Hi. Apa kabar?
.
.
.Zara berjalan menuju gerbang bersama danish. Tadi dia pergi ke kelas danish dulu buat bilang kalau dia pulang sama Arfan. Tapi danish ga akan pernah percaya. Makanya dia ada di samping Zara sekarang. gininih ribetnya punya adek posesif
"Kenapa si lo ga percaya banget sama gua?"
Yang ditanya justru mengorek kupingnya tanda tidak peduli ocehan zara
"Ck. Gua bukan anak kecil!" Zara melipat tangannya didada sembari mempout kan bibirnya
"Ga nanya." Balas Danish dingin dan mempercepat langkahnya
"Ish" zara menghentak hentakkan kakinya sebal. Dan kembali berlari mengejar Danish yang sudah jauh. Mereka berdua berjalan tanpa obrolan, keduanya hanya diam sampai depan gerbang sekolah
Zara melihat cowok berhidung mancung memakai hoodie biru yang sering ia lihat, duduk di atas motornya dengan kaki di naikkan satu. Itu Arfan.
Danish dan zara mendekati Arfan. Arfan yang sedari tadi asik main hp menoleh ke samping saat Danish menepuk bahunya
"Eh hai" Arfan melepas sebelah earphone yang ia pakai
"ganteng banget pacar gua helpp"-ucap zara dalam hati
"Nih gua titip kaka gua. Bawa pulang yang bener. Harus masih utuh. Gaboleh sampe nangis. Pokonya nyampe rumah harus senyum. Paling lama nyampe rumah 20 menit dari sekarang. Ga ada acara acara nongkrong. Lebih dari 20 menit jangan deketin kaka gua lagi."
Arfan yang mendengar wejangan dari Danish hanya menyimak tanpa berkedip. Sebenarnya Danish ini adik zara atau ibunya?
"Iya iya bawel lu ah sanah balik" zara mendorong punggung danish agar ia pergi
Arfan menyalakan motornya
"Nih"Zara menerima helm dari Arfan dan memakainya lalu naik ke atas motor arfan dengan hati hati
Sebenarnya Zara sangat malu sekarang. Karna mereka sekarang tepat didepan gerbang. Tentu saja semua murid yang keluar pasti melihat mereka
"Auto jadi bahan gibah lagi nih gua"-batin zara
"udah kan?pegangan takut jatoh. Gua mau ngebut." Ucap Arfan membuyarkan lamunan zara
Lalu mereka meninggalkan sekolah. Dan benar saja. Arfan ngebut. Rasanya muka zara seperti di tampar angin sekarang
"Eh gua tadi liat walpaper hp lo, itu ortu lo?" Tanya zara sedikit berteriak
"Iya itu ortu gua"
Zara mengangguk anguk lalu bertanya lagi "tar ajak gua ketemu ortu lo dong"
Arfan mengerutkan kening "mau ngapain?"
Zara menaruh dagunya di pundak kanan arfan
Anjir modus banget lu zar
"Ya gapapa mau ngobrol aja. Emang ga boleh gitu ngobrol ama calon mertua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Quiescent!✔
Teen Fiction"Let's play the game, Arfan Raharja Putra" Kukira kalimatnya hari itu di depan kelas hanyalah omong kosong. Dia perempuan, sedangkan aku laki-laki. Seharusnya aku menjauh, lari, tapi bodohnya aku justru terjebak dengannya! Sekarang aku hanya bisa be...