Luv10

627 75 43
                                    


Sebelumnya mau tanya nih,
Koq part 1-7 votenya gk sampe 30 an kayak 8-9 ya.??
Divote donk kalo kalian belum vote 1-7...

Happy Reading___

***

Seorang remaja laki2 dengan logat kemayu tengah mondar mandir tak jelas seorang diri ditaman. Sepertinya Afis sedang menunggu seseorang.

Tapi tiba2 langkahnya terhenti saat ia berbalik badan. Karena seorang gadis cantik, alias bidadari hatinya kini berdiri dihadapannya. Afis pun menggaruk kepalanya yang tak gatal dan tersenyum lebar.

"Hay..." sapanya sedikit gugup.

Rara tak menjawab sapaan Afis. Dengan menekuk wajahnya, ia lantas mendudukkan pantatnya dengan kasar dikursi taman itu.

Afis hanya mematung untuk beberapa saat. Ia lalu menghampiri Rara yang masih menekuk wajahnya. Cowok itu sedikit menghela napas, menatap wajah Rara yang begitu cantik dimatanya.

"Eum... loe kenapa?" tanya Afis, berusaha mencairkan suasana.

"Lagi mensturasi, jadi bawaannya kesel mulu." Datar Rara.

Sontak kalimat yang terlontar dari mulut mungil cewek didepannya itu mampu membuat Afis menganga lebar.

"Cuma itu??" tanya Afis sepele. (Habis kamuuu Afiis_author)

Rara langsung melotot tajam kearah Afis. Wajah yang semula ia tekuk sekarang terlihat marah.

"Iih Afis... kok cuma bilang itu aja sih?" kesal Rara.

"Terus apa lagi?" polos Afis. (Seketika para author tepuk jidat)

"Kamu ngeselin ihh.." sungut Rara sembari memutar posisi duduknya membelakangi Afis.

"Ya udah aku beliin es krim biar mood kamu paling ya" bujuk Afis yang mulai sadar kalo Rara butuh perhatian.

Bukannya membaik, Rara justru langsung berbalik dan memukuli lengan Afis dengan brutal.

"Gue tuh lagi mensturasi. Jadi mana boleh makan es krim Afiis!"  ucap Rara menekankan nama Afis.

"Ooh gitu ya.?" ucap Afis dengan segala kepolosannya.

Tampaknya Afis belum sadar kalau sekarang dirinya sedang berhadapan dengan banteng, yang siap mengamuk kapan saja.

"Kok loe malah ngomong gitu aja sih! Loe hibur gue kek, bujuk kek, rayu kek,, atau apalah. Loe jadi cowok gak peka banget!" Cerocos Rara, kemudian memasang wajah cemberut. Afis bingung ingin berbuat apa.

"Ya udah, gini aja___

"Apaan..." judes Rara memotong ucapan Afis.

Menanggapi hal itu, Afis pun menghela nafas. Mencoba bersabar menghadapi emosi Rara yang mulai meledak.

"Masalah loe sebenernya apa sih? Soalnya gak mungkin loe dateng-dateng kesel, kalo gak ada sebab." Ujarnya kemudian.

Rara yang tadinya kesal memposisikan duduk dengan benar, dan memandang kedepan.

Rara mulai bercerita. "Tadi itu.. gue kesel liat Selfi deketin Irwan. Padahal baru kemarin si Putri udah mau ngalah. ehh sekarang ada lagi satu."

Afis yang langsung faham akan cerita Rara pun manggut-manggut.

"Beruntung banget sih loe Ir,, disukai sama cewek secantik Rara" batin Afis.

"Jadi gimana?" tanya Rara tiba2 yang sontak membuat lamunan Afis buyar.

"Eh! Gimana apanya??" Polos Afis.

Rara menepuk jidat karena tanggapan Afis yang begitu polosnya, dan berakhir dengan mendengus kesal. "Heuh! dasar laki-laki gak peka."

"Hate Or Luv♡" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang