Luv2

585 50 0
                                    

Happy Reading♡


-------------

Matahari pagi menyinari bumi dengan cahayanya yang penuh kehangatan. Rasa kasih yang dipancarkannya semakin menambah indah alam semesta. Akan tetapi bagaimana jadinya jika dibawah sinar indah itu ada dua insan tengah bertengkar disebuah taman?

Tak henti-hentinya dua insan itu beradu mulut hanya untuk masalah yang tidak jelas.

"Hey! bisa nggak sih sebagai cowok yang ngalah?!" Terdengar suara si cewek dengan nada tak mau kalahnya.

"Eh Jangan pikir karna gue cowok, gue harus ngalah ya?!" Sinis sicowok.

Ya, dua insan itu memang lain jenis. Satu cewek, dan satu cowok.

"Ihh,, dasar cowok lemah. Masak ngalah sama cewek aja gak mau.!?" Kembali si cewek menyahut.

"Eh,, gue bukan lemah ya!? Tapi udah jelas-jelas gue yang sampe duluan, dan gue juga yang nemuin tempat duduk ini duluan!" Sicowok membantah.

Sicewek tetap tak mau kalah. Ia tetap kekeuh untuk mendapatkan apa yang ia mau.

"Loe pikir tempat duduk ini punya nenek moyang loe apa.?! Dasar belagu!" Ketusnya.

Mereka adalah Abdi dan Lesti yang sedang merebutkan sebuah tempat duduk ditaman. Padahal mereka bisa saja berbagi tempat
duduk, karna kursinya cukup panjang untuk duduk berdua. Tapi memang dasarnya kucing
dan tikus tak ada sejarahnya akur saat bertemu.

Melihat perdebatan tak berujung itu, membuat Ridwan yang kebetulan lewat menghampiri keduanya.

"Aduh duuhh.. suara kalian berantem udah bikin suara indah burung nyanyi rusak tauk?!"

"Berisik loe. Ganggu aja!" ucap Abdi dan Lesti serentak.

Ridwan hanya bisa menutup kedua telinganya dengan tangan. Melindungi sebelum gendang telinganya pecah karna teriakan cempreng dua orang didepannya.
 
"Hey! Kalian ngapain ngeroyok temen gue, hah?! Udah cowok, nggak tau malu lagi ngeroyok cewek" ucap Weni dengan gaya
lakinya. (Namanya juga tomboy
nya kelewatan)

"Nambah lagi satu. mana gayanya udah laki banget, kaya satpam-satpam komplek." Gumam Ridwan.

"Loe ngomong apa tadi?!" ucap Weni menarik kerah baju Ridwan.

"Apa sih, gue gak ngomong apa2 juga. Lepas!" Elak Ridwan seraya menatap tajam Weni.

Selain tak terima dengan perlakuan Weni, ia juga tidak mau ketahuan sama fans ceweknya. Kalo sampai mereka melihat Ridwan kalah sama seorang cewek tomboy, kan gak lucu.

"Badan loe enteng juga, ya.. ini mah sekali banting." ucap Weni remeh.

"Gue bilang lepas!" Ridwan kembali menegaskan seraya mendorong bahu Weni.

"Wah, loe kok main kasar sih?!" ucap Weni tak terima.

"Lesty,, loe urus tuh temen tomboy loe! Main serang temen gue aja." suruh Abdi.

"Aduuh.. Kok gue, loe aja yang suruh temen loe buat ngalah." Tolak Lesty.

"Loe tuh ngeyel banget ya. Gue peringatin ya sama loe,, jangan mentang-mentang loe jadi  cewek, loe bisa nyuruh semua cowok ngalah sama loe!" Sarkas Abdi.

Mereka akhirnya sibuk adu mulut. Sedangkan Ridwan dan Weni sibuk bertengkar dengan gaya lakinya.

"Yaampuunnn,, mereka lagi pada ngapain sih?" Gumam Afis yang melihat kejadian itu dengan logat lembutnya.

Lantas lapun menghampiri mereka berempat yang sibuk berdebat.

"Hey kalian, Udah. udah... Kok kalian malah berantem disini?" ucap Afis berusaha memisahkan mereka semua.

"Hate Or Luv♡" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang