Chapter 4

45 7 0
                                    

Semua orang berhak mendapatkan kebahagiaannya masing-masing,tapi kapan kah kebahagiaan itu datang..?

@ola_hyyy

Nayyira tiba di rumahnya.Rumah ya Rumahnya tapi Sejak kejadian 2 tahun yang lalu Nayyira tak pernah merasakan arti kenyamanan rumah yang sesungguhnya lagi semua kenangan itu sudah sirna.

Nayyira memasuki gerbang tinggi rumahnya.Rumah ini memang sangat besar dan terlihat mewah.Rumah ini juga adalah peninggalan dari Rangga papahnya.Setelah Rangga meninggal Meta mengambil alih pekerjaan dikantor.Makanya setiap hari pun Meta jarang sekali berada dirumahnya Meta harus melanjutkan di perusahaan Rangga agar bisa bertahan hidup di kejamnya ibukota ini.

Oleh karena itu walau sering diacuhkan oleh mamahnya Nayyira selalu berusaha bersikap tak ada apa-apa merasa berjalan baik-baik saja seperti biasanya.Karena Nayyira yakin dilubuk hati mamahnya pasti juga menyayangi Nayyira walau sering bersikap ketus dan acuh.Buktinya mamahnya masih membiayai sekolahnya.
Nayyira juga yakin suatu saat nanti mamahnya akan menganggapnya ada,walau menurutnya itu adalah mustahil.

Nayyira masuk kedalam rumah luas ini.Keheninganlah yang pertama kali dirasakan.Tak ada suara hangatnya obrolan keluarga.Seperti biasa sepi.Felysia pasti belum pulang dari kuliahnya sedangkan Meta pastinya masih sibuk dikantornya.Walaupun hari mulai menjelang malam.Meta pasti masih berkutat dengan semua pekerjaannya itu.Walaupun Nayyira sering diacuhkan Nayyira tetap peduli pada meta mamahnya kadang Nayyira suka menyiapkan teh hangat untuk Meta saat meta pulang malam. Membuatnya tanpa sepengetahuan Meta.Karena yakin jika memberikan secara terang-terangan pastinya Meta akan menolaknya.

Nayyira membaringkan tubuhnya di kasur king size nya menatap suasana kamarnya yang terlihat monoton.Kamar dengan suasana putih.
Mencoba mengingat kejadian yang dialaminya hari ini.Mengingat kejadain-kejadian tadi disekolahnya.Nayyira jadi teringat saat ia bertemu cowok aneh yang menarik dan menolongnya dari aksi tawuran tadi.

Terlepas dari itu semua Nayyira langsung mengambil buku pelajarannya.Mempelajarai sedikit beberapa materi biologi.Nayyira memang sangat pintar terbukti dari banyaknya pajangan Mendali-mendali dikamarnya.Mendali yang sudah ia dapat sejak SMP banyak mengikuti setiap ajang perlombaan terlebih lomba bidang akademik.
Nayyira juga sering mendapatkan juara umum.Di SMA ia juga sering mewakili untuk lomba olimpiade.
Dengan prestasi itupun tak membuatnya menjadi bangga semua prestasi yang ia raih Nayyira usahakan demi mamahnya agar sedikit saja bisa melihatnya.Tapi nyatanya tidak mamahnya tetap saja bersikap ketus padanya.

Satu hal tentang Nayyira ia kurang suka dengan bacaan Novel fiksi remaja-remaja di saat anak seumurannya banyak yang menyukai cerita Novel dibanding buku pelajaran.Nayyira lebih memilih buku-buku Nonfiksi bukan karena merasa pintar atau apa memang Nayyira tak suka saja.Menurutnya membaca Novel hanya membuatnya iri.Iri melihat apabila ada cerita tentang kebahagiaan tentang keluarga yang ingin juga dirasakannya.Nayyira lebih suka menonton aneh juga padahal Menonton film pun sama saja Film itu biasanya diangkat dari Novel.Nayyira bukan tipe anak kutu buku.Nayyira sama seperti anak biasanya.Nayyira sering menonton Drakor atau Drama Thailand Drama China atau drama remaja. Sebenarnya Nayyira dulu tak suka menonton Drama-drama sperti itu namun karena Ziya sering mengajaknya menonton akhirnya lama kelamaan Nayyira juga ikut terbawa virus Drama.Saat Nayyira bermain dengan Ziya dirumahnya Ziya sering kali mengajaknya menonton apalagi yang bergenre romance.

Pikiran dibukunya terpecah.Nayyira tiba-tiba merindukan sosok yang sangat disayangnya sosok pahlawannya.Nayyira mengambil pigura kecil yang terletak dimejanya.Telihat disana sosok laki-laki paruh baya yang menurutnya sangat gagah.Nayyira menitikan air matanya setiap mengingatnya Nayyira selalu dihantui rasa bersalahnya.
Mengingat semua kejadian itu hingga membuat keadaan seperti ini.Memikirkan setiap perkataan dan kenangan yang pernah dilalui nya bersama sosok Ayah.

NAYYIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang