ANTARIKSA 5

5.6K 484 16
                                    

Malam sudah memperlihatkan bintangnya sekaligus dengan tangisan hujan kepada Bumi, seprti perasaan sebagian orang yang kini bersedih dibumi, mereka telah sampai sejak sejam yang lalu, seperti biasa, keadaan rumah sangat sepi, orang tua mereka masih saja sibuk dengan pekerjaannya, meskipun mereka tau mereka bekerja juga untuk anak-anaknya.

Tapi tidak, mereka tidak akan bahagia hanya dengan harta yang berlimpah, manusia juga membutuhkan kasih sayang bukan?

Hujan semakin deras mengguyur ibu kota, seakan ikut merasakan kesedihan dari Antariksa.

Jderrr, ctarrrr.

"Akhhhhhh!!!!." Suara gemuruh sekaligus teriakan dari dalam kamar Erica, membuat Antariksa langsung berlari kearah kamar disebelahnya, mengingat Erica yang sangat takut akan kegelapan dan kilatan petir serta gemuruh.

Antariksa langsung memeluk sang kakak yang meringkuk takut disisi ranjang.

"Tenang kak ada aku, jangan nangis lagi." Ari berusaha menenangkan kakanya dengan mengelus puncak kepalanya, yang selalu ia lakukan dikala gadis itu ketakutan.

Ari akan berubah menjadi sangat lembut dan tidak akan menggunakan [lo gue] ketika kakaknya dalam keadaan seperti sekarang ini.

"Jangan tinggalin gue, gue takut petir." Antariksa semakin mengeratkan pelukannya, berusaha membuat sang kakak tenang.

"Tidur disini, please."

"Iya kak." Dia mengelus puncak kepala Erica dengan sayang.
Tanpa memohon pun Ari akan senang hati tidur bersama kakaknya jika dalam keadaan begini.

"Aku sayang kakak." Ucapnya tanpa sadar membuat Erica perlahan mengendurkan pelukannya.

"Iyalah sayang yakali lo gak sayang kakak lo sendiri." Ucapnya kemudian kembali memeluk kemeja Antariksa, tak segan ia mengelap ingusnya menggunakan baju antariksa.
Antariksa pasrah saja dengan ingus yang dianggap menjijikan bagi sebagian orang tapi tidak dengan segala sesuati milik Erica.

Erica baginya adalah angel.
Parasnya, semuanya, dan inilah alasan mengapa Antariksa terkadang menyesali dirinya seorang perempuan.
Mengapa dia tidak terlahir sebagai laki-laki saja?
Tidak bisa bersanding dengan pujaan hatinya karena sekali lagi, dia bersaudara dan dia juga perempuan.
Hahaha miris, tetapi itulah takdir, tidak bisa ditebak oleh siapapun.

Erica sudah tertidur didalam dekapan Antariksa, Ari yang melihat kakanya dengan hidung memerah akibat menangis hanya bisa tersenyum.
Tetap saja cantik.

Antariksa menidurkan kakaknya kemudian menjadikan lengannya sebagai bantal sang kakak.
Malam ini dia akan begadang saja menjaga kakaknya, dan satu lagi dia hanya akan memandang wajah yang selalu ada dalam otak serta hatinya itu.

"Kamu cantik, kamu bidadari, andai saja aku bisa bersamamu kak, nice dream." Ucapnya kemudian mengecup kening pujaan hatinya.

Pukul 3:30 Pm
Antariksa terus menatap wajah polos kakaknya dia sangat mencintai wanita ini.
Malam ini dia berjanji akan melindungi kakanya dari siapapun, berjanji akan selalu membahagiakannya sebisanya.

Tanpa sadar ia tertidur dengan posisi memeluk pinggang Erica.

Pagi menyapa, matahari belum menampakkan sinarnya, Erica yang terusik akibat tangan yang melingkar sempurna diperutnya, serta kepalanya yang tertidur diatas lengan adiknya.

Dia sedikit meringis melihat dirinya tertidur dilengan itu sampai pagi, sampai meninggalkan bekas rambutnya disana, pasti tangan adiknya sangat pegal.

Dia berdiri menatap sebentar wajah polos milik adiknya, tanpa sadar ia tersenyum, tangannya juga mengelus pipi putih bersih itu.

Mata Erica melihat bibir sang adik sedikit terbuka memberi kesan seksi bagi Erica.

Dia mengelus bibir adiknya membayangkan bibir itu menyentuh bibirnya membuatnya merinding lalu menjauh.

''Apa-apaan sih gue." Gerutunya mengetuk-ngetuk kepalanya seolah berkata 'amit-amit'.

Erica langsung mandi, dengan sesekali bersenandung indah dipagi sebuta ini, pagi ini acara pengesahan Siswa baru di SMA ANTARTIKA.

Erica tanpa takut membuka handuknya dihadapan adik kecilnya yang masih tertidur.

"Khhhmm."lenguhan dari Antariksa tak membuat Erica sadar adiknya telah selesai dari alam mimpinya.

Antariksa yang melihat pemandangan indah dipagi buta ini langsung melotot kearah punggung mulus Erica, karena Erica membelakangi dirinya.

Ari langsung menutup matanya menggunakan tangannya tetapi tangannya dibuka sedikit, sama aja dengan bohong Ri.

Tatapannya beralih kearah  bokong mulus milik kakaknya.
Ari menelan ludahnya susah payah, melihat surga dunia didepannya.

Dia langsung berbalik takut-takut dia khilaf kan.

Merasakan pergerakan dikasur tempat ia tidur, ari merasakan hawa panas dingin, padahal AC menyala sempurna.

"Bangun, kebo, hari ini lo sekolah, pengesahan, sekaligus pembagian kelas, kebo bangun." Erica terus saja menggoyangkan tubuh Ari dengan kencang supaya sang adik segera bangun.
Padahal mah si Ari udah bangun dari tadi.

"Berisik lo kak, hari ini gue gak sekolah, males, lo aja sana yang sekolah, gue sekolah besok aja." Ari kembali menenggelamkan kepalanya, takut melihat sang kakak, karena pemandangan sial tadi, membuatnya takut.

"Gak boleh gak masuk, lo harus sekolah." Erica terus saja menggoyangkan tubuh Antariksa tetapi Ari malah semakin menulikan pendengarannya.

"Please kak, untuk hari ini aja." Ucapnya menghadap sang kakak seraya memelas, untuk mendapat rasa kasihan dari kakak bidadarinya.

"Tapi besok lo sekolah, gak boleh gak." Erica sedikit terenyuh melihat sang adik yang memelas kearahnya.

"Makasih kak gue balik ke kamar gue." Antariksa beranjak dari kamar Erica menuju kamarnya.

"Kalo laper minta bi Narsih buat bikinin sarapan, jangan jajan diluar, bye." Erica mencium pipi Antariksa, terkejut lagi mendapatkan perlakuan itu dari pujaan hatinya.

Dia berjanji, dia akan mendapatkan ciuman dipipinya lebih sering lagi, dia akan membahagiakan kakaknya mulai dari sekarang.

Dia menuju kamarnya, berkaca sedikit, kemudian tersenyum melihat dirinya bangga karena menurutnya, hari ini dia cantik.
PD dikit boleh lah.

Antariksa mandi kemudian dia berniat keluar ke mall hari ini, siapa tau bisa nemu jodoh kan dijalan.

------------------------------------------------------

Gue sih suka aja gitu liat cerita yang gak terlalu banyak mengandung unsur Sex nya.

Gak tau sama kalian ders, pasti kalian suka baca yang banyak adegan 18+ nya padahal umur kalian masih dibawah 18.

Pengikut clan sugiono kalian.





ANTARIKSA [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang