Luv15

647 73 26
                                    


Eaaaa... nungguin cb ini Update ya? Hehee

Nih update, special buat kalian yang udah pada gak sabar sama cerita seru anak2 Lida dan Da.

Happy Reading^^

***

Seperti janji mereka lewat grup, kedua geng yang dikenal orang bermusuhuan itu kumpul bersama disebuah kafe dekat sekolah, dalam satu meja. Ya, meja kafe itu memang didesain khusus untuk siswa-siswi yang akan bertemu dalam jumlah banyak.

Afis, sebagai orang yang paling belakangan datang, karna rumah Om nya yang sangat jauh dari sekolah hanya tersenyum kecil ketika mendapati semua sudah berkumpul. Ia pun langsung duduk disamping Abdi, yang posisinya berhadapan langsung dengan Rara.

Kursi dalam kafe itu memang dibuat berhadap-hadapan, dengan bentuk memanjang atau persegi panjang.

"Jadi, ada apa loe ngajakin kita ketemuan?" tanya Ridwan terus terang.

Afis tampak menghela nafas, memandang satu persatu anggota geng D'Kyut yang tampak memasang wajah datar.

"Gue ada informasi penting." Ucapnya singkat, namun dapat membuat semua orang yang ada dimeja itu memasang wajah penasaran dibalik wajah keseriusannya.

"Loe mending langsung bilang aja deh, Fis. Badan gue udah pegel nih mau rebahan," suruh Irwan yang tak sabaran.

"Hem... Irwan bener, gue baru aja sampe rumah tadi udah gas kesini lagi." Randa ikut menimpali ucapan Irwan, yang mengundang decakan kesal dari teman-teman lainnya.

"Kita semua juga sama" cibir Lesti.

Sementara itu, Afis hanya memandang malas. Ia menumpukan wajahnya dikedua tangannya, memandang teman-temannya yang punya sifat tak sabaran itu. Padahal dirinya lebih parah dari mereka, karena perjalanannya paling jauh dari rumah Om nya ke kafe ini.

"Om Reza sama Bu Dewi itu dulunya mantan kekasih." datar Afis.

"Lah, terus apa hubungannya sama misi kita untuk ngubah peraturan sekolah?" komentar Abdi dengan wajah jengahnya. Ia diam karna berfikir apakah informasi ini sangat penting dan berhubungan langsung dengan masalah mengubah peraturan sekolah?

"He.em... gue setuju sama Abdi, ini ngak ada hubungannya sama ngubah peraturan sekolah" ucap gadis yang berhijab sendiri, yang untuk pertama kali bisa kompak dan akur dengan Abdi __Lesty.

"Apa nggak ada info yang lebih penting?" datar Randa, malas.

"Kalo kaya gini waktu kita kebuang sia-sia," ucap Weni, sambil menyeruput jus jeruk yang ia pesan tadi.

"Kalian bisa diem gak sih?, gue ini belum selesai cerita!" sentak Afis si cowok kemayu, yang untuk pertama kalinya menunjukan kemarahan dan ucapan bernada tinggi didepan teman-temannya.

Alhasil mereka semua pun diam, menatap Afis takut-takut. Sepertinya mereka telah berhasil mengudang kemarahan yang tak pernah terlihat dari dalam diri Afis.

"Nah.. jadi gini, Om Reza sama bu Dewi itu dulu putus hubungan karna ada kesalah pahaman. Jadi, bu Dewi sama benci Om Reza yang dituduh telah menghancurkan perusahaan kakaknya bu Dewi.. Padahal, yang sebenarnya itu Ayah gue yang ngerebut tender waktu itu sehingga perusahaan buk Dewi hancur.." Afis lanjut menceritakan semua informasi yang ia dapat dan menjedanya sejenak seraya memandangi teman-temannya yang tampak diam, mendengarkan tanpa ada tuntutan apapun.

Afis pun akhirnya mengembuskan nafasnya kasar, kemudian mulai bicara lagi. "Jadi hubungannya peraturan sekolah sama putusnya Om Reza sama bu Dewi itu, karna mereka lagi sama-sama mau move on," simpul Afis.

"Hate Or Luv♡" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang