AMOUR [End]

14

Liburan telah usai kami disibukkan dengan kegiatan untuk mempersiapkan melanjutkan ke universitas, tapi kita masih harus melewati acara wisuda kelulusan disekolah. Acara wisuda akan diadakan besok, hari ini kami baru saja sampai di apartemen setelah pulang dari liburan kami.

"Rasanya lelah sekali, aku langsung ingin istirahat" keluhku.

"Ya sudah biar nanti aku yang akan membereskan barang-barang kita" ucap renjun di dapur meminum air yang baru diambilnya dari kulkas, "mau langsung ku kemasi di kamarku, bagaimana?"

"Oh iya, aku hampir melupakannya" aku diam berfikir sebentar, "baiklah inikan sudah kesepakatan kita, biar nanti aku membantumu" jawabku tersenyum.

"Ya sudah, istirahat dulu sana" ucap renjun sambil memberiku segelas air minum.

"Baiklah" aku meminum air yang renjun berikan dan pergi ke kamar untuk istirahat.

Sekitar pukul 3 sore aku terbangun, aku mencari keberadaan renjun dikamarnya. Dia sedang merapikan baju yang ada di dalam lemari.

"Apa aku juga akan menggunakan lemari itu?" tanyaku mendekat kearahnya.

"Kau sudah bangun, aku sudah merapikan pakaianku, kau nanti bisa meletakkan pakaianmu di sebelah yang sudah aku kosongkan" jawab renjun.

"Baiklah, pakaian ku juga tidak terlalu banyak"

Kami mulai memindahkan barang-barang yang ada di kamarku ke kamar renjun. Tidak semuanya, hanya barang yang penting saja.

Aku mengecek kamar mandi yang berada di dalam kamar renjun. "Ternyata di dalam sini ada bathtub" gumamku. Aku meletakan peralatan mandiku.

"Sudah selesai semua, sekarang aku lapar" ucapku memegang perutku.

"Kita pesan layanan makan saja, kau mau makan apa?"

"Aku ingin makan yangnyeom chicken, sepertinya enak" jawabku antusias.

"Baiklah" renjun memesan dan tak butuh waktu lama pesanan sampai.

"Waaah kelihatannya enak" ucapku.

"Makanlah, setelah itu kita istirahat. Besok setelah pulang acara wisuda kita akan mampir ke rumah orang tua kita untuk mengantarkan oleh-oleh kemarin" aku mengangguk dan mulai menikmati yangnyeom chicken kami.

Walaupun bukan pertama kali tidur berdua dengan renjun, tapi aku tetap merasa gugup. Renjun baru saja keluar kamar mandi dan berbaring di sebelahku.

"Lia, sini" renjun menarik badanku dan memeluknya.

"Ini benar-benar kebiasaanmu sekarang hmm?" dia hanya mengangguk kulihat matanya sudah tertutup.

"Tidurlah, selamat malam sayang" ucapnya mencium puncak kepalaku dan mengeratkan pelukannya.

Aku sungguh harus mulai terbiasa dengan ini, tapi sekarang perasaanku masih gugup. Aku tenggelamkan wagahku ke dada bidangnya, mencoba mencari posisi yang nyaman, setelah merasa nyaman aku mulai memejamkan mataku dan tertidur.