06.30
Sekarang adalah waktu dimana Lena sedang sarapan, dan sebentar lagi pasti, Bin akan menghampirinya.
"Len!" Panggil ayahnya Cakra.
Lena mendongak.
"Apa?" Balasnya.
"Ada temennya tu" ucap ayahnya lagi.
"Bin!!! Masuk aja dulu" teriaknya dari meja makan.
"Iyaa"
-
Setelah selesai sarapan, Lena langsung menuju ruang tamu dan menemui bin.
"Maap ya lama" ucapnya meringis.
"Ga papa kak!" Balas bin.
Bin adalah adik dari Ziad dan sifatnya pun mirip, jika mereka sudah bertemu satu sama lain, mereka mirip dengan orang pacaran, pasalnya hanya beda 1 tahun saja.
"Yaudah yuk berangkat" ajak Lena.
Bin mengangguk.
-
Sesampainya disekolah, Lena langsung duduk distadion dekat lapangan bersama bin, dimana ia akan melihat orang berlalu lalang,terlebih lagi orang yang masuk dan keluar gerbang.
"Kak!" Panggil bin.
"Hm?" Balas Lena.
"Ga jadi deh, lupa" kekehnya.
"Yee kamu nii" kesal Lena.
"Kayaknya mulai besok aku diasrama deh kak" ucap bin.
"Ya bagus dong" jawab lena.
"Iya sih kak tapi-"
"Lena!!!!!" Teriak seseorang di bawah stadion.
"Ziad?" Gumam nya.
"Cepetan turun, sama bin juga!" Perintahnya.
Lena dan bin pun saling tatap menatap, dan beranjak dari stadion.
Mereka menuruni anak tangga dengan kecepatan sedang, atau bisa dibilang jalan cepat.
"Apa zi??" Tanya Lena setelah berada dihadapan Ziad.
"Iya ihh, kak zetran nih ganggu" bin mencibir kesal.
"Bentar bentar, kita kan harus prepare kan buat pensi MOS, kalian lupa??" Tanya Ziad datar, sedatar papan triplek, selurus jalan tol.
Ceplek!
Lena menepuk jidatnya sendiri.
"Oh my God!! Gue lupa zii!!" Jawab Lena setelah mengingat rapat kemarin.
"Lo apa yang ngga lupa Len" cibir Ziad.
"Makan, tidur, main, sama cowooo!!...hahahaha!" Balas Lena diiringi tawa.
"Cangcimen....kacang...kuaci...permen!! Masih ada aku yaa disini, kalian lupa Huh!" Kesal bin, dan berkacak pinggang.
"UPS!" Ucap mereka berdua bareng.
-
Setelah perdebatan kecil tadi, ziad, bin, lena serta the girls goals mempersiapkan pensi MOS untuk nanti jam 8.
Ketika Lena sedang membenarkan tali diujung panggung yang sedikit tinggi, dengan berjinjit diatas kursi lipat berbahan besi yang mudah membuat tergelincir,Lena membenarkan tali itu dengan susah payah.
Kursi itu pun sedikit bergoyang goyang.
Orang yang sedari tadi melihat Lena yang siap untuk terjun dari atas pun siap berlari dan siap menyelamatkan Lena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy In My Life
Teen FictionDorr... Ziad mengagetkan lena yang sedang melamun di depan kelas. Aish!!! Lena mengaduh kesal dan menjewer pelan telinga Ziad. "Ngga kapok juga?! Hm?!!" "Iya maap Len! Lepasin dong sakit nih!" "Mau diulangin lagi nggak hm?!" "Iya engga, janji!"...