ANTALEONA 9

4.9K 437 13
                                    

Dikelas XI IPA 1 kelas unggulan, banyak bisik-bisik mengenai cowok ganteng yang baru masuk hari ini, dan gosip menyebar keseluruh penjuru sekolah.

"Namanya Antariksa, gayanya kece, rapi, akhh suami idaman gue." Teriak Nesa teman Erica bercerita kepada teman-temannya, gak tau aja si Nesa Antariksa adiknya Primadona si ketua Osis.

"Biasa aja deh lo Nes, jangan kek lonte kurang belaian." Entah kenapa Erica malas teman-temannya membicarakan adik kecilnya.

"Apaan sih lo Er, sensian lo, siapa yang gak kaget coba udah tampan,tatapannya itu loh dingin gimana gitu."

"Emang Es, dingin, ngaco lo ah." Kini Andini yang menengahi.

"Lo belum liat sih, coba lo udah liat pasti lo kaya gue din." Andini Erica dan juga lulu menatap Nesaa sedikit jiji dengan ekspresi meleleh yang ia buat.

"Terserah lo." Ucap mereka barengan.

Kelas XI IPA 1 Hari ini lagi ada jamkos, bahagianya.

Bel istirahat berbunyi, hal yang paling ditunggu warga sekolah selain jamkos, lo juga para readers jangan munafik deh.

Erica dkk, berjalan menuju kantin, dari 4 bidadari sekolah, yang paling menjadi sorotan ialah si ketos, wajah cantik, ah semuanya cantik.

Aura dari Erica memang berbeda, auranya seolah melindunginya dari lelaki lelaki disekolah ini,intinya auranya beda.

Banyak siswa/i baru yang dilihatnya, wajah asing, wajah dari adik kelasnya yang baru.

Erica menatap punggung adiknya yang dikerubungi banyak siswi baru teman seangkatannya bahakan kakak kelasnya tak mau ketinggalan, seolah makanan, bahkan makanan kantin gak dilirik, Erica hanya menatap datar gerombolan siswi yang berdesakan didepannya, melihat tatapan dingin adiknya seolah Erica tau sang adik gak nyaman.

Meski masih kesal, Erica tetaplah Erica, sang kakak yang manyayangi adiknya, hanya sebatas adik tidak lebih.

Erica berjalan kearah kerumunan tersebut, ternyata Nessa juga disana.

"Tau rasa lo Er, kesini juga kan lo."

Erica malas berdebat, menarik kerah adiknya, menatapnya dingin.

Gerombolan siswi disana termasuk teman-temannya dibuat heran karena dirinya yang menarik idola baru disekolahnya.

"Kak, jangan ditarik, saraf lo." Antariksa berbisik penuh penekanan.

"Diem aja, jangan banyak tanya." Antariksa diam ada rasa sedikit kelegaan melihat kakaknya yang berbicara lagi dengannya.

Antariksa ditarik ke meja tempatnya duduk bersama teman-temannya.

Gerombolan siswi tersebut diusir oleh Nesa, karena melihat tatapan dingin Erica.

"Anjir ganteng banget, kok lo bisa bawa kesini Er." Nessa sudah mulai lagi.

"Dia adek gue." Datar Erica.

"Kok lo gak cerita punya adek setampan ini Er, jahat lo."

Antariksa sedikit kikuk, menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Eh kak kenalin saya Antariksa, panggil Ari aja."reaksi Nissa terlalu berlebihan, seperti ingin mencair saja.

"Eh satu lagi, saya cewek kak."

"Niatnya mau jadiin gebetan tapi gue masih lurus, tapi gpp kalo sama lo gue rela jadi belok." Nissa kembali meleleh

Kedua teman Erica sama terkejutnya.

"Gila cewek, bisa seganteng lo.'' Andini memandang Antariksa tanpa berkedip begitupun lulu.

"Kak bentar lagi bel, kakak belum makan kan, yaudah aku pesenin bakso ya."
Antariksa berjalan kearah Ibu kantin tanpa persetujuan kakaknya.

ANTARIKSA [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang