Luv5

482 48 7
                                    

Happy Reading♡

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rara baru sampai didalam
kelasnya, saat pertanyaan dari
Weni dan Lesty menyerbu.

"Eh, Rara.. darimana aja loe.?"

"Katanya ketoilet, tapi sampe kita selesai nganteen loe gak balik2. Ketiduran apa gimana.?"

Rara memandangi kedua penanya itu satu persatu. Lalu dengan wajah kesalnya, Rara melempar foto2 ditangannya ke atas meja. Sontak mata mereka tertuju pada benda bergambar itu.

Dan seketika itu juga, keempat anggota D'Kyut histeris melihat betapa kacaunya gaya mereka sewaktu tidur.

"Waahh, gak bener nih." Ujar
Lesty menggelengkan kepala tak
percaya.

"Ini sih ngrusak image kita
sebagai cewe2 terKyut disekolah
ini." Timpal Putri.

"Parah parah parah. Gue laki
banget yak kalo lagi molor." Weni menyahut, seraya menggaruk pipinya meski tidak merasa gatal.

Sementara Selfi memilih bertanya. "Loe dapet nih foto dari mana, Ra.?"

Rarapun menceritakan semuanya pada Weni dkk. Sampai2 mulut mereka tak henti2nya menganga karena terkaget sekaget kagetnya.

Sampai akhirnya, semua
berteriak kencang memanggil
nama Selfi.

"SELFIIIIIIIIIIIIIIII...!"

Sementara cewek berpipi chubby lengkap dengan kacamata bulat itupun menutup
telinganya rapatz2.

Kenapa Selfi yang disalahkan?

Ya, karena kalau saja Selfi
mengunci pintu sebelum beranjak tidur, Abdi dan Ridwan tidak akan bisa masuk kekamar mereka. Untung saja, mereka semua tidak pernah mengenakan pakaian terbuka saat tidur. Kalau tidak, bisa makin malu lagi genk D'Kyut
menghadapi genk D'Boys.

Weni menggeram. "Mereka perlu dikasih pelajaran nih gaes. Tapi apa ya, kira2.??"

"Eumm. kita labrak aja mereka."
Usul Putri.

"Boleh juga. Ntar, biar gue yang nghajar mereka."Sahut Weni mantap.

"Eh maksudnya.. semua anggota D'Boys, gitu.??" Tanya Rara.

Jujur saja, Rara tiba2 merasa
cemas kalau Afis ikut jadi korban balas dendam. Setelah mendapat penjelasan dari Ridwan, Rara merasa bersalah memarahi cowok yang tak bersalah itu.

"Yaa... enaknya gimana.?" Putri
meminta pendapat.

Rara segera menyela. "Gimana
kalo tersangkanya aja yang kita
labrak. Jadi yang lainnya gak
usah... Apalagi kalo si cowok
kemayu itu ikutan jadi sasaran
kita. Pastu deh tuh, bakal terjadi
masalah lagi kayak waktu itu."

Ya, Rara terlalu gengsi untuk
mengatakan alasan sebenarnya.
Sampai2 harus membuat alasan
sedemikian rupa.

"Gue setuju." Ujar Selfi setuju.

Karena dengan begitu, cowok
idamannya tidak harus
menderita.

"Kalo ka Lesty..?" Tanya Putri.

Lesty mengangguk. "Boleh."

"Kenapa gak semuanya aja sih.?"
Tanya Weni.

"Jangan lah, ka Weni. kan yang
tersangka utama masalah ini
cuma dua orang." Ujar Rara.

***

Sorenya, Rara menengokkan
kepalanya kekanan dan kekiri saat akan keluar dari asrama putri. Memastikan, kalau tidak ada yang melihatnya keluar asrama. Apalagi tujuannya adalah asrama putra.

"Hate Or Luv♡" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang