"Baiklah, jungkook. Apa kamu mau bercerita lagi tentang masa lalu mu? atau mau membuka lembaran baru?"
sora duduk disamping jungkook. Mengenggam tangan pria itu hangat. senyum tulus terukir dibibir sora.
"Percayalah padaku, semuanya akan baik baik saja. Jungkook, kali ini semuanya ada pada dirimu sendiri. Kalau kamu ingin sembuh, maka bisikan pada hati kecilmu. Kamu bisa sembuh"
Jungkook melirik kearah sora, ia mengangguk. sora tersenyum melihat jungkook yang kali ini merespon dirinya.
"Apa kau sudah makan?"
Jungkook menggeleng,
"kenapa tidak makan? Sekarang waktunya makan. Jangan menolak jungkook"
sora beranjak, ia mengambil sebuah nampan berisikan makanan rumah sakit. ditaruhnya nampan itu di hadapan jungkook.
"Kalau kau tidak memakannya, aku tidak akan membantumu untuk sembuh"
Jungkook mendongakan wajahnya menatap sora dengan sendu "kau yakin?"
"aku sangat yakin, tuan jungkook" Ucap sora sambil menaruh kedua tangannya di dada.
Jungkook membuang nafas kasar, ia mulai menyendok beberapa makanan dan melahap nya. sora tersenyum.
"Anak pintar, makanlah yang lahap. Aku akan keluar sebentar. Kau harus menghabiskan ini emm" sora mengusap rambut jungkook lembut dan hendak melangkah pergi.
Dengan sigap jungkook menahan tangan sora, membuat sora menoleh.
"Kau akan kembali?" Ucap jungkook lugu.
"Tentu, aku hanya ingin mengambil beberapa berkas"
Jungkook mengangguk, ia melepas genggamannya. sora kembali mengusap rambut jungkook gemas.
Bagaimana tidak gemas? Jungkook bertingkah layaknya seorang anak kecil yang sangat takut untuk ditinggalkan.
sora melangkah keluar dari ruangan jungkook. Sesekali sora tersenyum ketika berpapasan dengan orang orang.
Sesampainya diruangan, senyum sora terulas ketika melihat sosok jimin yang tengah berbaring disofa.
sora mendekat ke arah jimin, berjongkok dihadapannya. Menatap setiap lekuk wajah dari pria yang akan menjadi suaminya itu.
soranmengusap rambut jimin lembut, hingga jimin terbangun dari tidurnya. Jimin tersenyum ketika ia melihat sora.
"Sayang, cium aku" Ucap jimin dengan nada manja.
sora tersenyum gemas, ia mendekatkan wajahnya pada jimin dan mengecup bibir jimin sekilas.
"Sudah" sora tersenyum
"Hanya sebentar? oh iya, aku membawakanmu makan siang sayang"
Jimin bangkit dan mengeluarkan sebuah plastik berisikan beberapa makanan untuk sora.
"Banyak sekali, jimin. Kau mau membuatku gendut dan membuat baju pengantinku tidak muat saat dikenakan?"
"eumm iya sayang, kau akan terlihat cantik sayang jika mendadak menjadi gendut"
"Jimin!"
Jimin terkekeh geli, ia menarik sora dan memeluk pinggangnya lembut "Mau kamu seperti apapun nanti. Aku akan tetap mencintaimu. Mengerti?"
Blushhh..
Wajah sora mendadak merah ketika mendengar perkataan jimin "Jangan coba coba menggodaku park jimin"
Jimin menarik sora kedalam pelukannya, mendekapnya lembut "aku tidak menggodamu sayang, sora sayangku. aku mencintaimu, sangat sangat mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu, park jimin"
Jimin tersenyum, dikecupnya puncak kepala sora. Sungguh, jika ada yang ingin merebut sora dalam hidupnya. Maka orang itu akan bersiap kehilangan nyawanya.
°°°
Tbc,
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting You. •Pjm
Teen FictionMeluluhkan hati seseorang yang begitu keras bukan hal mudah, membuat trauma dihidup seseorang menghilang bukan juga hal yang mudah. semuanya harus dilakukan dengan penuh kesabaran. apakah aira akan berhasil?