4| Bingung?

364 65 7
                                    

-Without Words-

***
Terbang terlalu tinggi membuatku takut.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sebenarnya Nayeon itu penasaran, Jimin itu cemburu atau apa. Otaknya tidak dapat mencerna kenapa Jimin berlaku seperti itu padanya, ia tak habis pikir dengan pria itu untung saja kejadian tadi tak terjadi kekerasan seperti sebelumnya, Jimin hanya meluncurkan kata kata pedas dari mulut seksinya itu.

Saat ini mereka sedang di bandara, mereka akan pulang ke Seoul karena masa liburannya sudah habis Jimin juga harus segera kembali pada bisnisnya. Jimin dan Nayeon sedang duduk berdua di ruang tunggu khusus, keduanya dari tadi hanya diam menciptakan suasana hening yang canggung salah satu dari mereka tak ada yang berniat memecahkan rasa canggung itu. Setelah beberapa menit menunggu mereka akhirnya akan menaiki pesawat namun sebelum itu seorang perempun dengan rambut cokelat terang sepunggung menghampiri Jimin, ia menyapa Jimin seolah mereka sudah kenal lama.

“Jim kenapa kau pulang cepat sekali, aku kan masih ingin bersamamu disini.” Ucap wanita itu, tangannya juga bergelayut ditangan Jimin dengan sengaja.

“kau kenapa ada disini?” jimin sepertinya cukup kaget dengan wanita yang menghampirinya saat ini.

“aku harap kedatanganku kesini dapat mencegahmu untuk kembali.” Wanita itu semakin bersikap manja pada jimin, membuat Nayeon muak.

“aku akan tetap kembali Sora, lagi pula kau kan bisa mengunjungiku ke Seoul, sudahlah.” Jawab Jimin seadanya.

“maaf menganggu, tapi Jim aku duluan.” Tiba tiba Nayeon bersuara membuat Jimin cepat cepat menoleh padanya, tapi Nayeon sudah melangkahkan kakinya pergi.

Gadis itu heran pada dirinya sendiri, disaat seperti ini ia malah mengeluarkan air matanya.

Dasar cengeng.

Umpatnya pada diri sendiri. Jimin langsung segera menyusul Nayeon, pria itu kesal kenapa Nayeon tidak membantunya untuk membuat Sora segera pergi dari hadapan Jimin. Pria itu berhasil mengejar Nayeon dan mereka kini telah masuk ke dalam pesawat dan sedang diantarkan oleh pramugari ketempat duduk mereka, Jimin sengaja memesan tiket first class agar tidak berbaur dengan orang lain.

Kini mereka telah duduk berhadapan di kursi masing masing, Jimin yang hendak beristirahat menoleh pada Nayeon yang sedari tadi hanya melihat kearah jendela. Jimin mengerutkan dahinya melihat Nayeon.

“kau menangis Nayeon?” tanya Jimin penasaran, ia melihat mata Nayeon bengkak dan kemerahan dari tadi juga gadis itu hanya menutupi wajahnya dengan topi.

“t-tidak, kenapa juga aku menangis?” gadis itu malah balik bertanya.

“kelihatan sekali kau itu sedang berbohong.” Gumam Jimin.

“siapa yang menangis mataku hanya sedang sakit.” Sanggah Nayeon.

Kemudian mereka menghentikan perdebatan konyol tentang mata bengkak Nayeon kenapa juga Jimin malah bertanya pada perempuan itu. Setelah beberapa saat Jimin terlihat sudah tertidur pulas, sedangkan Nayeon masih bergelut dengan pikirannya. Gadis itu mengeluarkan sebuah foto usang dari dalam saku jaketnya kemudian menatapnya nanar, dan sangat memilukan. Tangan gadis itu mengusap foto tersebut dengan sedih.

“bu,,aku ingin mengadu pada ibu.” Gumam Nayeon pelan, ia menghirup udara sebelum melanjutkan kembali perkataannya.

