Jimin mengusap keringat yang mengucur didahinya. Ia sedang berada ditempat pemotretannya.
Jimin bekerja keras untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. Karena beberapa hari lagi. Jimin akan cuti sebentar untuk melangsungkan pernikahannya.
"Huft lelah sekali, rasanya tubuhku seperti remuk" Ucapnya sambil memijat pundaknya pelan.
Saat tengah memijat, jimin merasakan ada tangan seseorang yang memegang pundaknya lembut.
Jimin menoleh, seulas senyum terukir dibibir jimin "eh, sayang"
sora tersenyum dan mengusap rambut jimin "apa lelah? Mau kupijit?"
"sedikit lelah, kenapa tidak bilang mau kesini? kemarilah" Jimin menarik tangan sora lembut, membuat sang gadis terduduk dipangkuannya.
"aku kan berat jimin, turunkan. aku akan duduk disofa sebelahmu saja"
"tidak apa sayang, aku ingin seperti ini" Ucapnya sambil melingkarkan tangannya dipinggang langsing milik sora.
sora mengusap keringat yang mengalir dikening jimin, menatap manik mata jimin yang sepertinya sangat kelelahan.
"jimin, jangan paksakan dirimu. Kalau lelah. beristirahatlah, aku akan menemanimu disini"
"aku tidak lelah sayang, ini sudah jadi pekerjaanku"
"lihatlah keringatmu ini, apa kamu sudah makan?"
Jimin menggeleng pelan,
"Kenapa belum? untung saja aku membawa makanan untukmu. tunggu sebentar"
sora turun dari pangkuan jimin, ia membuka tasnya dan mengeluarkan sekotak makan siang yang sengaja ia bawa untuk jimin "Ini, makanlah. Aku tidak mau kamu sakit, kamu harus menjaga kesehatan dengan baik" Ucapnya sambil menyodorkan kotak makanan itu dihadapan jimin.
"Aku mau disuapin"
"jimin, kamu ini"
"Kali ini saja"
sora tersenyum kecil, ia mengangguk dan beralih duduk disamping jimin. Dibukanya kotak makanan itu.
Semerbak wangi masakan memasuki rongga penciuman jimin.
"Harum, pasti rasanya enak"
"Kamu coba saja dulu dan beri pendapat tentang masakanku ini. cepat buka mulutmu"
Jimin melahap makanan yang disodorkan sora, mengunyahnya dengan lembut. mata jimin berbinar menikmati masakan sora.
Hatinya menjerit, mengingatkan jimin pada masakan ibunya. tanpa sadar air mata membendung dikedua mata jimin.
sora yang melihatnya langsung menaruh kotak makanan itu dan menangkup pipi jimin.
"Jimin, apa masakannya tidak enak? maafkan aku, kumohon jangan menangis. sudah, tidak usah dimakan lagi. Kita cari makanan lain ya"
Jimin menggeleng "masakanmu sangat mirip dengan masakan ibuku, sora. mendadak aku merindukannya. aku sangat rindu dengan ibuku"
Jimin menundukan kepala, air mata mengalir dikedua pipinya. Tubuh jimin bergetar saat ia mengingat ibunya.
sora mengusap pundak jimin lembut, "maaf, aku membuatmu ingat dengan ibumu jimin. Maafkan aku"
Jimin mendongak, "tidak sayang. Kamu tidak perlu minta maaf, aku sangat suka dengan masakanmu. Masakanmu itu membuatku ingat dengan ibuku. Kalau bukan karena masakanmu. Mungkin aku sudah melupakan ibuku"
sora mengusap pipi jimin lembut, "jimin, dengarkan aku. aku akan mengantikan eommamu. Aku akan membuatmu bahagia dengan caraku. Memasak makanan yang kamu sukai persis seperti ibumu. Tapi ingat, jangan pernah lupakan ibumu. Dia yang membuatmu ada didunia ini"
"sora, terimakasih banyak"
"Tidak perlu berterimakasih. Hiduplah bahagia jimin"
Jimin menarik sora kedalam dekapannya, ia mengecup puncak kepala sora berkali kali. Rasa bahagia mengisi penuh hati jimin.
Dirinya benar benar bersyukur bisa bertemu dengan sora, gadis yang tak pernah meninggalkannya.
Gadis yang mau menerima semua kekurangannya, yang sabar menghadapi sifatnya. Menerima segala perlakuan kasar yang jimin lakukan.
"Aku mencintaimu, ryu sora"
"Aku lebih mencintaimu jimin"
Jimin mempererat pelukannya, dalam hati ia berjanji. Berjanji akan membuat gadis yang tengah berada dipelukannya bahagia. Menjaga gadis ini dengan sepenuh hati.
Tidak akan membiarkan gadisnya merasakan kepedihan selama hidupnya. Itu janji jimin.
"aku benat benar beruntung bisa memilikimu sora, terimakasih banyak sudah bertahan untukku"
sora tersenyum mendengar perkataan jimin, dirinya memeluk jimin dengan erat. dalam hati sora bersuara bahwa dia juga sangat beruntung bertemu sosok pria seperti jimin.
sungguh, sora sangat ingin membahagiakan jimin.
°°°
tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting You. •Pjm
Teen FictionMeluluhkan hati seseorang yang begitu keras bukan hal mudah, membuat trauma dihidup seseorang menghilang bukan juga hal yang mudah. semuanya harus dilakukan dengan penuh kesabaran. apakah aira akan berhasil?