Part 11

13 2 0
                                    

"Ada apa dengan Lucas?." Gumam Anna.

Menyadari ekspresi Anna yang berubah Lucas pun menghampirinya dan menanyakan apa Anna baik baik saja?,"Anna..kamu kenapa berjalan begitu cepat?kamu baik baik saja kan?." Anna pun menoleh dan melihat Lucas dengan lekat,memastikan bahwa Lucas tidak Amnesia begitu saja dengan apa yang baru saja ia katakan.

"Lucas?apa kamu tidak lupa dengan apa yang baru saja kamu katakan?." Tanya Anna,berusaha memastikan

Raut wajah Lucas pun berubah,seperti orang yang baru saja mengingat dengan apa yang ia baru saja katakan,"Memangnya aku bilang apa?."

Anna menarik nafas nya pelan,dan berusaha mengingatkan Lucas,"Kamu lupa?itu yang baru saja kamu katakana,kalau kamu..." Anna menggantungkan kalimatnya,sedangkan Lucas masih menunggu.

"Kalau kamu..sayang aku." Akhirnya Anna berani melanjutkan kalimatnya. Lucas pun memegang kedua tangan Anna dan tersenyum,Anna sedikit terkejut tapi ia menunggu Lucas untuk mengatakan itu lebih jelas.

"Lucas?kamu tahu kan aku hanya menganggapmu seperti adikku saja..tidak lebih Lucas." Ujar Anna. Ia tidak mau Lucas merasa bahwa Anna memberikan sebuah harapan palsu,padahal Anna tulus menganggap Lucas seperti adiknya sendiri.

"Aku tahu Anna..aku hanya ingin mengatakan itu saja...lagi pula..aku tidak memintamu untuk memiliki perasaan yang sama denganku..aku hanya ingin kamu tahu,itu saja." jelas Lucas. Dia memang tidak berniat untuk Anna membalas perasaannya,tapi ia ingin Anna tahu bahwa ia menyayangi Anna.

Anna yang mendengar itu pun tersenyum kecil dan menatap dalam manik mata Lucas,berusaha mencari kebohongan dengan apa yang baru saja ia katakan,tapi Anna yakin bahwa itu memang jujur.

"Ekhem...oke aku percaya."

Lucas pun memeluk Anna tiba tiba,membiarkan wanita itu berada didekapannya,Anna sedikit memberontak,tetapi Lucas masih memeluknya,menghirup aroma tubuh Anna dalam dalam,"Anna,tapi sampai kapan pun,aku akan selalu ada untukmu,sekarang aku membiarkan kamu bersama orang lain..tapi nanti akan ada waktu kau bersamaku." Ujar Lucas. Mendengar hal itu Anna pun melepas pelukan Lucas,hingga akhirnya Lucas pun melepaskannya,"Kamu gila ya?aku sudah bilang aku menganggapmu sebagai adik saja. tidak lebih." Anna berusaha menegaskan kepada Lucas.

Lucas hanya terkekeh pelan,"Iya aku tahu..sudah kita lanjut kan lagi." Mendengar hal itu Anna terdiam,dan menghabiskan waktunya bersama Lucas,ia nyaman berada didekatnya,baginya Lucas seperti pohon yang bisa memberikan seseorang kenyamanan saat butuh,tapi Anna tetap saja masih memikirkan Christ seorang.

---

Anna sedang bekerja seperti biasanya,1 jam lagi waktu bekerja nya selesai tapi restaurant masih cukup ramai,jujur saja pikirannya masih memikirkan Christ,apa ia baik baik saja atau tidak? Apa dia sudah siuman? Seharian ini Anna berusaha menahan untuk tidak menelepon Christ karena ia takut Jessica yang akan menjawabnya.

Kathie pun datang dan melambai kearah Anna,ia menemui Anna karena mendapat panggilan masuk yang ia tak sempat angkat kemarin.

"Kath...aku harus apa?aku merasa belum yakin bahwa Christ bertunangan..aku masih butuh penjelasan Christ." Ujar Anna,mereka kini berada di tempat makan kaki lima untuk makan malam bersama.

Melihat temannya yang tidak nafsu makan,Kathie pun mendengus nafas pelan,"Setidaknya isi perutmu dahulu. Dari tadi kamu hanya mengaduk nasi itu saja. makan dulu." Perintah Kathie.

"Menurutku,kamu harus bertemu dengan Christ,walau bagaimana pun dia perlu menjelaskan. Dia tidak bisa meninggalkan mu begitu saja. apalagi kau hanya mendengar hal ini dari Jessica,bukan dari Christ." Lanjut Kathie. Mendengar hal itu Anna berpikir bahwa yang Kathie katakan memang ada benarnya.

"Kau benar..."

"Bagaimana dengan mu? Apa kamu masih merasa kesakitan sampai pingsan? Apa ada kilatan lagi?." Tanya Kathie. Mendengar hal itu Anna tersadar bahwa akhir akhir ini ia memang sudah lama tidak merasakan sakit lagi.

"Tidak..sudah lama aku tidak merasakan kilatan memori lagi semenjak bertemu dengan Christ. Aneh tidak Kath?."

"Wah..aku sudah yakin sekali, bahwa memang kamu berjodoh dengan Christ. Buktinya setelah kamu menemukan Christ,kamu sembuh dari itu? Bahkan sosok Christ itu seseorang yang sering muncul ketika kamu bermimpi kan?wah ini patut dijadikan sebuah novel!." Kata Kathie. Anna hanya tersenyum tapi memang yang dikatakan Kathie ada benarnya juga,semenjak bertemu dengan Christ,ia jarang sekali merasakan kesakitan,bahkan bermimpi buruk.

Setelah selesai makan,akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang.

---

Jessica masih berada disamping Christ yang masih tertidur diranjangnya,ia kini sudah dipindahkan dan boleh dirawat dirumah saja.

Jessica bangkit dari duduknya dan membuka laci kerja Christ,ia mengambil sebuah buku yang bertuliskan "ANNA" melihat hal itu akhirnya Jessica pun membukanya dan menatap benci saat gambar gambar wajah Anna terlukis disitu dengan hanya coretan pensil saja.

Bukan hanya satu gambar bahkan hampir seluruh buku itu berisi wajah Anna. Jessica pun bergumam,"Christ..kenapa kamu masih bodoh untuk terus mencarinya?kenapa kamu bodoh untuk memilih dirinya!." Jessica mengatakan hal itu dengan rasa kesal didada,ia pun beralih dan menghampiri Christ yang masih tertidur,ia berusaha mengelus kening Christ,"Christ..ku mohon..lupakan dia.." pinta Jessica.

Tak lama Christ pun terbangun. Ia membuka mata nya perlahan lahan dan melihat Jessica disampingnya,melihat hal itu Jessica langsung memeluk Christ dengan senang.

"Christ.. I miss you so much..."

Melihat ada Jessica memeluknya,ia berusaha melepaskan pelukkan itu dan berusaha duduk,ia menanyakan kenapa Jessica ada disini? Bukan kah harusnya dia di Australia?

"Christ..aku disini mau nemuin kamu,dan aku yang udah rawat kamu.."

"Kenapa kamu pegang buku lukisan ku?." Tanya Christ begitu dingin,Jessica pun berdiri,ia memegang buku itu dan sepertinya marah karena Christ tak mau seorang pun menyentuhnya.

"Christ? Kamu gila ya? Sejauh mana lagi kamu mencari wanita itu? Dan sekarang kamu memiliki hubungan dengannya? Kamu pikir hanya karena dia sering muncul di mimpi mu,itu berarti kamu harus bersamanya? Bagaimana denganku? HAH? Aku ini kekasihmu Christ!." Ucapan Jessica membuat Christ kesal,pasalnya ia bukan lah pasangan kekasih seperti yang Jessica katakan,ia memang dijodohkan tapi ia tak mau perjodohan itu ada.

"STOP IT ! mau sampai kapan kamu bahas ini? Aku sudah mengatakan bahwa kita tidak ada hubungan apa apa? Kamu yang meinta dijodohkan denganku,dan kamu mekasaku,aku punya kehidupan sendiri dan jadi jangan ganggu aku!."

Christ pun mengambil buku itu dan meninggalkan Jessica yang sudah mengeluarkan bulir air mata.

---

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang