Part 1

60 6 1
                                    

     Kata orang kalau kita terlahir didunia dengan segala kelancaran dan segala kebahagian,mungkin di masa lalu kalian melakukan sebuah kebaikan,tapi itu bagi beberapa orang saja yang percaya bahwa hal yang dilakukan di masa lalu akan membuahkan hasil di masa yang kalian lalui sekarang.

    Anna,gadis berumur 22 tahun yang sebentar lagi menginjak usia 23 tahun,terlahir dengan kondisi yatim piatu,tanpa Ayah maupun Ibu,hidupnya seorang diri dan bergantung dengan Bibinya disebuah rusun saja. kehidupannya tidak begitu banyak dibanggakan,hanya saja,dia berusaha untuk bisa bersyukur dengan apa yang ia bisa lakukan sekarang.

  "kita tidak bisa memilih untuk siapa kita dilahirkan,dan untuk apa kita dilahirkan,tapi kita bisa memilih menjadi siapa kita didunia ini.."

kata kata itulah yang sering diucapkan Bibi nya,Anna cukup menanamkan semua kata kata itu didalam ingatannya,menjadikan sebuah Mindset agar ia bisa menjalani hidup lebih baik.

-

   Pagi hari ini Anna berencana untuk melamar pekerjaan disebuah mini market sebagai kasir,dengan pakaian terbaiknya Anna berpamitan kepada Bibinya yang sudah ia anggap sebagai Ibu sendiri,karna dari dahulu,Bibi nya lah yang merawat Anna.

  "Doain aku ya Bi,semoga kali ini aku dapet pekerjaan,biar bisa bantu perekonomian Bibi,dan sekaligus biar Evan bisa beli mainan yang baaannnyyaaakkkk...heheheh" ucapan itu menenangkan bagi siapapun yang mendegarnya,Evan anak laki laki dari Bibi Anna tersenyum geli mendegar bahwa Ka Anna akan membelikannya mainan.

  "Beneran ya Kak...aku mau mainan yang kayak robot robot gitu,sama mainan yang kemarin kita lihat di toko sebelah..." ucap Evan,Anna pun sedikit berjongkok,menyesuakain posisi Evan dan dirinya agar bisa melihat wajah manis Evan,"Oke!!!."

  Bi Lily pun hanya tersenyum senang mendengar bahwa Anna akan melamar pekerjaan,"Yasudah,hati hati dijalan Anna,kamu tau bentar lagi mau hujan,sebaiknya kamu cepat berangkat.."

  Anna pun mengangguk tersenyum dan berpamitan keluar untuk pergi,meninggalkan Rusun yang ia tempati selama ini,ia menggunakan bus sebagai angkutannya.

  Saat hendak turun dari Bus,Air hujan pun turun begitu deras Anna hanya sempat mendengak dan berlari untuk menghindari air hujan yang turun begitu deras,

   "Kenapa hujan sih,gabisa apa aku diberikan kelancaran sedikit saja?Jika memang didunia ini ada Dewa/Tuhan aku mohon,beri aku kelancaran sedikit saja.." ucapan Anna begitu terdengar seperti putus asa,ia lupa bahwa ia tidak membawa payung,dan berlari menuju mini market yang akan ia datangi untuk melamar pekerjaan.

    Mini Market yang hendak ia tuju pun sudah mulai terlihat,Anna sedikit berlari agar tidak telat kali ini.

  "Permis..." ucap Anna berhenti ketika melihat banyak beberapa orang yang sudah menunggu untuk diwawancara di Mini Market itu.

  Anna membuang nafas pelan,rasanya benar benar sulit sekali mendapatkan pekerjaan,dengan pesaing begitu banyak,ia kira pekerjaan ditempat ini sedikit peminat,nyatanya,banyak yang minat,ia tahu,bahwa orang juga membutuhkan uang,sama akan dirinya saat ini.

    Tiba saatnya Anna yang melakukan wawancara singkat dengan pemilik,setelah memperkenalkan nama dan biodatanya,Anna disuruh keluar agar menunggu info selanjutnya esok hari apa ia lolos atau tidak.

   Anna pun keluar dari Mini Market itu,dan menatap langit dengan lama,"Aku tau aku tidak pintar,aku tau aku tidak kaya,bisakah Kamu(Dewa/Tuhan) Memberikanku pekerjaan saja?kau tahu aku merasa tidak berguna hidup,untuk apa aku hidup jika kamu terus memberikanku hal seperti ini!."

   Sudah sering Anna menyalahkan dan sedikit berkata kasar dengan Dewa atau Tuhan,ia merasa tidak pernah diberi satu kebahagiaan yang setidaknya bisa ia rasakan.

   Anna pulang dengan berjalan kaki,perutnya terasa begitu lapar,Anna pun membeli makanan kesukaan direstoran kaki lima untuk dimakan bersama Bibi Lily dan Evan.

    Saat selesai ia segera bergegas pulang karna hari sudah begitu malam,tiba tiba ia merasakan pusing yang begitu hebat dengan dengungan ditelinganya,Anna merintih kesakitan,tidak ada orang disitu,ia bahkan sampai berjongkok karna menahan sakit pusingnya yang begitu tiba tiba hingga dia sedikit menjambak rambutnya,tiba tiba ia melihat kilatan memori wajah seorang pria dengan pakaian militer sedang tersenyum.

  "Si...siapa Pria itu?ke..kenapa dia selalu muncul seperti ini..." Anna berucap dan terus menahan rasa sakit dikepalanya,Ia memaksakan dirinya berdiri saat kilatan memori itu hilang.

  "Kenapa hal ini selalu terjadi,ada apa?Kenapa?siapa dia?.…" kata Anna,ia pun bergegas pulang dengan rasa nyeri sakit dikepala nya perlahan-lahan menghilang.

-----

  

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang