Zara bosan. Sangat bosan. Sekarang masih jam 2 siang kurang 20 menit. Sedangkan jam pulang sekolah setengah 4 sore. Ditambah lagi guru guru sedang rapat
Ika? Ika sedang ke kantin bersama aila. Iya, Aila. Anak baru yang waktu itu, sekarang menjadi bagian mereka, zara yang awalnya hanya bersama ika kini harus bertambah satu lagi.
Oh iya. Apa kalian ingat dengan rizka? Kalau engga coba baca ulang di bab 6. Soal dia, sekarang dia udah gabung sama syakila si tukang gibah. Cocok banget kan?
Karena jamkos. Zara hanya sendirian di kelas. Zara ini tipe mageran. Makanya dia gamau ikut ika sama aila ke kantin. Mendingan dikelas, enak, bisa tidur. Kayak sekarang ini. Zara menaruh kepalanya ke meja dengan tangan menjadi bantalan
Ting.
Zara sedikit terkejut karna notif dari hpnya tapi dia malu sendiri. Ngapain coba pake kaget segala?
Dia mengambil hpnya dari kolong meja dengan malas. Saking malasnya hanya tanggannya saja yang bergerak. Posisinya tidak bergeser sedikit pun.
Dia membuka aplikasi chat dan tersenyum saat melihat isinya
Zara tersenyum lebar hingga tertawa. Bahkan Ika dan Aila yang tadinya ingin masuk kelas sampai berbalik lagi, karna mengira Zara kesurupan hantu kelas.Temen laknat.
Zara mengetik balasannya sambil tersenyum
Lalu ia mencari kontak seseorang dan menelfon.
Sekitar 2 menit kemudian..
"Halo?" Tanya orang yang ditelfon zara"Pulang sekolah disuruh ke rumah" balas zara sambil tersenyum penuh arti
"Serius? Kata siapa?halah boong lu"
Zara berdecak. Kenapa banyak banget yang ga percaya sama omongan zara sih? "Disuruh Bunda. Katanya bunda ama ayah mau ngomong."
"Oalahhh kangen itu sama gua. Ya wajar sih gua kan emang ngangenin" jawab orang itu dengan tawanya yang renyah
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent!✔
Teen Fiction"Let's play the game, Arfan Raharja Putra" Kukira kalimatnya hari itu di depan kelas hanyalah omong kosong. Dia perempuan, sedangkan aku laki-laki. Seharusnya aku menjauh, lari, tapi bodohnya aku justru terjebak dengannya! Sekarang aku hanya bisa be...