Kurindu Indah Bayangmu (Part 2)

138 15 8
                                    

Taxi pun berheenti tepat di depan Rumah yang Melody maksud.

"Sudah semua pak, barang – barangnya?" tanya Melody.

"Sudah, Neng." Ujar sang Sopir.

Setelah membayar argo taxinya, Melody dan Nadya masuk ke are pekarangan rumah Melody, tidak terlalu berantakan karena memang keluarga Melody memperkerjakan beberapa pegawai untuk merawat rumahnya, termasuk ibunya Dyo yang menjadi kepala ART di rumah Melody.

"Lah, itu pintu kebuka ada siapa, Mel?" kaget Nadya melihat pintu salah satu rumah Melody terbuka.

"Paling orang – orang suruhan bokap gue. Yuk ah." Ujar Melody melanjutkan langkahnya.

"Assalamualaikum..." salam Melody yang kini sudah masuk ke rumahnya sendiri.

"Waalaikumsalam..." balas seorang lelaki keluar dari arah dapur menghampiri Melody. Lelaki yang sangat melody kenal, bahkan luka karena kecerobohannya kini masih tercetak jelas dipelipisnya.

"Kak Dyo." Ujar Melody dengan hendak memeluk lelaki didepannya, namun di tahan oleh Dyo.

"Weits... kalem Mel! Badan gue bau banget ini, lagi motongin rumput di halaman belakang. Kalian mau di bikinin apa, nih? Minum? Apa mau langsung makan?" tanya Dyo dengan membawa dua cover milik Melody dan Nadya yang sedari tadi hanya bisa diam memparhatikan lelaki yang cukup tinggi di depannya itu.

"Gausah kak, oiya ini kenalin temen gue, namanya Nadya." Ujar Melody dengan memperkenalkan Nadya.

"Gue Dyo." Ujar Dyo dengan mengulurkan tangannya.

"Gue Nadya, salam kenal, kak." Balas Nadya dengan menjabat tangan Dyo.

"Yaudah kak, gue sama Nadya ke kamar dulu, yah." Pamit Melody.

"Yaudah, nanti covernya gue anterin." Ujar Dyo.

"Yaudah, thanks kak." Balas Melody yang hanya Dyo angguki.

Ada apa antara Melody dan Dyo? Itulah pertanyaan yang berputar dalam fikiran Nadya? Bukankah lelaki yang sangat Melody cintai bernama Nabill? Entahlah mungkin nanti akan Nadya tanyakan padanya.

"Nad, loe mandi dulu gih... gue mau ada yang diomongin sama kak Dyo bentar." Ujar Melody. Namun saat hendak melangkah pergi, Nadya menahan tangannya.

"Dia bukan Nabill, kan?" tanya Nadya tiba – tiba.

"Nad, ada banyak yang nggak bisa gue ceritain sama Loe, tapi nanti pasti gue certain siapa Kak Dyo sama Loe."

Nadya hanya mengangguk tanda mengerti.

Setelah sampai di bawah, Melody menghampiri Dyo yang ternyata tengah membuatkan minuman.

"Kak..." sapa Melody.

"Lha, Mel? Bukannya istirahat malah keluyuran?" ujar Dyo yang kini duduk di Meja makan.

"Gimana kabar mereka?" alih – alih menjawab Dyo, Melody malah menanyakan tentang sahabat – sahabatnya.

"Apa dulu yang mau denger, nih? Kabar bagus apa kabar buruknya?" tanya Dyo dengan tersenyum menatap Melody.

"Baiknya dulu deh..."

"Nabill udah di Jakarta, baru sampe tadi pagi banget." Ujar Dyo yang membuat Melody menatapnya dengan berbinar.

"Kabar buruknya..." ucap Dyo menggantung, sontak Melody pun menunggu dengan wajah yang sangat berharap. "Nabill lagi bikin grup Band, dan Gaby jadi vokalis duet dia. Gue gak tau Band itu bakal tenar apa nggak, tapi kalo mereka ngetop nanti, kayaknya banyak yang bakal comblangin Nabill sama Gaby, dan itu bisa di pake buat image band mereka. Ya tapi itu kalo mereka sampe ngetop."

Sahabatku Cintaku 2: Kupilih DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang