Gea sekarang berada di rumahnya, rumah miliknya sendiri dn dibeli oleh dirinya sendiri. Sekaya itu Geanna.
Ia sekarang tengah memasak sarapan untuk dirinya sendiri. Dan seperti biasa akan pergi ke Cafe karena itulah kebiasaannya.
Ia memasak omellet karena dia tak ingin yang ribet-ribet dipagi hari, apalagi karena kejadian kemarin yang membuat badannya pegal semua.
Setelah makan ia mengobati memar di lengannya karena bekas di tendang Seungwoo.
Dasar laki-laki tak punya hati-batin Gea
Ia berangkat ke Cafe dengan jalan kaki. Cafe punya nya itu tepat berada disamping rumahnya. Jadi ia tak perlu jauh-jauh berjalan.
Sampai disana ia disambut Junho yang sedang mengepel lantai serta Eunsang yang sedang mengelap meja meja disana.
"Pagi kakak!" Ucap mereka berdua
"Pagi juga adek-adek" Gea terkekeh karena tinglah laku mereka yang menurutnya imut.
Jadi pengen ketemu Umin - batinnya.
"Ruang kak Jae sudah di siapkan belum?"
"Baru disiapkan Jungmoo sama Donghyun kak" Jawab Junho
"Okey, kerja yang bener ya adek-adek ku. Kakak tinggal dulu." Ucap Gea, ia lalu menuju ke ruang kerjanya.
Setelah Zea pergi ke ruangan kerja dan baru saja duduk di kursinya, seseorang mengetuk pintunya dari luar.
"Masuk!"
Ternyata itu adalah Minhee.
"Ada orang yang nyariin kakak" Ucap Minhee
"Siapa?"
"Nggak tau, aku juga nggak pernah ketemu sama dia kak."
"Yaudah suruh nunggu sebentar ya diluar."
"Oke!"
Minhee pergi dari ruangannya. Sementata itu Gea sedng berpikir kira-kira siapa yang ingin menemuinya.
Gea keluar dari ruangannya, matany mencari seseorang yang kira-kira ingin bertemu dengannya.
Namun yang Gea temukan malahan Seungwoo. Ia ingin kembali keruangannya lagi namun sepertinya Seungwoo menyadari kehadirannya.
"Gea!" Seungwoo sudah ada di belakangnya dan mencekal pergelangan tangannya.
"Apaan sih, lepas!" Perintahnya
"Enggak, sebelum kamu memaafkan kesalahanku kemarin"
"Udah aku maafin, jadi lepas aku mau kembali."
"Aku tahu kamu terpaksa,jadi ayo bicarakan baik-baik."
"Ih apaan sih, masalah ini kan bisa di bahas dirumah" Ucap Gea sambil meringis, rasa sakitnya suda terasa. Cekalan Seungwoo yang terlalu kuat membuatnya kesakitan.
Seungwoo masih tidak menyadarinya, ia masih tetap menahan Gea cekalannya bukan makin lemah namun makin kuat karena Gea yang terus memberontak.
Seseorang tiba-tiba mendorong Seungwoo dan menyembunyikan Gea di balik tubuhnya, berniat melindunginya.
"Jangan kasar sama cewek bro" Ucap Seungyoun
"Nggak usah ikut campur dalam urusan gue kalo nggak mau babak belur."
"Mau babak belur kek, mau berdarah-darah kek, tapi intinya gue nggak mau cewek ini kesakitan" Seungyoun lalu menoleh ke arah Gea.
"Heh, emang lo siapanya hah?!" Seru Seungwoo
"Gue, orang yang akan melindunginya dari kemarin sampai seterusnya." Seungyoun lalu tersenyum seakan meremehkan Seungwoo. Dan hal itu menyulut emosi Seungwoo
Bugh!
Akkh
Orang orang di kafe lantas berteriak setelah Seungwoo melayangkan tinju pada Seungyoun.
Seungyoun ingin membalasanya namun Jae segera datang untuk melerainya.
"Kalian ini ngapain! Udah dewasa kelakuan kayak anak kecil. Bubar bubar!" Seru Jae
Gea berniat menghampiri Seungwoo namun tangannya tiba-tiba di pegang oleh Seyngyoun. Gea lantas memberilan senyuman seakan dirinya tidak akan kenapa-kenapa.
"Ayo pulang. Kit bahas masalah ini dirumah." Ucap Gea.
Seungwoo hanya melihatnya lalu pergi ke luar.
"Maafkan atas peristiwa tidak menyenangkan tadi, kami minta maaf sebesar-besarnya. Silahkan nikmati waktu kalian kembali." Ucap Gea sebelum meninggalkan Cafe
Gea pergi ke parkiran dan mencari mobil Seungwoo. Setelah mengetahuinyan, ia mengetuk jendelanya lalu membuka pintunya lalu duduk disana.
Seungwoo masih diam, ia langsung melajukan mobilnya ke rumah mereka.
Masih adakah yang suka story ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 ✔
Fanfiction❝𝐵𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑢ℎ-𝑗𝑎𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑘𝑒 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑖𝑡𝑢, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛𝑝𝑢𝑛 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎.❞ 𝑆𝑒𝑢𝑛𝑔𝑤𝑜𝑜 𝐻𝑖...