13| Memilih

331 53 10
                                    

-Without Words-

***
"jika kau memilihnya, bisakah kau berhenti memberiku harapan?"

***
Disarankan play: Say-Yoon Mirae

***Disarankan play: Say-Yoon Mirae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ruangan pengap disertai penerangan yang remang menjadi tempat Jimin kali ini, dirinya sedang berbincang serius dengan orang dihadapannya, menyepakati perjanjian rencana yang telah mereka buat.

"Jim kau harus ingat, tugasmu hanya menjaga isterimu dan menjauhkan Sora dari jangkauan kalian."

Jimin meneguk winenya secara oneshoot, pria itu hanya mengangguk tanpa berniat menjawab karena ia sudah paham betul bagaimana dirinya harus melakukan rencananya dengan sangat baik. Pria itu sebenarnya tak ingin menghiraukan pesan yang dikirim si picik Sora itu namun perempuan itu mengancam dirinya akan menyakiti Nayeon jika Jimin tidak ingin bersamanya. Jimin benar benar marah, miliknya tidak boleh disakiti oleh siapapun kecuali dirinya.

Kakinya menapak pada tanah namun jiwanya entah dimana, hari sudah gelap dan Jimin masih terus saja berjalan tanpa tujuan menyusuri sungai Han. Tadi ia pamit lebih dulu pada Bogum untuk pulang, namun sudah satu jam setelah mereka bertemu Jimin tak juga sampai dirumahnya. Entah kenapa ia merasa takut akan bertemu Nayeon? Dirinya terlalu pengecut, sampai sekarang ia juga masih bingung sebenarnya ada apa dengan hatinya? Apa yang salah dengan perasaannya? Bisakah dirinya menyayangi dua perempuan sekaligus?

Akhirnya Jimin memilih untuk berhenti disebuah halte, sudah ada dua bus yang berhenti namun pria itu masih saja betah berdiam diri pada kursi halte, meskipun hujan turun dengan deras membuatnya kedinginan. Jimin hanya menggosok gosok tangannya agar ada sedikit rasa hangat, jika ia pulang apa yang harus ia lakukan? Jimin segera naik setelah ada bus yang berhenti didepannya, ia harus pulang. Ada seseorang yang menunggu kehadirannya dirumah.

***

Perempuan itu duduk di pinggir Kasur dengan sebuah foto berada ditangannya, tadi saat Nayeon hendak membersihkan kamarnya kebetulan akan memembereskan meja kerja Jimin agar tidak ada kertas kertas berserakan dirinya menemukkan sebuah foto yang jatuh ketika mengangkat sebuah buku.

Difoto itu ada Jimin yang sedang memeluk perempuan cantik, pria itu juga terlihat tertawa Bahagia.

Nayeon hanya memandangnya dengan tatapan kosong, tak tahu harus berekspresi seperti apa, dirinya sudah terlalu sering dihadapkan dengan situasi seperti ini.

"mencintaimu itu memang menyusahkan sekali Jim." Nayeon tersenyum memandang fotonya.

Tiba tiba pintu kamar terbuka lebar menampilkan Jimin yang terlihat lelah dengan keringat di rambut, pria itu seperti sehabis berlari sangat jauh.

𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang