Di Ingatan

65.9K 5.8K 1K
                                    

Sebaik-baiknya seseorang yang bisa bikin lo nyaman adalah saat lo bisa jadi diri sendiri, jadi apa adanya, jatuh, sakit, luka, semua lo tunjukin. Walaupun dia nggak bisa sembuhin tapi dia mau temenin. Bukan jadi insecure dan membandingkan diri lo sama yang lain. Bukan cuma pakai topeng dan nunjukin senengnya aja. Bukan tentang itu. Itu bukan cinta namanya.

Deva

Gue nggak percaya kalau ternyata April sebaik itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue nggak percaya kalau ternyata April sebaik itu. Bahkan setelah gue selesai ujian pun gue langsung foto pensil itu dengan ponsel gue sebagai ucapan terima kasih dan juga sekaligus untuk mengisi konten instagram daily life gue di tahun 2020.

Alasan gue nggak bikin instagram personal adalah karena... gue bingung aja mau diisi apa. Foto selfie gue gitu? hahaha. Nggak tau kenapa gue lebih seneng mengabadikan momen yang ada di sekitaran gue, bukan cuma tentang gue aja. Kayak manusia-manusianya, orang-orangnya. Semua jadi satu cerita di akun itu.

Dan kenapa gue post di instagram? Karena gue sendiri nggak terbiasa untuk nulisin kegiatan sehari-hari di buku diary.

Di dalam instagram daily.dev2020 yang gue mulai sejak awal Januari kemarin, gue lebih pengin bisa menyadari dan paham bahwa setiap orang yang berhasil mengetuk pintu untuk masuk ke dalam hidup gue adalah sosok yang berharga.

dev2020 yang gue mulai sejak awal Januari kemarin, gue lebih pengin bisa menyadari dan paham bahwa setiap orang yang berhasil mengetuk pintu untuk masuk ke dalam hidup gue adalah sosok yang berharga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue sering banget rasain yang namanya dimanfatin sana-sini, bahkan ketika gue dianggep sebagai idola sekolah pun gue nggak merasakan itu. Orang lain cuma bisa lihat gue dari sisi luarnya aja yang mungkin dari kaca mata mereka gue begitu sempurna punya semuanya. Tapi, ada kelam yang nggak bisa gue ceritakan karena sampai sekarang gue nggak punya tempat cerita selain sama Tuhan. Gue cacat. Gue kosong. Gue sepi, dan gue sunyi. Itu semua yang nggak mereka lihat, itu semua tentang gue yang membentuk diri gue jadi se-rentan itu sama orang lain.

Ketika orang lain bilang nge-fans sama gue, jujur aneh aja. Karena gue nggak butuh semua itu. Gue cuma butuh temen. Bukan fans yang mungkin cuma bisa ngeliat gue dari sisi terang aja, bukan dari sisi gelapnya. Bukan temen yang mau tahu cerita senang gue aja lantas pergi kalau tahu gue terpuruk dan ada masalah.

Ah, gue jadi keinget bagaimana April berusaha menolak roti yang gue beri.

"Dev nggak usah. Lo habis ini belajar kan? Lo ada bimbel di luar kan? Ini buat lo aja, ya? Pasti lo juga laper? Oke? Gue duluan, udah ditungguin ciwi-ciwi."

Kapal KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang