Feelings - 5

1.1K 154 0
                                    

Mereka berdua sudah ada di ruang tamu rumah mereka, namun dari tadi belum ada yang membuka pembicaraan.

Gea menghela nafasnya.
"Apa yang mau mas omongin?"

"Siapa laki-laki tadi?"

"Laki-laki itu tidak punya urusan dengan masalah kita, lebih baik kita bahas masalah kita saja."

"Sebelum membahas masalah kita, aku ingin membahas laki-laki itu!"

"Ck, dia mas Seungyoun, orang yang kau kira tempatku mencari uang." Ucap Gea sinis.

"Kalau pun itu benar, memangnya masalahnya apa? Mas juga bilang nggak akan ngurusin aku. Jadi mau aku ngapain aja sama mas Seungyoun ya terserahku lah."

Seungwoo seakan tertampar oleh perkataan Gea. Padahal dari awal pernikahan dia yang terus mengatakan kalo dirinya tidak akan mengurusi urusan Gea.

"Ada lagi yang mau di bahas?" Ucal Gea dengan rasa kesal.

"Setidaknya kau bisa menghargaiku sebagai suami, jadi kau tak boleh bersama dengan laki-laki lain!" Ucapnya tak mau kalah.

"Haha,menghargai mu sebagai suami? Aku selalu menghargai mas sebagai suamiku. Memasakkan sarapan untukmu, menyiapkan ini itu dan lainnya. Tapi apa mas pernah menghargaiku sebagai istri?!" Gea meluapakn semua amarah yang sudah tertanam dalam dirinya dari dulu.

"PERNAHKAH?!Bahkan sekali saja nggak pernah mas!" Gea menangis sambil berteriak pada Seungwoo

"Kamu bahkan dengan teganya menganggap seakan aku ini tak pernah ada, tak pernah kau lihat!"

"AKU MUAK!Rasanya aku ingin segera mengakhiri pernikahan ini!" Gea terduduk lemas sambil menangis setelahnya

Seungwoo hanya bia melihat Gea dan tak bernit membantunya ataupun menenangkannya.

Ia masih mencerna semua perkataan yang Gea ucapkan. Seungwoo merasa dirinya egois. Ia tidak ingin mencinti Gea namun dirinya ingin dicintai olehnya.

"Aku pergi!" Ucap Gea, ia pergi dari rumah tanpa memperhatikan Seungwoo yang memandng dirinya sendu.

Dan untuk kedua kalinya, Seungwoo hanya bisa melihat kepergian Gea dari rumah mereka tanpa bisa menghentikannya.

Dan untuk kedua kalinya, Seungwoo hanya bisa melihat kepergian Gea dari rumah mereka tanpa bisa menghentikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gea berjalan sejauh mungkin dari rumah itu, ia berhenti pada sebuah halte.

Disana ia duduk dan menangis sejadi-jadinya. Menghiraukan tatapan-tatapan aneh dari orang disekitarnya.

Walaupun menangis namun ada sesikit rasa lega yang berhasil keluar dari dirinya.

Ia memesan taksi lewat smartphone nya, namun tak ada satu pun taksi yang menerimanya.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya.

"Geanna?"

Gea lantas mendongk dan melihat wajah orng yang memanggilnya.

"Kak Jinhyuk?"

"Iya, kamu kenapa disini? Kenapa juga nangis gini,hmm?" Tanya Jinhyuk dengan halus

Gea tidak membalas pertanyaan Jinhyuk malahan dia memeluk tubuh Jinhyuk dan menangis lagi.

Jinhyuk mengelus-elus kepala gadis itu dan mengajaknya untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Adek cantik kenapa hmmm?"

Gea menggelengkan kepalanya. Ia menghapus jejak-jeak air matanya.

"Mau pulang kemana adek cantik?"

"Ke rumahku aja kak"

"Siapp, kapten segera meluncurrrr...."

Hanya perlakuan kecil namun membuat Gea sedikit tersenyum.

"Yang lebar dong senyumnya, cantik."

Gea menuruti perkataan Jinhyuk, ia tersenyumlebar sampai terlihat gigi-giginya.

Jinhyuk lantas tertawa melihatnya.

Tak terasa mobilnya kini telah berada di depan gerbang rumah Gea.

"Kakak mau langsung pulang apa mampir dulu."

"Mampir dulu lah, nanti kakak juga ada meeting di kafe kamu."

"Sama kak Jae?"

"Iya."

Gea keluar dari mobil lalu membuka gerbang dengan lebar agar mobil Jinhyuk bisa masuk.

Setelh mobil Jinhyuk masuk, Gea menutuo gerbangnya. Ia lalu membuka pintu utama dirumahnya.

"Kakak kayakny udah ditunggu deh. Duluan ya, mampirnya nanti aja."

Iya udah, bye bye." Ucap Gea

"Bye." Jinhyuk pergi dengan meninggalkan ciuman di puncak kepala Gea.

Setelah melihat Jinhyuk keluar, Gea lalu langsung masuk ke rumah dan beristirahat.

Setelah melihat Jinhyuk keluar, Gea lalu langsung masuk ke rumah dan beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang