2 Bulan Kemudian...
"Nabill, besok lusa selama empat hari ke depan kita ada jadwal, loe jangan lupa jaga kesehatan Loe ya..." Ucap seorang Gadis yang memakai seragam SMK yang bermotiv sama persis dengan Nabill, hanya saja Gadis itu mengenakan bawahan Rok panjang berwaran Abu – Abu ..
"Iye Shan, bawel loe!" jawab Nabill dengan acuh.
"Yee... loe mah, harusnya seneng gue perhatiin, loe nya malah gitu! kita mau pindah - pindah 3 kota lho, Bill!?" balas Gadis yang ternyata adalah Shania, Sahabat sekaligus asissten managernya band Nabill yang kini duduk di sebelah Nabill. "Boby mana?"
"Lagi ml sama Gaby di.... awwwnjir, sakit shan!" Ujar Nabill yang terpotong ucapannya karena perutnya dicubit sangat keras.
"Sekali lagi loe ngomong gitu, percaya sama Gue! Gue gantung loe idup – idup, Bill!" ancam Shania yang sukses membuat Nabill bungkam dengan ketakutannya, memang Shania hanya bercanda, karna dia tau Nabill pun hanya bercanda mengucapkannya tadi.
"Kejam loe, Shan! sama artis sendiri di cubit gini, mana sakit banget gila!" ujar Nabill dengan suara yang masih meringis menahan rasa sakitnya.
"Ya lagian, loe! Ngomongnya nggak di saring dulu, malu kalo kedengeran sama orang lain, ntar mereka mikir nya apa yang lo bilang itu fakta." Tutur Shania dengan menatap Nabill dari samping dengan rasa bersalahnya. "Nabill... i'm so sorry..."
"Iye udah, ah... susah emang becandain macan kalo lagi di zona merah." Ujar Nabill dengan wajah yang sedikit santai dari sebelumnya.
"Nah itu lo, tau!" Jawab Shania kesal dengan mengirilngkan matanya dan.
"Perut kamu kenapa?" tanya Gaby yang baru saja datang dan langsung duduk di sebelah Nabill yang di ikuti Boby dan Jeje yang juga duduk di kursi yang masih kosong disebelah Shania.
"Abis makan yang pedes?" tanya Gaby yang langsung berusaha mengangkat baju bagian bawah Nabil sedikit.
"Nggak, gue gak papa, cuman mules dikit tadi abis minum es." jawab Nabill asal yang langsung meraih tangan Gaby dari dekat perutnya.
"Yee... bocah! Minum es aja mules." Canda Jeje yang langsung di tatap tajam oleh Nabill namun Jeje hanya mengabaikannya.
"Oiya, abis pada ngapain kalian keruangan kepsek?" tanya Nabill yang langsung mengambil air putih kemasan di depannya.
"Tadi kata kepsek, kita ada tawaran Manggung. Cuman gue belum setujuin." Ujar Boby yang kini bersuara.
"Kenapa emang?" tanya Shania yang duduk di sebelah kiri Boby.
"Jadwalnya malam Minggu Shan..."
"Emang kenapa kalo malam Minggu? Mau ml sama Nju?" Potong Nabill cepat sebelum Boby menyelesaikan ucapannya.
"Bil, astaga! serius dikit bisa nggak, sih!? Dari tadi mulut loe, ML mulu! kangen loe yak sama Imel?" geram Shania yang langsung di tatap tajam oleh Nabill karena mengucapkan nama yang sangat sensitif itu.
"Apa?! Apa?!" Tantang Shania.
"Nggak!" Balas Nabill singkat
"Gue lanjut ya?" Ujar Boby yang di angguki Nabill dan Shania.
"Sabtu siangnya kita baru balik dari Jogja. Nggak cape apa, Bill? Kita kan juga harus istirahat?" lanjut Boby dengan menatap Nabill yang tengah menghabiskan minuman kemasannya.
"Iya, juga sih... emang siang doang acaranya? Malem nggak ada?" tanya Nabill dengan menatap Boby.
"Nah itu makanya, kalo kita ambil yang malemnya gimana menurut loe, Bill? Sekalian minggu siangnya kita jalan – jalan di Bandung. Nanti kita balik ke jakartanya Senin pagi, kan liburan TO kelas 12' tuh?" Ujar Boby yang membuat Nabill menatap Boby dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabatku Cintaku 2: Kupilih Dia
FanfictionSequel of "Sahabatku Cintaku: Tersimpan" Genre : Musical Romance, Teen Fiction, School, Fans Fiction Kisah ini gue persembahin buat dia yang jauh disana, Dia yang selalu gue cintai, tapi tidak diatas segalanya. -Nabill- Kenapa harus hadir, jika untu...