sora memasuki sebuah ruangan, tugasnya hari ini. harus melakukan kemoterapi untuk seorang pria yang tengah duduk menunggunya.
Mata pria itu kosong, tubuhnya kurus. Bibirnya pucat aga kebiruan. Kantong matanya begitu hitam. Ditangannya terdapat banyak goresan. Penampakannya bagaikan zombie hidup.
sora duduk disamping pria itu "selamat pagi, boleh kita berkenalan terlebih dahulu?"
Tidak ada jawaban, sora membuka buku yang ia bawa. Melihat siapa nama dari pria yang diam itu.
"kau kang jungkook? Kalau dilihat dulu kepribadianmu sangat baik. kenapa tiba tiba jadi seperti ini hm?"
sora menoleh, ia mengamati setiap lekuk wajah dari pria yang masih tetap menatap kearah depan tanpa berkedip. tatapan nya nampak sangat kosong.
sora bangkit, ia menarik kursi dan duduk dihadapan jungkook. Mata sora tak berpaling. Ia masih menatap sosok jungkook.
Terlihat jelas dimatanya ada kesedihan yang selalu ia tutupi.
Tangan sora menyentuh tangan jungkook lembut, membuat arah pandangan jungkook berubah. Jungkook menatap sora sendu.
"Jungkook, apa kau bersedia menceritakan segalanya denganku? Aku akan mengembalikanmu seperti dulu. Maukah kamu percaya padaku?" Ucap sora berusaha menyakinkan jungkook.
Jungkook menundukan kepalanya, "apa aku bisa sembuh dokter?" ucap jungkook dengan nada yang terdengar sangat pelan.
"Tentu kamu bisa sembuh, tapi tolong ceritakan hal hal yang menganggu pikiranmu jungkook. Mengerti?"
Jungkook mengangguk lemah "aku kehilangan ibuku, ia meninggal di tangan ayahku tepat di depan mataku"
"Aku melihatnya sendiri, bagaimana ayah membunuh ibuku dengan kejam, aku meminta tolong pada siapapun tapi tidak ada yang mau menolong"
Deg...
Hati sora berdesis, kisahnya sama seperti dirinya. sora masih menatap jungkook, tubuh pria itu mulai bergetar.
"Aku tidak bisa melindungi ibuku, kenapa aku sangat tidak berguna? kenapa aku bodoh!" Ucap jungkook sambil meremas rambutnya keras.
"Aku bodoh! Bodoh karena tidak menolong ibuku, bodoh karena aku tidak bisa menyelamatkan nyawanya. aku sangat membenci ayahku, aku benci diriku sendiri!"
Jungkook berteriak, ia bangkit dan mulai membuang barang barang yang ada didekatnya.
sora berusaha menenangkan jungkook "jungkook, tenanglah. Jungkook kumohon tenang"
sorabmengenggam tangan jungkook lembut membuat jungkook melirik kearah sora.
"Lepaskan tanganku!"
"Tidak akan! Jungkook, dengarkan aku. Semuanya akan baik baik saja. Kau tidak boleh menyalahkan dirimu seperti ini!"
"Tapi memang ini salahku" Ucap jungkook lirih. Ia menjatuhkan tubuhnya ke lantai, jungkook menutup wajahnya dengan tangan satunya.
"Aku tidak berguna aku benci diriku. Lebih baik aku mati saja!"
Grepp..
sora memeluk tubuh jungkook erat, "kau tidak boleh berbicara seperti itu. Kumohon, jangan bicara hal yang aneh aneh jungkook. Jangan benci dirimu sendiri"
Jungkook tak menjawab, ia menaruh wajahnya diceruk leher sora. Dirinya menangis, sora merasa terpukul. Ia kira hanya dirinya yang bernasib buruk. Ternyata ada orang lain yang merasakannya juga.
Setelah jungkook sedikit tenang, sora membantu jungkook berjalan menuju ranjangnya.
"Kau beristirahatlah, aku akan datang lagi besok. Jangan melukai dirimu lagi! jangan pernah menyalahkan dirimu. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Melting You. •Pjm
Teen FictionMeluluhkan hati seseorang yang begitu keras bukan hal mudah, membuat trauma dihidup seseorang menghilang bukan juga hal yang mudah. semuanya harus dilakukan dengan penuh kesabaran. apakah aira akan berhasil?