Chapter 6

40 9 0
                                    

Gak bakal ada masalah kalo gak ada salah satu yang ngawalin jadi gak usah memulai.

@ola_hyyy

Arvind dan para sahabatnya sedang berdiri menghadap bendera terlihat dipinggir lapangan Bu Tini yang masih mengawasi mereka.
Sungguh sial sangat panas matahari hari ini sangat terik.
Membuat keringat bercucuran di wajah tampan mereka.

"Anjir panas sihhh."Keluh Reza.

"Udah ngeluh aja lo percuma si Tini wini bity gak bakalan rela lepasin kita."Ucap Zaki.

Sedangkan Arvind ia masih memikirkan.Harus memberi pelajaran jika benar cewek itu yang melaporkannya.

"Apa mungkin ya Yira yang laporin kita kan kata lo si Yira tau soal tawuran itu."Ucap Dhika.

"Hooh bener juga sih tapi apa iya si Yira."Ucap Fachry.

"Ya ampun tega Banget lu neng Yira pada kita."Ucap Reza alay.

"Kalo misalnya bener sih kurang ajar dia udah berani main-main sama Warlocks awas aja kalo bener bakal bikin hidupnya gak tenang."Ucap Arvind.

"Pokonya gak bakal gua biarin dia tenang." Tegas Arvind.

"Slow vind dia cewek kan belum tentu juga si Yira yang laporin."Ucap Fachry.

"Coba aja nanti lo tanya."Ucap Reza.

"Hooh bener memastikan siapa tau lo nyantol sama Yira cuek-cuek gitu juga cantik Yira itu."Ucap Zaki.

"Iya dong cantik calon istri gua."Ucap Dhika.

"Mimpi aja lo,udah lah yuu bentar lagi kan bel bunyi kantin aja liat Bu Tini aja gak ada."Ucap Reza.

"Udah yu cabut panas gua."Ajak Zaki.
Kelima nya pun berjalan menuju kantin tanpa mempedulikan hukuman yang belum selesai.

Dilain tempat Nayyira sedang mengerjakan tugasnya.Disampingnya ada Ziya yang terus mengumpat soal pelajaran Fisika.Pasalnya sekarang anak kelas 11 IPA 1 diberikan 50 soal yanh isinya mungkin naudzubilah bagi para siswa.
Soal ini harus diselesaikan hari ini.
Sampai bel istirahat berbunyi harus segera dikumpulkan.

"Huhh Bu Dian emang gak punya ati atau apaa gila aja ini rumus-rumus harus dikerjain sekarang udah banyak susah lagi."Rutuk Ziya kesal.

"Nihh cepet kerjain."Ucap Nayyira menyodorkan kertasnya yang telah terisi semua.

"Wahh emang the best deh Yira."Ucapnya lalu langsung mencoret kertasnya sesuai jawaban Nayyira.

Nayyira memang cukup pintar soal-soal seperti itu mungkin biasa baginya.Nayyira pun tak pernah pelit soal jawaban.Selalu bersikap biasa saja tak pernah mau membanggakannya.

Kringg.....
Bel istirahat terdengar nyaring seantoro sekolah.

"Segera kumpulkan atau ibu tak nilai."Ucap Bu Dian.
Membuat anak-anak langsung mengumpulkan kertas mereka.Termasuk Nayyira yang segera memberikan kertasnya setelah Ziya memberikannya.

"Haduhh untung aja makasih Yira."Ucap Ziya cempreng.

"Hmm."Jawab Nayyira.

"Ra kantin yuk laper banget nih."Ucap Ziya.

"Nitip."Ucap Nayyira.

"Ya udah deh gua traktir ya sebagai tanda trimakasih soal tadi."Ucap Ziya.

"Ya udah roti susu coklat."Ucap Nayyira.

"Okk terus lo mau kelas atau perpus."Tanya Ziya.

"Perpus."Jawab Nayyira.

"Ohh ya udah gua kantin dulu ya."Ucap Ziya.Nayyira hanya mengangguk.

NAYYIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang