IM TIRED

5.9K 426 11
                                    

Seminggu setelah kejadian dimana mereka berciuman, hubungan Antariksa dengan kakaknya semakin membaik, pagi ini mereka berniat untuk melakukan jalan pagi, mereka jalan menuju taman.
Sesampainya ditaman ternyata ada Leona juga.

"Ada Leona kak, kesana yuk." Antariksa menarik pergelangan tangan kakaknya, membawanya ketempat Leona berdiri dengan seorang wanita, mungkin ibunya.

Antariksa menepuk pundak Leona, Leona langsung menoleh dengan kaget lalu tersenyum kearah Antariksa.

"Lari juga? Kenalin ma dia Antariksa temen aku." Leona memperkenalkan Antariksa dengan sang ibu, Antariksa menyalimi ibu Leona kemudian tersenyum, jangan lupakan ada Erica juga disana, dia tidak diperkenalkan, mungkin Leona masih kesal dengan kelakuannya terhadap Antariksa waktu itu.

"Ganteng." Mama Leona mencubit pipi Antariksa karena gemay.

"Saya cewek tante, hehhe."

"Ohh bagus dong." Mama Leona tidak terkejut.

"Kenalin ini kakak saya tante, namanya Erica." Erica yang sedari tadi hanya menatap dingin karena kesal dengan Leona yang entah penyebabnya apa.

"Erica tan."

Mereka mengobrol ria dengan Leona yang menyenderkan kepalanya di bahu Antariksa, couple goals banget emang.

Erica merasa udara pagi ini sangat panas, padahal cuaca pagi ini sedikit mendung, dia tidak suka melihat Leona bermanja seperti itu pada adiknya.

Mereka akhirnya pulang dengan Erica yang tiba-tiba menjadi diam, Antariksa bingung mengapa kakaknya menjadi seperti ini.

"Kak kenapa diem?" Erica hanya menatapnya sekilas lalu pergi menuju kamarnya, dia menelpon pacarnya, diangkat oleh Rio, Erica belum mandi, bajunya basah oleh peluh dan keringat.
Mereka pindah ke WA lalu melakukan Video call.

Lama-lama video call, Rio semakin menjadi, dengan menyuruh Erica membuka bajunya, Erica tentu saja menolak, dia kesal lalu mematikan sambungannya.
Semakin kesini Rio semakin aneh, semakin over sex kepada Erica.
Hari ini Erica dan Rio berniat menghabiskan pekan ini dengan berlibur kepantai, seperti biasa Rio yang langsung menyuruh Erica menemuinya dipantai tanpa menjemputnya.

Berdandan casual hanya memakai jeans serta baju lengan panjang kemudian memakai topi hitam miliknya, itu saja sudah membuatnya terlihat cantik.

"Kemana kak?" Antariksa yang melihat kakaknya sudah rapi sepagi ini bertanya.

"Kepantai, anterin gue dong, soalnya Rio nyuruh gue nemuin dia dipantai." Apa-apaan si Rio gak gentle banget, gak jemput cewenya mau enaknya doang tu orang.
Antariksa mengangguk, langsung menyambar kunci mobilnya, kemudian melaju menuju tempat yang disuruh Erica.

"Tunggu disini aja, lo jangan turun, jangan pergi, gue balik bareng lo." Dengan tidak berperasaannya Erica menyuruh adiknya menunggunya yang sedang berpacaran ditengah panasnya pantai, dan satu lagi padahal Erica tau adiknya mencintainya tetapi tetap saja ucapannya tidak disaring, mungkin alasan utama Erica menyuruhnya menunggu di mobil agar tidak terjadi pertikaian seperti hari-hari sebelumnya.

"Tenang aja kak, gue gak bakal ganggu waktu kalian kok." Antariksa tersenyum miris, Erica hanya mengangguk lalu keluar dari mobil milik adiknya.

Antariksa meninju stir mobilnya menahan sesak sekaligus kesal, dia keluar dari mobilnya dengan menutup pintu mobilnya keras.
Dari tempatnya duduk dia bisa melihat Erica sedang bermesraan dengan Rio, dia sudah tidak tahan, melihat Rio yang berusaha memegang kakaknya membuatnya kesal.

Emosinya dia pendam dengan menggenggam pasir pantai dibawahnya.
Persetan dengan kemarahan Erica, dia berjalan dengan emosi, setiap melihat Rio bawaan antariksa ingin menonjoknya saja.

ANTARIKSA [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang