuatan yang sama besar dengan tonjokan pertama.

Beberapa siswi yang berada di lokasi tersebut pun ketakutan, ingin melerai tapi takut terkena tonjokan mentah, tonjokan salah sasaran. Siswa yang lain pula hanya menatap, agak terhibur dengan kejadian di pagi hari yang cerah ini.

"Gue ga ada waktu buat ngurusin cecunguk kayak lo." Satu kalimat yang dilontarkan Arsen membuat seluruh 'pengunjung' yang ada disekitarnya terdiam, termasuk Varen Dirgantara, leader Vodka Gang.

Arsen menyunggingkan Smirk kemenangannya, lantas berjalan santai menuju kelasnya. Kedua tangannya ia masukkan ke saku celana, lalu bersiul kecil sambil sedikit meringis akibat tonjokkan yang di berikan Varen tadi.

"Mampus gue ...," ucap Arsen dalam hati.

⌇┢┅┄ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘✦▭✧◦👑◦✧▭ ꓸ᭄ꦿ⃔✦𖣘┄┅┧⌇

JANGAN LUPA VOMENT!!!!
SEE U IN CHAPTER 8—! 🙆🙆🙆🙆💓💓

Salam hangat,

AksaraTemu

Bagaimana Senja Bertemu [TERBIT DI PENERBIT META]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang