Happy Reading✨"Yiraaa tunggu."Teriak seorang gadis yang menguncir tinggi rambutnya itu.
Nayyira menghentikan langkahnya.Bel pulang sekolah memang sudah berbunyi jadi Nayyira segera pulang.
"Nayy lo gak lupa kan Lo kan mau ke rumah gue" Ucap Ziya.
"Oh iya "Ucap Nayyira menghentikan langkahnya.
"Ya udah yuu gua juga udah selesai ko latihan nya."Ucap Ziya berjalan bersama Nayyira.
Nayyira mengangguk lalu keduanya berjalan bersisian menuju parkiran.
Ziya tak henti-hentinya menyunggingkan senyuman nya pada orang-orang yang menyapa atau yang dikenalnya.Sedangkan Nayyira ia hanya menampilkan wajah flatnya bersikap acuh pada lingkungan biarlah orang-orang menjauhinya.Sampailah keduanya didepan sekolah.
Keduanya menunggu jemputan supir Ziya.
Saat menunggu tiba-tiba ada lintasan motor Ninja yang masing masing berwarna merah siapa lagi kalo itu bukan geng Warlocks geng yang dipimpin oleh Arvind."Nayy liat deh ya ampun keren banget itu mereka terutama Arvind aduh pengen deh bisa dibonceng sama Arvind soalnya ya Nay Lo tau gak Arvind tuh gak pernah tuh boncengan cewek disekolah ini."Ucap Ziya semangat yang masih menatap kagum pada rombongan Arvind itu.
Nayyira agak terkejut saat mendengar bahwa Arvind tak pernah membonceng cewek tapi apa semalam ia diantarkan oleh Arvind dan duduk diboncengan Ninja merah itu.
"Haduh kapan ya gua bisa dibonceng gitu aduhh keren banget huaaa kaya Lee Minho maygatt."Ucap Ziya antusias.
Nayyira hanya memutar bolanya malas sungguh aneh memang sahabatnya ini. Tingkah halu dan khayalnya terlalu tinggi Sampai Arvind pun ia katakan Lee Minho.
Itulah Ziya tak akan pernah malu jika mengungkapkan kekaguman apalagi soal paa cogan ia sangat antusias bahkan Ziya pernah bercerita pada Nayyira bahwa ia mempunyai grup SMA yang yang isinya tentang membicarakan para cogan-cogan SMA Nusa Bangsa.Motor-motor Ninja itu selesai lewat.Nayyira juga melihat mata Arvind yang tak sengaja bertemu dengannya Arvind melihat ke arah matanya seperti seseorang yang sedang mengintimidasi,sedangkan Nayyira hanya menatap balik dengan datar.
Tak lama supir yang menjemput Ziya datang.
Terlihat lelaki paruh baya yang sedang menyetir."Neng Ziya maaf ya agak telat soalnya tadi mogok dijalan."Ucap Pak Rudi sopir Ziya.
"Iya pak gak papa ko."Jawab Ziya ramah.
"Dah Nay yu berangkat."Ucap Ziya menarik tangan nya agar mengikuti nya.
Nayyira hanya pasrah ia ikut dengan Ziya.
Senang juga ia bisa bermain ke rumah Ziya. Karena sekarang Nayyira jarang sekali ke rumah Ziya.Perjalanan sore hari ini tak membosankan karena Ziya terus saja mengoceh tentang keadaan sekitar yang dilewati.
Dan selama perjalanan pun Nayyira hanya menyaksikan Ziya yang terus saja berbicara mencari topik. Walau perkataan Ziya memang agak sedikit tak berpaedah Nayyira berusaha tetap menjadi pendengar yang baik ia tak mau mengecewakan sahabatnya ini.Sampailah mereka di daerah komplek perumahan Ziya dan terlihat jelas didepan mereka rumah minimalis milik keluarga Ziya. Yang terasa sangat elegan tak salah Ziya adalah anak dari CEO besar.
Jadi jangan diragukan lagi soal kekayaan Ziya.Keduanya turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah Ziya.
"Nayy ayo."Ucap Ziya.
Nayyira mengangguk.
Ziya membawanya kebagian dapur bumbu masakan tercium jelas saat keduanya berada di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYIRA
General FictionHidup terbiasa diacuhkan oleh keluarganya.Membuat sosok Nayyira bersikap acuh pada sekitar.Diam adalah salah satu caranya untuk menutupi semua masalahnya.Bersikap acuh dan jutek membuat Nayyira jarang banyak bersosialisai kecuali urusan dalam OSIS...