ANTARIKSA 3

6.5K 538 19
                                    

Acara curhat antara kakak beradik itu berlanjut hingga sore.

"Kak keluar yuk, bosen gue dirumah."

"Kemana?"

"Kemana aja, hmm gimana kalo ke mall?" Ucap Antariksa kepada sang kakak, sebenarnya dia hanya ingin meringankan kesedihannya.

"Males."

"Yaudah jalan kaki aja, ke taman." Erica langsung saja mengangguk, karena jalan menuju taman dari rumahnya tidak terlalu jauh.

Mereka bersiap-siap setelah itu jalan menuju taman.

Setengah perjalanan Erica sudah capek, payah kan?.

"Capek." Ucapnya menyeka keringat yang bercucuran, padahal adiknya belum mengeluarkan keringat sebanyak dirinya.

"Dasar manja." Ucapnya berjalan meninggalkan Erica yang duduk di bawah pohon dekat Trotoar pejalan kaki.

"Tungguin kek, lo tega ninggalin kakak cantik ini." Ucapnya mendramatisir.

Antariksa berhenti, menunggu Erica menyamai langkah kakinya.

"Gendong." Rengeknya manja kepada sang adik, karena tinggi antariksa sangat jauh dengannya.

Antariksa mana bisa menolak sang kakak jika sudah merengek seperti ini.

"Jangan manja deh lo, ayok." Ucapnya membungkuk mengisyaratkan sang kakak agar naik kepunggunya.

Udah dibilang kan Antariksa cuek tapi nurut-nurut aja sama kakaknya.

Erica tersenyum melihat sang adik selalu mengiyakan perintahnya meski selalu dengan tingkah Tsundere nya.

Dengan sekali sentakan dipunggungnya, Antariksa merasakan benda kenyal dipunggunya merasakan hal aneh lagi, lebih ke berkeringat, bukan karena lelah, malah dia fine fine aja jika disuruh sampe rumah lagi buat gendong Erica.

Tapi itu loh benda kenyal dipunggunya yang membuat dirinya harus menahan nafasnya.

Bukannya mesum, tetapi baru kali ini ia merasakan hal baru ini.

Fokus Antariksa fokus. Batinnya dengan hatinya sekaligus berperang.

"Lo berat banget sih." Ucapnya pura-pura mengeluh padahal hatinya juga sudah berdegup tak normal.

"Gak ikhlas lo gendong gue."

"Ikhlas."

"Gue gak gendut, asal lo tau" Erica mencubit lengan adiknya dengan sedikit keras, tak terima dibilang gendut, dengan bodinya yang seperti model, menurutnya.

Antariksa meringis merasakan cubitan sang kakak yang dirasa cukup sakit.

"Bawel banget sih lo mau gue turunin?"

"Yaudah turunin." Antariksa berjalan sedikit cepat agar sampai ditaman lebih cepat.

Antariksa dan Erica sudah sampai, dengan Antariksa yang dengan sengaja menurunkan Erica dari punggungnya agak sedikit keras.

"Sumpah berat banget sih lo kak."

Erica melirik tajam kearah sang empunya suara, tak suka jika dibilang gendut, semua wanita juga gak suka kali thor.

(Iya ampun ders) perasaan author salah mulu, dasar cewek maha benar*.

Lah lo bukan cewek thor?*

Tai kalian readers lucknut.

Mereka duduk dibangku taman yang berada dibawah pohon, sungguh nyaman berada diposisi sekarang, dengan Erica yang menyandarkan kepalanya didada tepos sang adik.

-kurang asem lo thor bilang dada gue tepos*

-mau durhaka lo sama author? Masih mending punya dada*

-lo pms ya thor? Sensian*

-Bacot!!!!!

"Mau eskrim." Rengeknya lagilagi meluluhkan hati sang adik

"Gak boleh, duit gue nanti abis buat neraktir lo terus." Ucapnya tetapi hatinya sangat senang melihat wajah cemberut dari Erica.

"Plisss." Ucapnya dengan Puppy eyes andalannya.

"Iya, udah deh jijik gue liatnya kak." Amtariksa beranjak dari tempat duduknya menuju abang eskrim.

"Kok cuman satu?"

"Duit gue abis ntar." Padahal mah si Ari maunya satu berdua.

"Nih." Erica langsung mengambil eskrim vanilla kesukaannya lalu membukanya.

"Mau?"

"Nggak."

Erica lanjut memakan eskrimnya tak sadar mulutnya beloptan oleh eksrim vanilla nya.

"Dasar bocah." Antariksa mengambil sapu tangan didalam celana nya kemudian mengelap bibir indah kakaknya.

"Makasih adikku tersayang." Mendengar perkataan Erica membuat dirinya tersadar, bahwa dia kakaknya.

Antariksa menunduk, dia sedih, tetapi dengan cepat dia merubah ekspresinya, bagaimanapun juga dia tidak harus memperlihatkan kesedihannya, melihat kakaknya bahagia karenanya saja sudah cukup, dia tak perlu membalas perasaannya.

Begini saja sudah lebih dari cukup, batinnya.

------------------------------------------------------

Udah ya jangan lupa votement

Huhuhu author mau juga adek cem Antariksa-.-
Yang merasa mirip dengan wajah Antariksa comment biar author angkat jadi pembokat author:)

Lopyu ders.



ANTARIKSA [End✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang