Feelings - 8

1K 129 7
                                    

Dari malam hingga pagi Gea masih belum bisa tertidur karena kejadian yang baru saja ia alami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari malam hingga pagi Gea masih belum bisa tertidur karena kejadian yang baru saja ia alami.

Ia hanya menangis dalam diam di pelukan Seungwoo. Sekujur tubuhya terasa tak bisa ia gerakan sama sekali.

"Morning" Ucap Seungwoo, ia juga mencium bibir Gea. Gea langsung mundur merapat pada tembok setelah di cium Seungwoo.

"I'm sorry for last night, okey?" Seungwoo ingin menyentuh puncak kepala Gea namun Gea segera menghindar.

Seungwoo pun tersenyum dan ia langsung pergi ke kemar mandi.

Di kamar mandi Seungwoo sedang menyesali apa yang telah ia perbuat. Ia juga marah karena tidak bisa menahan emosi di dalam dirinya dan berakhir dengan menyetubuhi Gea.

Seungwoo menghidupkan shower dan langsung bergegas mandi. Ia tak ingin meninggalkan Gea terlalu lama karena takut jika terjadi apa-apa dengannya.

Hampit setengah jam Seungwoo mandi. Ia keluar dari kamar mandi dan melihat Gea.

"Gea mandi ya.." Ujarnya, namun Gea masih tak bergeming

Seungwoo menghela nafasnya, ia lalu pergi dri kamar dan mencari maid wanita yang ada disana. Seungwoo menyuruh para maid untuk memandikan Gea sementara ia yang memasak sarapan pagi ini.

Gea keluar dari kamar dengan didampingi para maid. Gea dipersilahkan duduk di meja makan terlebih dahulu.

Seungwoo yang selesai memasak memindahkan masakannya ke piring dan menaruhnya di meja makan.

"Makan yang banyak ya.." Seungwoo tersenyum manis lalu menyantap makanan nya.

Gea masih diam saja, tidak bergerak sama sekali. Sebenarnya ia baru mengumpulkan semua keberanian didalam dirinya.

"Niat kamu ngelakuin itu ke aku apa sih mas?" Ucap Gea.

"Aku... Sebenarnya mas sudah mulai sayang sama kamu."

"Ya teruss? Kenapa kejadian kemarin harus terjadi mas?!"

"Itu karena aku yang nggak bisa ngontrol emosi didiri aku, aku terlalu cemburu karena kedekatan mu dengan Seungyoun."

"Aku akan bertanggung jawab atas semua yang udah aku lakuin, termasuk jika kamu akan hamil."

"Mas tau gak sih, perasaan ku ke masa lama-lama makin pudar tergantikan oleh rasa sayang ku ke mas Seungyoun."

Hati Seungwoo seakan tertancap oleh benda yang tajam.

"Kalau bisa aku nggak akan mengharapkan ada bayi di perutuku sebelum aku cerai dari kamu mas!"

"Kita bisa bicara in ini dengan baik Ge."

"Gimana? Dengan nyakitin aku lagi sepuasnya gitu."

"Nggak, kamu tinggal melihat dan merespon saja perlakuan-perlakuan yang akan aku tunjukan mulai dari hari ini ya." Ucap Seungwoo sambil tersenyum.

Namun Gea tidap mersepon sama sekali ia malah menghelas nafasnya dengan kasar, dan itu membuat Seungwoo gugup.

Gea pergi dari meja makan, pergi menuju kamarnya dan menutup pintu dengan keras, meninggalkan Seungwoo yang masih dipenuhi rasa bersalah.

Sampai dikamar ponsel Gea berdering, ternyata Seungyoun yang menelfonnya.

"Halo?"

"Halo Gea, kamu kemarin kemana?"

"Kenapa langsung pergi dan nggak memberitahuku?"

"Kemarin aku disuruh pulang ibuku, kebetulan ada saudaraku yang ada diacara ulang tahun ibumu."

"Huhh, syukurlah kalau begitu. Kamu udah sarapan?"

"Ummm, belum sih."

"Mau sarapan bareng?"

"Nggak deh, Ibu udah nyiapin sarapn kok."

"Beneran?"

"Iya, beneraaaan."

"Yaudah, makan yang banyak ya."

"Pasti dong."

"Hehe, yaudah kalau gitu. Bye Gea."

"Bye mas Seungyoun."

"Siapa?" Tanya Seungwoo

"Mas Seungyoun."

Seungwoo berjalan ke arah Gea.

"Gea aku mau bicara serius sama kamu."

"Silahkan."

Seungwoo menarik nafas dalam dalam dan menyiapkan mentalnya untuk menyampaikan beberapa rangkaian kata.

"Ayo buka lembaran baru, kita mulai kisah kita dari awal lagi."

"Maksudnya."

"Tentang yang tadi, aku benar-benar ingin menjaga dan menyayangimu layaknya pasangan."

"Jujut aku menyesal dengan apa yang selama ini aku perbuat, aku sungguh sungguh menyesal sudah melukai perasaan dan fisik mu."

"Dan lagi aku sudah jatuh cinta kepadamu." Perkataanya di akhiri dengan senyuman yang tulus.

"Akan... Aku pikirkan dulu."

"Syukurlah, kalau begitu lanjutkan makan mu ya." Ucap Seungwoo sambil mengelus kepala Gea.

Ada perasaan bahagia ketika Seungwoo memperlakukan Gea seperti itu. Gea lalu mengangguk dan pergi ke ruang makan diikuti Seungwoo dibelakangnya.

 Gea lalu mengangguk dan pergi ke ruang makan diikuti Seungwoo dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang