Kurindu Indah Bayangmu (Part 1)

140 14 4
                                    

Jauh di tempatnya berada, sorang gadis berpengawakan tidak terlalu tinggi namun mamiliki paras yang bisa memuat siapa saja terpikat saat melihat senyumannya. Sebut saja namanya Melody Putri, atau kerap disapa Imel, entahlah mungkin itu nama kecilnya, namun bagi seorang pemuda, namanya tetaplah Melody, melody yang selalu mengalun dengan indah dalam hati dan fikirannya.

"Jadi gimana?" tanya seorang gadis lain yang kini tengah menatap wajah cemberut Melody.

"Gimana apanya?" balas Melody.

"Ya tentang itu lah, apa lagi? Loe seneng kan?"

"Disatu sisi, gue bahagia bisa ketemu lagi sama mereka, terlebih lagi dia. Tapi disisi lain, gue belum siap, Nad." Lirih Melody dengan menatap kosong pada minuman yang tengah ia aduk dengan asal.

Jesslyn Eva Nadya, atau Melody lebih akrab memanggilnya Nadya, teman Melody di negara yang memiliki julukan kota singa. Keduanya bertemu saat Melody pertama kali masuk di sekolah itu, Nadya yang ternyata berasal dari Indonesia pun senang saat pertama kali bertemu Melody, hingga keduanya berteman akrab.

"Kenapa? Uadah lah, nggak usah difikirin. Kalo emang dia cinta sama loe, dia nggak akan perduliin apa yang pernah terjadi sama Loe, lagian loe kan..."

"Bukan itu, Nad... gue mau bilang apa sama mereka? Mereka nggak tau kebenarannya, mereka Cuma tau dari segi pandangan mereka aja. Gue mau bilang apa kalo ada yang nanya aneh – aneh?" ujar Melody kini semakin pasrah andai ketakutannya menjadi nyata.

"Dan dia nggak akan peduli sama itu semua, kalo emang dia sayang banget sama Loe, udahlah anggap aja semua ini buat nguji dia. Nguji kesetiaan dia." Ujar Nadya dengan mengalihkan tatapannya dari Melody.

"Lagian loe tenang aja sih, gue juga balik ke indo, bokap nyokap gue bentar lagi pensiun, jadi gue balik duluan ke indo ntar barengan sama Loe, Mel..."

"Eh, seriusan?" kaget Melody dengan mata yang berbinar.

"Iya, bentar lagi ortu gue pensiun, dan rencanannya gue pulang duluan ke indo, biar nanti gak ribet nyari rumah lagi." Balas Nadya dengan tersenyum menatap teman yang belum terlalu lama ia kenal itu. "Tapi masalahnya nyokap nyuruh gue nyari rumah di tempat kelahiran dia, di Bandung."

"Lha, gue juga orang Bandung kali, ya tapi emang sih mungkin kalo gue balik paling ke rumah yang di Jakarta." Ujar Melody.

"Nah, kalo gitu gue punya ide Mel!" Pekik Nadya.

"Apaan?"

"Kalo loe belum siap, loe temenin gue aja di Bandung, seenggaknya asmpe bokap nyokap gue udah sampe sana, gimana?" usul Nadya.

"Kalo kata loe dia ada di Surabaya, trus temen – temen loe ada di Jakarta, dan belum ada yang tau kalo loe pulang, mereka ngiranya loe masih ada di Singapore dong?! Iya gak? Nah loe aman dah tinggal di Bandung." Tutur Nadya dengan tampang sok pintarnya.

"Boleh juga ide loe, nyokap juga nggak bakal ngelarang sih klo gue tinggal di Bandung." Balas Melody dengan tersenyum.

"Nah, kalo gitu... udah fiks ya... loe temenin gue di bandung."

"Eh, Tapi kita di jakarta bentar nanti ya, gue sekalian mau nengokin mereka dari jauh, Cuma mau tau kabar mereka aja."

"Ya... ya... yaa... intinya, loe pengen ketemu dia kan?" goda Nadya.

"Bukan cuma dia, Nad! Gue juga kangen sama Shania, sama yang lainnya juga." Elak Melody yang padahal dalam hatinya seratus persen mengiyakan ucapan Nadya.

"Lagian Mel, gue pengen banget ketemu sama cowok yang bikin loe jatuh cinta banget sama Dia, seganteng apa sih dia?" Tanya Nadya dengan berdiri dari tempat duduknya yang diikuti Melody.

Sahabatku Cintaku 2: Kupilih DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang