Happy Reading❄️"Anjirr gila."Ucap Arvind yang sekarang berada didekat belakang sekolah.
Napasnya sedikit belum teratur sebab ia lari tadi cukup sangat kencang.Arvind kesal dengan kelakuan para fans yang mengejar sangat anarkis seperti itu.Terutama para anak kelas 10 yang tadi menarik baju-bajunya hingga satu kancing atas terlepas.
Para teman-temannya malah kabur duluan entah kemana.
Meninggalkan Arvind yang harus berusaha lari agar terhindar.Usai bermain basket para fans nya banyak yang menyodorkan minuman atau cemilan padannya bukannya tak mau menerima tapi Arvind malas saja menghadapi tingkah mereka.Akhirnya Arvind memilih kabur kebelakang sekolah.Berharap tak ada lagi yang mengejarnya."Kurang ajar banget mereka pake ninggalin."Rutuk Arvind.
Mau di taro dimana muka seorang ketua geng motor kabur dari para fans yang menurutnya sedikit tak waras itu.Arvind berjalan ke taman belakang mungkin dia akan berdiam diri disana sampai jam masuk tiba atau mungkin sekolah sepi.
Berjalan menuju kursi yang biasa menjadi tempatnya disana.Sudah 2 minggu ini Arvind sering kali ke sini.Tanpa ada yang mengetahuinya.
Memang belakang sekolah adalah tempat yang terbilang cukup nyaman untuk berdiam selain rooftop karena banyak para siswa yang jarang sekali kesana.Beranggapan bahwa belakang sekolah itu angker padahal menurut nya itu tak benar.Karena disana hawanya cukup sejuk selain itu ada pohon besar yang bisa lebih menyegarkan suasana.Arvind merasa aneh karena disana ada sosok wanita yang sedang duduk sambil memeluk sebuah totebag dan dikedua telinganya terpasang earphone.
Wanita itu seperti sedang menggambar disebuah tumpukan kertas yang ada didepannya.
Arvind seperti mengenali sosok itu rambutnya yang pirang kecoklatan.Arvind penasaran lalu berjalan menghampirinya ternyata ada orang selain dia yang sering kesini.
Sedikit terkejut dengan orang yang ada didepannya.Gadis yang baru saja semalam ia antarkan kerumahnya.Gadis cuek yang sangat aneh menurutnya.Dan mungkin satu-satunya gadis disekolah ini yang bersikap biasa saja pada Arvind.Nayyira tersadar sepertinya ada orang selain dirinnya melihatnya.Melepaskan kedua earphonenya.Sama halnya dengan Arvind Nayyira juga terkejut saat tau orang yang ingin ia temuinya malah ada dihadapannya.
"Lo ngapain ada disini."Ucap Nayyira lalu langsung menggumpal kertas yang ia gambar tadi dan membuangnya.
"Gua yang nanya ngapain lo disini."Ucap Arvind.
"Bukan urusan lo."Ucapnya sambil berdiri.
Lalu memberikan totebag yang dipegangnya pada Arvind."Ini jaket semalam disitu juga ada uang yang gua pinjem,mkasih."Ucapnya lalu pergi begitu saja.
Aneh untuk beberapa kali ini Arvind selalu saja seperti ini jika berhadapan dengan gadis ini.
Gadis yang selalu meninggalkan begitu saja dirinya tanpa banyak berbicara.Gadis super irit ngomong ini memang membuat Arvind sering aneh sendiri melihat tingkah dinginnya.Arvind membuka totebag itu.Benar ada jaketnya semalam harum vanila tercium jelas pada jaketnya sangat beda dengan bau parpum wangi Arvind.Disana juga ada uang sejumlah 120000.
"Aneh kan gua nolongin ikhlas ngapain dibayar juga."Pikir Arvind.
Arvind juga agak penasaran apa yang digambar oleh Nayyira.
Ia mengambil gulungan kertas itu.Yang sudah remuk.Arvind membukanya ada rasa penasaran tentang apa isi gambar itu.
Terlihat gambar sebuah keluarga kecil disana.
Seorang ayah,ibu,dan 2 anak perempuan kecil yang sedang tersenyum.Gambar ini terlihat sangat bagus bahkan terlihat mirip orang asli.
Apa maksud dari gambar ini apa ini keluarga Nayyira pikirnya.
Tapi untuk apa menggambar seperti ini tak mungkin menurutnya hanya keisengan seperti ada maksud lain dalam gambar itu.Bukannya membuang kertasnya Arvind malah memasukan pada sakunya.Lalu duduk dikursi mengambil sebungkus Rokok.Mengambil satu batang dan menyalakannya.Ya kebiasaan Arvind disini adalah merokok.Entah kenapa ia malah terjerumus dengan Efek candu rokok ini.
Menghembuskan ke langit asap-asap roko itu.Menurutnya tempat ini juga cukup aman untuk merokok.
Arvind merokok bukan untuk dari lari masalah atau apa.Ia juga ingin mengubah kebiasaan merokoknya ini.Tapi apalah epek candu rokok ini yang membuatnya sering merokok.
Memang awalnya Arvind hanya coba-coba tapi lama kelamaan ia malah ketagihan.
Itulah rokok sering kali dilarang untuk membelinya,memakainya,tapi percuma masih banyak yang menjualnya.....
Suasana kelas 11 IPA 1 tidak terlalu ramai dan sedikit terlihat kondusif.Saat ini memang sedang jam kosong dikarenakan Bu Nia guru biologi ijin masuk karena ada urusan.Alhasil para siswa pun senang.Tapi tidak dengan Nayyira ia malah kesal dengan jamkos bukan karena sok pintar karena tidak belajar tapi Nayyira sedikit risih juga jika kelas berisik.Kadang ada juga yang sering membicarakannya mengatakan bahwa ia itu sombong tak mau bergabung.Nayyiira bukannya tak mau keadaan lah yang membuatnya seperti ini.Entahlah Nayyira lebih memilih menutupi semuanya dengan diam Kadang anak yang ingin meminjam pulpen atau apa ke Nayyira sering kali tak jadi.
Seperti saat itu ia ingat.
"Ki Lo pinjemin gua pulpen dong ke si Yira gua lagi males kopsis nih."Ucap Rachel saat itu."Gak ah Lo aja gak liat tuh muka si Yira lagi gak mood banget kayanya."Ucap Niki.
Padahal menurut Nayyira waktu itu dia bersikap biasa saja.Memang mungkin tampang dan takdirnya mempunyai wajah cuek.
Kelas 11 IPA 1 ini pun memang terbilang para siswanya mendapatkan nilai diatas rata-rata ini pun terbilang cukup terkenal dengan kepamousan anak-anaknya.
Selain cantik dan ganteng anak kelas 11IPA 1 pun terbilang banyak yang mengikuti kegiatan walau terbilang lebih banyak ke kegiatan akademiknya dibandingkan dengan non-akademik karena rata-rata anak 11 IPA 1 jarang sekali mengikuti kegiatan non akademik hanya separuh nya saja.Nayyira menelungkup anak wajahnya dimeja.
Ziya tadi ijin ke ruang cheer karena harus latihan jadi alhasil ia sendiri seperti ini.Ziya memang anak cheleaders karena Ziya memang sangat menyukai dunia ini selain itu keramahan dan keceriaannya ini pun Ziya cukup terbilang terkenal.Mereka pun sering merasa aneh mengapa Ziya mau berteman dengan Nayyira yang terbilang bersikap jutek ini.Nayyira mengambil earphode yang ia bawa lalu menyambungkan dengan HPnya.Menyalakan musik yang ia suka.Musik-musik yang ia punya rata-rata adalah musik bergenre luar.Nayyira terbilang anak instrumental ia sering kali mendengar musik saat belajar pun Nayyira lebih mendengarkan musik.
Disitulah musik sedikit bisa mencurahkan isi hatinya.Nayyira sedikit mengingat kejadian ia yang selalu bertemu dengan cowok yang menolongnya saat aksi tawuran.Saat tadi dibelakang sekolah pun aneh juga kenapa harus bertemu dengan orang aneh itu.Saat cowok itu mengantarkannya pulang.Dan selalu Nayyira lah yang mengakhiri pertemuan itu.Karena Nayyira tak mau lebih berurusan dengan masalah cukup tenang juga ia hidup dengan situasi seperti ini.Terdiam dan tak banyak bertingkah.
Apalagi yang Nayyira tau dari Ziya Arvind adalah ketua geng maka dari itu juga ia tak mau bermasalah bukan takut intinya Nayyira tak mau memperpanjang keadaan seperti ini cukup dengan keadaan ini ia sudah tau rasanya pedih.Itulah alasannya tak mau banyak berbaur.Karena takut jika ia bisa saja mengecewakan orang lain.Seperti yang dulu ia lakukan mengecewakan dirinya dan para keluarga nya.Nayyira menundukkan kepalanya mengacuhkan keadaan kelas yang sedikit ramai ini.
Mungkin ini adalah zona nyamannya menyendiri dan lebih banyak diam.Vote+coment nya Jan lupa✨
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYYIRA
General FictionHidup terbiasa diacuhkan oleh keluarganya.Membuat sosok Nayyira bersikap acuh pada sekitar.Diam adalah salah satu caranya untuk menutupi semua masalahnya.Bersikap acuh dan jutek membuat Nayyira jarang banyak bersosialisai kecuali urusan dalam OSIS...