Nabill, Boby, Jeje, Gaby dan Shania sebut saja mereka Nu-Bee Sebuah grup musik yang Nabill berdirikan karna atas dasar kegalauan hatinya menunggu seseorang yang membuat dirinya mengunci hatinya untuk orang lain. Meski grup yang terbentuk begitu spontan, jujur Nabill tidak memikirkan jika Band ini begitu di kenal banyak orang di negaranya, meski ini yang Nabill cita – citakan semenjak ia memebentuk band ini, dirinya masih saja belum percaya apa yang ia raih selama ini kini ada dalam genggamannya.
"Nabill..." panggil Gadis yang sangat Nabill cintai.
"Ya?" sahut Nabill sembari mengemasi barang bawaannya kedalam koper miliknya.
"Makasih..." Ucap Melody yang sontak membuat keadaan Nabill dan teman – temannya berhenti dari aktifitasnya masing – masing.
"Kayaknya kalian butuh waktu berdua... kita dulan yak.." Tutur Boby yang di angguki Jeje, Shania dan Gaby.
"Oke..." Balas Nabill dengan duduk berbalik menghadap Melody yang hanya berdiri di depan pintu.
"Maksaih buat?" Lanjut Nabil.
"Jaga hati aku, dan semua kenangan kita..." tutur Melody dengan menghampiri Nabil yang kini tertunduk dalam senyumannya.
"Gue nggak pernah lakuin semua hal yang loe bilang barusan, Mel! Hanya saja hati gue nggak bisa gue buka buat yang lain." Tutur Nabill yang kini memberanikan diri untuk menatap Gadis impiannya.
"Kalo aja gue ceritain semua gimana gue sama Gaby, mungkin itu lebih sakit saat loe gue tinggalin saat itu. Gue emang nggak pernah jadian sama Gaby, tapi gue tau, perasaan dia buat gue itu kayak gimana." Tutur Nabill dengan merangkul pundak Melody dan membawanya mendekat padanya.
"Meski kamu bilang bahwa cinta itu nggak harus selalu dengan pernyataan, tapi kali ini, aku boleh denger tiga kata itu sekarang?" ujar Melody dalam dekapan Nabill.
"Mungkin yang loe maksud, delapan kata..." Potong Nabill dan membuat Melody menegakan badannya dan mentap Nabill dengan sangat intens.
"Gue.."
"Sayang..."
"Sama..."
"Loe..."
Empat kata sakral terucap begitu saja dari mulut Nabill.
"Sebagai...
"Teman.."
Kembali, Melody mendengar kalimat yang membuatnya harus mengeluarkan kembali airmatanya.
"Hidup... Gue!"
"Teman Hidup gue, buat sekarang besok dan selamanya... Meskipun gue berfikir terlalu jauh, tapi seenggaknya itu mungkin mimpi terbesar gue saat ini, Mel." Lanjut Nabill dengan kembali merangkul Melody yang kini menagis terharu.
"Biarin kali ini gue berjuang diatas nama cinta kita, Mel!" tutur Nabill dengan semakin erat memeluk gadis kesayangannya.
"Mel... dengerin gue..." Ucap Nabill menggantung dan membawa Melody menatapnya. "Dalam gue mencintai Loe, gue nggak mau jadi penghalang buat loe, loe bebas milih siapa aja, pria yang seenggaknya bisa gantiin posisi gue, hanya satu yang gue minta, jika suatu saat nanti hal ini kejadian, gue mohon dengan sangat, loe bilang sama Gue! Gue nggak mau nama loe, hilang dari hati gue Cuma karena kebodohan yang loe lakuin. dan begitupun gue, jika suatu saat ada seseorang ada yang bisa gantiin loe di hati gue, gue harap dan sangat... jangan pernah benci gue."tutur Nabill.
"Nabill..." panggil Melody dengan mengelus pipi Nabill dengan penuh kelembutan. "Jangan berfikir terlalu jauh, saat ini, yang aku mau Cuma kita yang berjalan diatas nama cinta kita, seperti apa yang selalu kamu bila..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Cintaku 2: Kupilih Dia
FanfictionSequel of "Sahabatku Cintaku: Tersimpan" Genre : Musical Romance, Teen Fiction, School, Fans Fiction Kisah ini gue persembahin buat dia yang jauh disana, Dia yang selalu gue cintai, tapi tidak diatas segalanya. -Nabill- Kenapa harus hadir, jika untu...