Chapter 1.

69 11 0
                                    

Happy Reading💧

Semesta sengaja membuat mu jatuh,bukan karena ingin mendengarkanmu mengeluh.
Ia hanya ingin mengajarimu caranya bangkit dari rasa sakit.

"NAYYIRA"

"Pah pengen itu."Tunjuk gadis kecil itu pada sebuah toko es krim diseberang sana.

"Kamu mau es krim sayang."Tanya sosok laki-laki itu.

"Iya pah aku mau boleh gak."Tanyanya.

"Boleh,papah beliin Yira tunggu disini ya jan kemana-mana dimobil aja."Ucapnya.

"Iya makasih pah."Jawabnya.

"Rasa apa."

"Vanila pah."jawabnya antisias.

Rama ia segera membelikan gadis kecil nya es krim diseberang sana.Meninggalkan Nayyira yang berdiam diri di mobil.
Nayyira melihat ada dompet di jok kursi papahnya.

"Ini pasti punya papah,aku kasih aja deh nanti papah bayarnya gimana."Ucapnya lalu membuka pintu mobil berjalan ke seberang menuju kedai es krim itu untuk memberikan dompet pada papahnya.

Nayyira berjalan ke kedai es krim diseberang sana.Menyebrang jalanan dengan rasa takut didirinya karena baru pertama menyebrang seorang diri.
Tak disangka dari arah sana terlihat ada mobil truk yang akan melintas ke arah Nayyira melaju dengan sangat kencang.

Rama yang melihat anaknya dalam bahaya langsung berlari menuju Nayyira.
Mendorong Nayyira ke pinggir jalan menjauh hingga tersungkur. Namun naas hal tak diinginkan  terjadi Rama tertabrak oleh truk itu.Niyyara mengaduh kesakitan dan langsung berjalan ke arah Rama.Kondisi Rama sekarang mengenaskan darah bercucuran.
Orang-orang yang ada di sekitar sudah banyak berkerumunan.
Nayyira langsung menangis tersedu-sedu tak kuat melihat kondisi papahnya.

"Papah bangun,pah bangun ini Yira."Panggilnya sambil terus menangis,menimbulkan rasa iba dari orang-orang disekitarnya.

"Papahh jan tinggalin yira,hikksss....."

"Papah.."Teriaknya.

Nayyira menangis dan sadar karena ada suara yang membangunkan nya.

"Non mimpi itu lagi."Ucap sosok paruh baya bernama Bi inah salah satu asisten rumah tangga di rumahnya yang memang tau mimpi yang sering di alami majikannya ini.

Nayyira masih menangis,kenapa mimpi itu sering kali muncul.
Kejadian yang sangat tak ingin diingatnya,kejadian yang membuat semuanya berubah.

Nayyira menatap Bi Inah lalu langsung memeluk asistennya itu.

"Udah non,jangan banyak pikiran ya."Ucapnya.

"Hikss...bi."

"Tenang ada bibi non."Ucapnya sambil mengelus punggung Majikannya itu.

Bi Inah memang merasa tak tega melihat majikannya ini yang selalu terbayang-bayang oleh masa lalunya.

"Sekarang non mending siap-siap buat berangkat sekolah,keburu siang."Ucapnya.

"Iya bi makasih."Jawabnya sambil melepaskan pelukannya.

"Ya sudah sekarang bibi ke bawah lagi ya mau lanjutin kerjaan,jangan mikirin itu lagi."Ucapnya lalu beranjak pergi keluar.

Nayyira sangat sayang pada Bi Inah ia sudah menganggapnya seperti ibunya sendiri.

Nayyira pun segera bersiap-siap berangkat sekolah mandi,memakai seragam SMA nya.Lalu segera turun ke lantai bawah berjalan sambil menggandeng tas berwarna cremnya.

NAYYIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang