Hal yang paling di benci semua murid saat istirahat adalah kantin yang penuh.bisa ditebak kalian lebih memilih kembali ke kelas daripada harus berdesakan
sama halnya yang dirasakan oleh Arfan, Arlan, dan Arya. sebenarnya Arfan hanya ingin dikelas sambil main handphone atau mungkin tidur. Tapi karena desakan Arya yang mengancam akan nebeng padanya saat pulang,maka Arfan memilih untuk kekantin daripada harus berduaan dengan Arya yang otaknya mungkin sudah jungkir balik dari tempatnya
"ga ada bangku kosong cuy" Arlan mengedarkan pandangannya, mencari bangku kosong yang bisa mereka duduki.
"udahlah kekelas aja.gausah jajan,gua ga laper" tanpa aba aba Arfan berbalik dan tanpa sengaja menabrak seorang cewek sedang menatap esnya yang bahkan belum dia minum sama sekali. sialnya, es itu tumpah dibajunya dan juga baju Arfan
"what the" Zara mengumpat dalam hati semoga saja yang menabraknya mendapat kesialan hari ini dan seterusnya!. Zara menunjuk muka Arfan dengan telunjuknya "LO TUH YA!KALO MAU NGEBALIK TUH BILANG!!DUA RIBU GUA ILANG GITU AJA GARA GARA LO!NYARI DUIT JUGA PAKE KERJA " Zara tidak peduli dia diperhatikan seluruh murid dikantin, yang terpenting sekarang dia mendapat esnya kembali! hei, dia bahkan belum mencicipi es itu seteguk pun!
"trus?"Arfan bertanya dengan santainya sambil menyibakkan rambutnya kebelakang
"trus?" Zara menirukan gaya bicara Arfan. sumpah demi apapun Zara ingin menonjok muka Arfan sekarang juga.
"GANTI.RUGI." Zara menekankan setiap katanya, menunjukkan kalau dia sedang serius sekarang .
Arfan merogoh kantongnya, mengambil selembar uang berwarna orange dan meletakkannya dijidat Zara lalu langsung pergi keluar kantin. meninggalkan Arlan dan Arya yang masih tercengang atas perilaku Arfan.
Ika dan Rizka menarik tangan Zara keluar dari kantin untuk membersihkan bajunya yang sekarang sangat lengket. orang orang kembali fokus pada makanannya masing masing sambil memikirkan betapa beraninya Zara membentak Arfan yang terkenal dingin dan sadis itu. sepertinya dia tidak punya malu?
🖤🐳
Zara teburu buru menaiki tangga,tidak peduli kalau banyak kakak kelas yang melihatnya sinis. sejak kejadian di kantin beberapa jam yang lalu zara bertekad untuk menghampiri Arfan ke kelasnya, yaitu kelas 12 ips 3.
Selama hampir dua tahun dia bersekolah disini. Ini adalah kali pertama dia menginjakkan kaki di gedung ips. Wajar memang. Karna kelasnya kelas ipa bukan ips. lagipula gedung ipa dan ips itu berbeda, jadi wajar kan dia baru kesini pertama kali?
jika kalian bertanya darimana dia tau Arfan kelas 12 ips 3?bukannya dia baru mengenalnya hari ini?Jawabannya...karna dia bertanya pada danish yang juga anak ips.
Dan sekarang Zara sudah sampai di depan kelas yang ia tuju."Cari siapa dek?" Tanya seorang perempuan yang akan keluar dari kelas didepannya ini.
"Oh...ehh...itu kak..mau cari kak arfan ..ada kak?"Zara meremas tangannya dibelakang punggungnya. kebiasaan saat dia gugup. sumpah orang di depannya ini cantik banget! suaranya juga lembut banget
"Ooohhh..ada kok..WOY YANG NAMANYA ARFAN RAHARJA PUTRA ADA YANG NYARIIN NIH,dah ya gua mau ke kantin,duluan ya bye" zara sedikit terkejut saat orang didepannya ini berteriak. oke, lain kali jangan menilai orang dari covernya
Arfan yang merasa namanya dipanggil menoleh ke arah pintu lalu kembali memasang headseatnya,seolah olah Zara hanya karpet welcome depan pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent!✔
Teen Fiction"Let's play the game, Arfan Raharja Putra" Kukira kalimatnya hari itu di depan kelas hanyalah omong kosong. Dia perempuan, sedangkan aku laki-laki. Seharusnya aku menjauh, lari, tapi bodohnya aku justru terjebak dengannya! Sekarang aku hanya bisa be...