-Without words-
***
"Can my heart beat quiet?"***
***
Jimin menyisir rambut hitamnya kebelakang dengan tangan.
Kacamata hitam bertengger cantik dipangkal hidungnya.
Pria itu menggiring kopernya untuk keluar dari bandara, sedangkan Nayeon mengikutinya dari belakang seperti anak ayam yang terus mengikuti induknya, pasalnya perempuan itu sangat kebingungan dengan lingkungan sekitarnya, ia kini sedang berada di Yunani, tepatnya dipulau Santorini.
Jimin mengulurkan tangannya pada Nayeon agar perempuan itu tak tertinggal dibelakangnya, mereka disambut oleh mobil yang sudah menunggu untuk diantar ke hotel, Jimin bilang mereka harus bersenang senang disini, ia bahkan tak tanggung tanggung memberikan fasilitas super mewah untuk Nayeon agar perempuan itu nyaman.
"kau lelah?" Jimin mengusap lembut tangan Nayeon ketika mereka sudah duduk dikursi penumpang mobil.
Nayeon menggeleng, padahal Jimin dapat melihat dengan jelas jika isterinya itu mengantuk sekali, Nayeon tipe orang yang sulit tidur jika sedang dalam perjalanan, jadi saat tadi dipesawat Nayeon jarang tidur.
Pada akhirnya Nayeon tertidur dengan bahu Jimin yang dijadikan sandaran, Jimin tersenyum, telinganya memerah karena malu, berada didekat Nayeon ternyata membuat jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat. Ketika hendak mengusap kepala Nayeon agar semakin tertidur pulas di bahunya tiba tiba supir didepan tak sengaja melihatnya melalui kaca, Jimin segera mengusapkan tangannya sendiri pada wajahnya sebagai bentuk pengalihan, wajahnya benar benar seperti tomat sekarang, benar benar mengganggu pikirnya.
"sudah sampai tuan, biar aku bantu membawakan barang barang anda."
Jimin masih diam ditempat enggan membangunkan Nayeon, entahlah, mungkin menunggu isterinya itu terbangun sendiri, Tapi itu akan sangat lama jadi mau tak mau dengan berat hati Jimin membangungkan Nayeon dengan menepuk pelan pipi Nayeon hingga gadis itu mengerjap bangun dan menyadari bahwa dirinya tertidur saat di perjalanan menuju hotel.
Kemudian Jimin dan Nayeon diantarkan menuju kamar hotel yang telah dipesan, diikuti oleh beberapa pegawai hotel yang ikut mengantar sambil membawakan barang milik Jimin dan Nayeon.
"selamat datang dikamar hotelnya, semoga kalian menikmatinya." Ucap pegawai hotel dengan menggunakan Bahasa Inggris agar Jimin dapat mengerti.
"terimakasih." Jimin membalas dengan ramah.
Tinggalah Jimin dan Nayeon berdua didalam, perempuan itu tak menghiraukan Jimin sama sekali dan langsung begitu saja ambruk diatas kasur, menindih bunga bunga mawar yang sengaja dibentuk hati diatas kasur. Jimin menganga melihatnya, seharusnya ia pesan bunganya dilantai saja kalau begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐝𝐬
Fanfiction[COMPLETE] Terjebak dalam masa lalu memang bukan kemauannya, namun hatinya terlalu naif untuk menjelaskan pada siapa kini hatinya berlabuh. Selama menikah Jimin tak pernah menyampaikan perasaannya dengan baik pada Nayeon, dengan berlaku kasar pada i...