19

1.9K 142 9
                                    

"Belum eonnie"

....

"Eonnie... Aku malu sebenarnya, aku juga hanya ingin berjaga-jaga saja"

....

Aku sudah berada di apartemen dan mempersiapkan makan malam, karena renjun belum juga pulang akhirnya aku asik menelfon dengan seseorang.

Tak lama pintu terbuka, itu pasti renjun.

"Eonnie sudah dulu ya dia sepertinya sudah pulang"

.....

"Eonnie jangan menggodaku oh, aku tutup dulu telfonnya anyeong"

"Kau sudah pulang, aku sudah siapkan makan malam kau mandi saja dulu" renjun hanya mengangguk mukanya terlihat lelah.

Setelah menunggu renjun membersihkan dirinya, kami makan malam bersama. Aku perhatikan renjun dari tadi diam saja.

"Kau terlihat lelah, jangan berlebihan bekerja kau juga harus istirahat"

"Iya" jawab renjun sambil memakan makanannya. Apa ada masalah? Entahlah aku akan menanyakan nanti.

Selesai makan malam, renjun mencuci piringnya, aku duduk di ruang tamu menunggunya selesai, aku akan menanyakan kenapa dia terlihat berbeda sekarang.

"Renjun ada yang ingin aku tanyakan" tanyaku akhirnya setelah renjun duduk disampingku.

"Aku juga, kau ingin bertanya apa?"

"Akhir-akhir ini kau jadi sangat pendiam apa ada masalah? Atau aku melakukan kesalahan?"

"Sebelum aku menjawab aku akan bertanya dulu, siang ini kau bertemu siapa?" aku sedikit bingung "aku bersama haechan tadi siang, yeji bilang kau tidak bisa makan siang dengannya karena ada janji dengan seseorang"

Aku diam saja belum menjawab, apa ini bentuk posesif dari renjun.

"Tadi siang kau bertemu dengan mark?" aku sedikit terkejut, bagaimana renjun bisa tau.

"Kau tau?"

"Jadi itu benar, aku hanya menebak saja. Aku tidak suka kau dekat dengannya, kau selalu tersenyum saat berbicara dengannya, jangan lakukan itu" aku melihat ekspresi renjun berubah menjadi marah.

"Maafkan aku, aku tidak tau kalau kau tidak suka. Aku dan kak mark memang dekat tapi kami hanya teman. Dia datang ke korea untuk berlibur sekaligus menemui kekasihnya" aku menjelaskan semuanya. Mark meminta bantuanku bagaimana cara membuat kejutan untuk kekasihnya, aku tidak berfikir renjun akan marah karena ini.

"Aku minta maaf, kau cemburu dengannya?" godaku.

"Iya aku tidak suka kau dekat dengan laki-laki lain, aku merasa marah dan cemburu" aku tersenyum, jadi ini alasan mengapa dia mendiamiku sejak kemarin.

"Renjun aku minta maaf" aku memeluknya.

"Aku juga, aku seperti anak kecil kan" ucapnya terkekeh.

"Iya, bahkan seperti bayi yang pencemburu" aku mencubit pelan hidungnya.

"Aku menyayangimu, aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku nanti" raut mukanya berubah menjadi serius.

Aku usap pipinya, "aku tidak akan pernah meninggalkanmu" aku beranikan diri mencium pipinya.

"Kenapa dipipi, ulangi disini" renjun menunjukan bibirnya, oh kenapa renjun jadi mesum seperti ini.

"Tutup matamu dulu" renjun memutup matanya, aku tersenyum puas dan berhati-hati pergi ke kamar.

AMOUR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang