21

1.5K 125 5
                                    

"Sudah selesai" ucap renjun sambil mematikan hair dryer yang tadi digunakannya untuk mengeringkan rambutku.

Entahlah, tiba-tiba saja tadi renjun mau membantuku mengeringkan rambut. Aku menurut saja, aku menunggu rambutku kering sambil membaca webtoon di ponselku.

"Kau fokus sekali, sedang membaca apa?" Renjun duduk di sampingku ikut memperhatikan ponselku.

"Membaca webtoon" jawabku tersenyum padanya "rambutku sudah kering, terima kasih" aku melanjutkan membaca ceritaku.

Cukup lama aku membaca, aku kira renjun sudah tertidur karena aku tidak mendengar suaranya atau aku yang terlalu fokus membaca.

"Oppa, kau belum tidur?" tanyaku pada renjun yang sudah berbaring entah sejak kapan.

"Aku menunggumu"

"Memangnya ada apa?" tanyaku heran dan ikut berbaring disampingnya.

"Aku kan ingin memelukmu" renjun langsung memelukku.

"Kau ini, seperti anak kecil saja" ejekku.

"Biarkan saja" ucapnya semakin erat memelukku.

"Oppa"

"Hmm" renjun membuka matanya yang sudah terpejam dan memandangku.

"Tidak jadi"

"Hai ada apa? Katakan saja" renjun melepaskan pelukannya memintaku bicara.

"Aku ingin menikah lagi"

"Apa" renjun terkejut "dengan siapa? Siapa lelaki yang berani mengajakmu menikah hah? Bukankah kita sudah saling mencintai, kenapa kau mudah sekali memutuskan hubungan ini?"

"Haha... Haha.."

"Kau kenapa tertawa? Memangnya ini lucu, katakan padaku" renjun semakin kesal, aku tertawa terbahak melihat ekspresinya.

"Haha.... Aduh perutku sakit" ucapku memegangi perutku. "Oppa kenapa berfikir seperti itu" renjun diam.

"Aku ingin menikah lagi denganmu, mengundang yang lain, melangsungkan pernikahan dengan kebahagian dan perasaan kita yang telah tumbuh" ucapku.

Renjun memelukku erat, "kau membuatku takut, aku kira aku akan kehilanganmu"

"Maafkan aku karena tidak menyampaikannya dengan benar" aku membalas memeluknya.

Renjun melepaskan pelukannya "Ayo, kita langsungkan pernikahan dan beri tahu mereka bahwa kita saling mencintai" kami tersenyum.

"Aku mencintaimu, jangan tinggalkan aku" aku mengangguk mengiyakan.

Renjun mendekatkan wajahnya dan mulai menciumku. Kecupan-kecupan kecil terus dia lakukan membuatku tanpa sadar membalasnya. Ciuman kami semakin dalam sepertinya aku gila karena aku mulai menyukai setiap renjun mencium dan menyentuhku.

"Hmmm... "

Tanpa sadar aku menikmati setiap kecupan yang renjun berikan, ini gila, aku menginginkan renjun terus menyentuhku.

***

Kurasakan ada tangan yang menyentuh wajahku, bermain-main dengan bulu mataku, hidungku dan sekarang kurasakan tangannya menyentuh bibirku.

Aku memegang tangannya dan membuka mataku "selamat pagi" kurasa lia sedikit kaget.

Aku cium tangannya dan kuraih tubuhnya yang hanya tertutup oleh selimut.

"Kau bangun terlebih dahulu, apa ada kelas pagi?" tanyaku.

"Kau lupa ini hari minggu, aku tidak pergi ke kampus. Kau tidak ke kantor?"

AMOUR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang