AMOUR [End]

15

Hari ini aku bangun lebih dahulu, sepertinya renjun yang semalam  mengangkatku ke kamar karena aku ingat kalau aku tertidur di mobil saat perjalanan pulang. Kemarin memang rasanya lelah sekali.

Saat ini aku sedang memasak untuk sarapan, renjun mungkin sedang bersiap karena aku sudah membangunkannya tadi. Tak lama muncul renjun dari kamar, sudah siap berangkat ke kampusnya.

"Sarapan dulu sebelum berangkat" ucapku sambil meletakan masakanku di meja makan.

"Baiklah" renjun duduk dan kami mulai menikmati makanannya.

Ditengah kegiatan kami makan, tiba-tiba telepon berdering. "Biar aku saja" aku mengangkat teleponnya.

"Yeoboseyo"

"Lia, ini eomma sayang"

"Oh eommanim, tidak biasanya pagi-pagi begini menelfon, apa ada eommanim?"

"Begini sayang, hari ini eomma ingin pergi belanja kau mau temani eomma?"

"Sebentar eommanim aku tanyakan renjun dulu yah"

"Renjun eommanim mengajakku pergi belanja, apa aku boleh pergi?

Renjun menengok "pergilah" aku tersenyum senang, sudah lama aku sudah tidak pergi belanja.

"Baiklah eommanim, lia akan pergi belanja dengan eommanim nanti"

"Bagus sayang, nanti eomma jemput ke apartemenmu. Maaf eomma mengganggu, eomma tutup telefonnya. Sampai nanti"

"Tidak papa eommanim, ne sampai nanti"

Aku melanjutkan makanku dengan tersenyum bahagia.

"Kelihatannya senang sekali" ucap renjun tersenyum.

"Iya, aku sudah lama tidak belanja, terima kasih"

"Sama-sama, baguslah kau merasa senang" renjun memerapikan piringnya, "aku sudah selesai" membawa piringnya ke wastafel.

"Biar aku saja yang mencuci piring, kau berangkatlah"

"Benarkah?, baiklah aku juga hampir terlambat. Aku berangkat dulu" ucap renjun mengecup keningku dan pergi.

Aku masih mematung, karena perbuatan renjun yang membuatku kaget. "Dasar, suka sekali membuatku terkejut" gumamku tersenyum.

Setelah selesai sarapan aku mencuci piring dan bersiap karena sebentar lagi aku akan pergi bersama eommanim.

***