"Jadi nggak kangen sama kakak? Yaudah kakak sama Juno aja. Ya Juno?" Ucap Gea dengan kesal
"Aduh- bukan itu maksud Esa. Kan Esa nggak mau kakak kecapekan karena bawa dedek bayinya."
"Aduhh pengertian sekali dedekku yang satu ini."
"Iya dongg." Ucap Eunsang membanggakan dirinya.
"Kalian nggak mau peluk kakak? Udah lama nggak ketemua lo. Atau malah nggak ada yang kangen kakak hmm?" Gea pura-pura sedih.
Eunsang dan Junho menghambur ke pelukan Gea dan memeluknya namun tidak terlalu erat karena tidak mau melukai debay sekecil pun.
"Debay udah berapa bulan kak?" Tanya Junho.
"Mmmm, 3 bulanan."
"Masih lama ya, padahal Esa mau main sama ponakan Esa cepet-cepet."
"Nanti bayi sama bayi main bareng dong." Ucap Gea.
Junho lantas tertawa dan itu membuat Eunsang kesal.
"Yaaa! Bantu aku Junho Eunsang. Aku juga ingin bersama Kakak!" Ucap Minhee.
"Tuh sana bantuin Minhee."
"Pai-pai kak, pai-pai debay." Ucap Eunsang.
"Bye Kak." Ucap Junho.
"Byee."
Setelah Eunsang dan Junho pergi, tiba tiba seseorang menggelayutinya.
"Nunaaaa, Pyo kangen." Ucap Dongpyo, ia juga mencium pipi Gea.
"Nuna juga kangen pyo." Gea membalas ciuman di pipi pyo.
Ya sedekat itu Gea terhadap karyawan-karyawannya. Gea menganggap mereka adik-adiknya, begitu pula sebaliknya. Bahkan Gea membelikan sebuah Apartmen untuk ditinggali mereka bersama-sama.
"Pyo gimana kabarnya?"
"Not too good, karena nggak ketemua Nuna lamaaaaa banget."
"Hahaha bisa aja kamu." Gea mengusap Kepala Pyo.
Kring kring
"Gea?"
Gea lantas menoleh ke asal suara.
"Seungyoun?"
"Ya. Hai?" Ucap Seungyoun
"Hai Juga."
"Lama nggak ketemua ya. Tapi sekali ketemu kamu ternyata... hamil ya?" Ucap Seungyoun sambil melihat ke arah perut Gea yang membesar.
"Ya....."
"Siapa laki-laki yang beruntung itu?"
"Pardon?"
"Maksudku siapa suamimu?"
"Aaaaa, dia orang yang menonjokmu di cafe ini."
"Orang itu?!"
"Ya, saat itu pun aku sudah menjadi istri sahnya. Namun ada sedikit masalah di kehidupan kami, jadii yaaaa..."
"Jadi selama ini aku...-
"It's okay,that's not your fault. Itu juga salahku karena tidak terus terang padamu."
"Ahhh, kalau begitu aku mau pesan dulu."
"Aku juga ingin memasak dulu, untuk suamiku. Bye."
"Bye."
Gea menuju dapur kafenya dan memasak makan kesukaan Seungwoo.
Ia menata makanan serapi mungkin untuk di berikan kepada Seungwoo yang sedang bekerja di kantornya.
Dirasa sudah cukup indah dan terlihat enak, ia menutup bekalnya dan pergi untuk berangkat ke kantor Seungwoo.
"Adik-adik, kaka mau pergi ke kantor kak Seungwoo dulu ya."
"Iya, bye kak." Ucao Semuanya.
"Bye juga."
Ia berangkat dengan memesan taksi online.
Sampai di Vic Corp, ia langsung disapa oleh orang-orang disana. Gea membalasnya dengan tersenyum manis.
"Wah tumben bu Gea kesini?" Tanya Joy, sekertaris Seungwoo.
"Hehe, cuma mau nganterin makanan kok Joy."
"Tapi tadi Pak Seungwoo sedang keluar sebentar bu." Ucap Joy namun dengan raut wajah gelisah
"Ah, kalu begitu saya tunggu di ruang kerjanya saja."
"Enggak dititpin ke saya aja bu? Nanti saya serahkan pada Pak Seungwoo saat beliau datang."