“a-aku sedang jatuh cinta bu, pada pria yang sedang tertidur di hadapanku.” Nayeon berkata sangat pelan sambil melirik Jimin.

“tapi aku tidak Bahagia, dia sangat membenciku ibu.” Nayeon tak melanjutkan lagi perkataanya ia lagi lagi mengeluarkan air matanya, ia benar benar malu pada dirinya sendiri secara tak langsung ia menyatakan cintanya pada Jimin yang sedang tertidur lelap.

Dan tanpa disadari oleh gadis itu, Jimin tak sepenuhnya tidur ia mendengarkan semuanya.

***

Mereka berdua sudah sampai di rumah Jimin di Seoul sekitar lima belas menit yang lalu, Jimin dan Nayeon disambut hangat oleh ibu Jimin yang menyiapkan segala macam makanan dirumah Jimin. Dan pria itu tidak pernah tahu jika ibunya menyelusup kedalam rumahnya dan memasak besar besaran seperti sedang berpesta. Jimin hanya menghela nafas, sudah terbiasa dengan sikap ibunya yang berlebihan.

“oh astaga menantu ibu akhirnya keluar dari kamar, ayo kalian harus makan terlebih dulu terutama Nayeon ibu mau kau bercerita tentang honeymoon mu sayang,,” ibu Jimin hanya cekikikan melihat mata anaknya yang sudah melotot.

“ibu ini apasih, jangan membuat Nayeon malu.” Balas Jimin seraya mengelus surai pirang milik Nayeon, gadis itu merasakan tubuhnya meremang karena suntuhan Jimin.

“ayolah ibu hanya ingin mendengar kabar bagus dari kalian.”

Jimin mengingatkan jika niat mereka itu makan dan langsung beristirahat karena capek, ibu Jimin langsung cemberut mendengarnya setidaknya hari ini ia membiarkan mereka beristirahat dan besok ia akan kembali menanyakan banyak hal tentang honeymoon menantu kesayangannya, ia sudah tak sabar menggendong cucu, teman teman sosialitanya yang lain sedang heboh karena mereka baru saja dikaruniai cucu, dan ibu Jimin berpikir jika ia juga punya cucu pasti hidupnya akan Bahagia.

Setelah selesai makan ibu Jimin langsung pamit untuk pulang karena suaminya sudah menjemputnya, kemudian Jimin dan Nayeon pergi ke kamar mereka. Mereka berdua masih tinggal dikamar yang sama karena Jimin tidak sempat menyiapkan kamar lain untuk Nayeon.

“aku ingin mandi, tolong siapkan baju tidur untukku.” ucap Jimin pada Nayeon.

Perempuan itu terkejut, Jimin terserang demam apa bagaimana. Namun ia dengan segera menyiapkan baju untuk Jimin, dirinya sendiri tadi sudah mandi sebelum makan Bersama mertuanya. Perempuan itu kemudian hanya diam memainkan ponselnya melihat lihat pesan masuk atau sekedar cek notifikasi intstagramnya, ia sebenarnya bukan tipe wanita yang sering membagikan kegiatannya ke social media hanya saja ia sedang bosan. Beberapa saat kemudian Jimin keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya mata Nayeon terpaku pada Jimin kemudian ia mengalihkan pandangannya dengan cepat. Tanpa diduga oleh Nayeon, Jimin dengan santainya berganti pakaian di depan Nayeon, pria itu membuka lilitan handuknya seraya membelakangi Nayeon.

“KAU GILA YA PARK JIMIN?!” Nayeon terbirit berlari keluar dengan sejuta perasaan kagetnya, wajahnya sudah seperti kepiting rebus.

Jimin hanya terkekeh melihat kelakuan Nayeon bagaimana bisa perempuan itu begitu malu melihatnya berganti pakaian, dia kan suaminya. Setelah mendengar pernyataan cinta Nayeon sewaktu di pesawat ia saat ini jadi mempunyai sebuah rencana, sebuah rencana yang gila.[]

[]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang