Part 8

22 2 0
                                    

   "Aku Mencintaimu Anna."

kata kata itu meluncur dengan cepat dari mulut Christ tanpa aba aba darinya,Anna mendengar itu langsung terkejut bukan main.

  "Aku tahu kamu terkejut,kita baru bertemu tapi aku sudah menyatakan perasaan,tapi aku tulus Anna,aku moh--"

  "Ya aku mau Christ. Aku mencintaimu." ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Anna,Anna tak tahu pasti,apa ia benar benar mencintai Christ? 

Tapi rasanya,ia tak mau ia menyia-nyiakan  Christ begitu saja,apalagi tentang kilatan memori itu.

"Benarkah Anna?." Tanya Christ memastikan.

Anna mengangguk dengan senyuman lebarnya,membuat Christ begitu meleleh melihatnya,seakan-akan senyum itu memabukkan.

Christ keluar dari mobil dan berteriak meluapkan semua rasa bahagianya,Anna pun mengekor dan ikut berteriak bersama. Christ.

  Christ mengamit jemari Anna menatapnya dan mencium kening Anna,Anna tersenyum dan memeluk Christ,"Christ,kau tahu?Aku sudah terlalu jauh mencarimu,kini aku menemukanmu." kata Anna pelan,nyaris tak terdengar.

Christ memeluk Anna begitu erat,mendekap dirinya seakan melebur semua perasaan senang pada Anna,mencium aroma tubuh Anna yang memabukkan.

"Anna.."

"Hmm..."

"Entahlah,rasanya aku senang memanggilmu..."

Anna hanya terdiam dan kembali memeluk Christ erat erat.

-

   Christ duduk dimeja kerja nya,tersenyum dengan lebar dan membuka buku sketsa sketsa gambar,yang ternyata itu adalah wajah Anna.

"Sudah lama aku mencarimu,siapa sosok dirimu yang selalu datang dimimpi tidurku,hingga akhirnya kita bertemu..aku senang kamu masih Anna yang sama."

  Christ tidak bisa menjelaskan,kenapa ia tiba tiba mengatakan cinta pada Anna,rasanya,tak ada alasan baginya untuk tidak mengatakan. itu mungkin hanya soal waktu,tapi Christ senang,Anna menerimanya.

  Saat pertama kali Christ bertemu Anna,Christ sudah yakin bahwa itu adalah Anna,wajah yang sama dan suara yang sama,degupan dan perasaan rindu seperti tiba tiba datang saat melihat Anna,saat itu Christ yakin,bahwa itu adalah Anna dimemorinya.

--

    Kini Anna dan Kathie berada dikamar Kathie,Anna menceritakan semuanya pada Kathie,betapa terkejutnya dia bahwa kini Anna bersama Christ,"K..Kau serius ? Aku benar benar senang Anna! sungguh!."

"Sudahlah Kathie,aku rasa,takdirku memang bersamanya..aku suka kata itu,Takdir.ya aku dan Christ."

"Aku senangggg sekali Anna,sungguh,sangat senang."

"Aku mencintainya Kathie. Christ,dia seperti lentera dalam kehidupanku."

   Tiba tiba,rasa nyeri itu datang lagi dikepala Anna,menjalar dan membuat Anna meringis kesakitan,"Aw...Kath..Kepalaku..."

"Anna..Kau sakit lagi?Anna..." panggil Kathie,sayup sayup terdengar dan akhirnya Anna tak sadarkan diri.

   "James?Kau tahu,apa yang membuatku sangat menyukaimu?." tanya Anna,James pun menoleh kearah Anna,yang sedang asyik memainkan bunga Matahari.

"Apa Anna?.."

"Kamu seperti Lentera dalam hidupku,kamu seperti penyemangat dalam hidupku,kamu seperti motivasi dalam hidupku..dan kamu adalah segalanya bagiku..." ucap Anna,James pun tersenyum dan memeluk Anna.

  "Aku senang mendengarnya,tapi Anna,kamulah Lenteraku.."

"James..jangan tinggalkan aku."

"Kemanapun kamu pergi,aku akan datang Anna,keujung dunia sekalipun,atau kebeda alam sekalipun,tak akan pernah ada yang menggantikanmu..."

   Anna melepaskan pelukkannya,"Ayo kita tulis nama kita dipohon itu James!."

"Baiklah."

--

    Anna terbangun dan melihat sudah ada Christ disampingnya,Anna segera memeluk Christ dengan erat,Kathie yang melihatnya langsung meninggalkan mereka berdua dikamarnya.

"Ada apa Anna?aku panik saat Kathie meneleponku."

"A...Aku..tidak apa apa Christ."

"Kau berkeringat.."

"Christ,aku mohon,jangan pernah tinggalkan aku,sekalipun."

"Tak akan Anna."

Anna tersenyum lega mendengarnya,rasanya mimpi itu membuat perasaan Anna takut bahwa Christ akan meninggalkannya,seakan akan,Christ benar benar akan pergi.

   Anna merasa,rasa sedih dan takut kehilangan tiba tiba datang saat mimpi itu berputar dikepalanya,ia benar benar takut sekarang.

   "Christ,kau tahu,aku takut."

"Apa Anna?apa yang kamu takuti.?."

    "Kamu pergi."

"Tidak Anna,kau tahu?Aku mencintaimu."

Anna terdiam,Christ menyentuh dagu Anna dan mengelusnya,Anna menoleh kearah Christ,Christ memajukan kepalanya,dan mencium bibir Anna,Anna terdiam tanpa perlawanan sedikitpun,kini  jemari Christ menyentuh pipi Anna sedikit mendorong wajah Anna untuk terus mencium Christ.

  Christ mencium bibir Anna,seakan memberi tahu,bahwa mereka akan baik baik saja,Anna pun memeluk Christ dengan erat sambil saling berciuman,hanya ciuman intim tapi begitu berarti bagi mereka.

---

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang