Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

Satu - Vira Saladin

172K 8.3K 298
                                    

Kata siapa menjadi wanita kantoran itu enak? Apalagi harus bekerja di perusahaan keluarga sendiri, serba salah. Kerjaan lancar dan jarang sekali dapat revisi digosipin karena aku anak pemilik perusahaan, kerja banyak salah dan sering revisi digosipkan tidak pantas menjadi anak pemilik perusahaan.

Padahal apa yang mereka tahu tentang diriku? Demi melanjutkan perusahaan keluarga aku harus meninggalkan mimpiku.

"Pokoknya kamu harus bisa deal sama Mahesa Group ya Vir," titah tidak ingin dibantah kanjeng ratu divisi marketing.

Inggrit Clarissa Surendra, perempuan setengah medusa ini menjabat sebagai direktur marketing. Untuk urusan pekerjaan Inggrit memang tidak ada tandingannya, dia cantik, pintar, negosiator ulung dan punya banyak segudang gebrakan baru. Sayangnya, Inggrit tidak punya tata krama, dia bisa dengan gampang mengeluarkan kalimat umpatan kepada bawahannya, belum lagi sikap Inggrit yang sangat suka menindasku.

Jika belum melihatku menanggalkan high heels dan rambut berantakan, hidup Inggrit belum puas. Dia akan memintaku sibuk ini itu sampai aku hampir menangis karena tidak kuat. Posisiku di sini hanya sementara, aku masih dititipkan Ayah untuk belajar mengenai perusahaan.

Bulan lalu, aku bahkan harus menebalkan muka dan merendahkan harga diri agar dapat bertemu dengan Laksamana. Inggrit mengeluarkan titah agar aku dapat membuat janji temu dengan aktor laga paling laris saat ini. Berkali-kali aku mengeluh ingin mundur dan menyerah, tapi ketika melihat adikku sangat mencintai pekerjaannya, aku kembali menegarkan diri.

Aku menghela napas lelah, semua karyawan di sini tahu aku anak tertua keluarga Saladin. Mereka semua tahu seperti apa isi dalam keluarga Saladin, Mahesa Group? Jaringan besar milik keluarga Bunda, dijalankan oleh Putra Mahesa, adik Bunda-ku.

"Gampang deh itu buat loh Vir. Masa sih Om lo gak kasihan sama keponakannya sendiri," komentar Afra.

"Om gue gak semudah itu buat ditaklukkan Fra. Dia itu pebisnis gila, tidak ada pemberian cuma-cuma, alias nggak gratis!" Aku hampir saja memekik frustasi.

Beberapa karyawan melirikku, mungkin mereka mengataiku di dalam hatinya. Rasanya aku ingin sekali kembali ke duniaku dulu!

"Ya udah makan siang aja dulu Vir." Afra menepuk pundakku pengertian, di dalam divisi ini hanya Afra yang patut aku sematkan label seorang teman.

Aku bangkit berdiri, mengikuti Afra menuju kantin kantor yang pastinya sudah ramai. Aku melihat-lihat meja kosong, mendapatkan satu di pojok. "Gue kayak biasa ya Vir," ujar Afra.

Seperti biasa, aku berjalan menuju etalase-etalase penjual makanan. Memesan dua porsi soto ayam kampung dan dua gelas es teh manis. Sembari menunggu pesananku disiapkan, aku mengetuk-ngetuk high heels 10 cm dengan ringan. Mengedar memperhatikan karyawan yang bersenda gurau bersama.

Tiba-tiba handphone milikku bergetar di dalam saku blazer yang aku kenakan. Aku tersenyum senang saat melihat terdapat panggilan masuk dari Farel. For your information, Farel ini merupakan pacarku yang ke-100, dia targetku untuk dijadikan suami.

∞∞∞

"Gila gak sih! Masa Om Putra minta aku bantuin dia deal sama Laksa," ceritaku saat aku masuk ke dalam mobil Farel.

Malam ini aku dan Farel janjian akan makan malam bersama, setelah sebelumnya tadi aku menemukan Om Putra di rumah Bunda. Beliau mau ngasih aku kontrak kerja sama dengan syarat aku harus bantuin dia deal kontrak dengan Laksamana.

Oke, sebenarnya aku dan Laksa -nama panggilan Laksamana, sudah mengenal sejak lama. Dia teman masa putih abu-abu hingga kuliah. Tapi, karena satu dan lain hal aku tidak begitu dan nyaris membenci Laksa. Dia menyebabkan hari ulang tahunku tidak seindah dulu.

End Up With Him (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang